Venezuela Tingkatkan Upah Minimum Hingga 300 Persen

Caracas, IDN Times - Pemerintah Venezuela memutuskan untuk menaikkan upah minimum di negaranya meski di tengah pandemik COVID-19. Upaya ini dilakukan demi meningkatkan daya beli masyarakat dan peningkatan kesejahteraan mengingat memburuknya krisis ekonomi di negara Amerika Selatan tersebut.
Venezuela yang dikenal sebagai negara kaya minyak beberapa tahun belakangan ini tengah dilanda krisis ekonomi dan hiperinflasi sehingga berimbas pada turunnya daya beli masyarakat dan meningkatnya kemiskinan.
1. Tingkatkan upah menjadi hingga 7 juta bolivar

Tepat perayaan May Day atau Hari Buruh Internasional pada Sabtu (01/05/2021) Pemerintah Venezuela berniat meningkatkan upah minimum pekerja di negaranya. Peningkatan upah ini dilakukan menyusul terpaan hiperinflasi yang diperparah dengan pandemik COVID-19.
Sementara upah yang akan dinaikkan oleh pemerintah setempat mulai dari 3,6 juta bolivar hingga 7 juta bolivar yang nilai tukarnya hanya sebesar 64 sen hingga 2,4 dolar AS. Meski begitu, diketahui peningkatan upah tersebut hampir mencapai 300 persen dari upah masyarakat sebelumnya, dilansir dari France24.
2. Disebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Meski terdapat peningkatan upah yang disebut tinggi, tetapi hal tersebut tetap tidak dapat mencukupi kebutuhan pokok warga. Upah sebesar itu masih belum dapat digunakan untuk membeli satu kilogram daging sapi di Venezuela. Diketahui untuk membeli satu kilogram daging sapi saja membutuhkan uang sebesar 10 juta bolivar atau 3,75 dolar AS.
Selain harga daging sapi yang tinggi, harga 30 telur di Venezuela mencapai 11 juta bolivar yang mana harganya sama dengan satu kilogram keju. Bahkan harga barang-barang pokok tersebut pada beberapa area popular di Caracas yang kini menggunakan dolar AS kemungkinan sudah naik, dikutip dari BioBioChile.
3. Maduro mengakui upah minimum tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok
Berdasarkan kabar dari laman France24, Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga mengakui bahwa peningkatan upah yang diumumkan pada May Day tersebut masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok. Namun ia mengatakan bahwa, "Saya memiliki tujuan di 2021 untuk mengembalikan upah minimum, layanan sosial, upah minimum integral yang berguna meningkatkan kesejahteraan kelas pekerja di Venezuela di level tertinggi. Saya mengumumkan ini sebagai tujuan hidup."
Selama ini pemerintah Venezuela beberapa kali sudah mengakui apabila upah minimum tidak cukup dalam menopang kebutuhan hidup. Namun pemerintah setempat terus menyalahkan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat yang mengakibatkan anjloknya nilai pendapatan bulanan pekerja di Venezuela.