Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wali Kota Perempuan Pertama Afghanistan Lari ke Jerman, Ini Alasannya

Wali Kota perempuan pertama di Afghanistan, Zarifa Ghafari - (Dok. Twitter.com/Zarifa_Ghafari)

Jakarta, IDN Times - Wali Kota perempuan pertama di Afghanistan, Zarifa Ghafari, melarikan diri ke Jerman. Langkah itu dilakukan usai Taliban berhasil menguasai Afghanistan.

Kaburnya Zarifa ke Jerman bukannya tanpa alasan. Wali Kota di Maidan Shahr, Kabul Barat, tersebut mengakui dia ingin menarik perhatian dunia dan mengabarkan tentang penderitaan penduduk Afghanistan yang kini hidup di bawah ketakutan akibat pasukan Taliban.

Untuk itu, Zarifa berterima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Jerman yang telah menyelamatkan hidupnya dan juga hidup keluarganya.

"Saya di sini untuk mewakili suara 99 persen penduduk Afghanistan yang tidak bisa keluar dari rumahnya, para perempuan yang tidak bisa bekerja, dan para perempuan yang tidak diperkenankan untuk menyuarakan pendapatnya," kata Zafira seperti dalam video yang diunggah Bloomberg Quicktake dalam akun Twitternya.

1. Zarifa mendapatkan bantuan dari tentara Jerman

Wali Kota perempuan pertama di Afghanistan, Zarifa Ghafari - (Dok. Twitter.com/Zarifa_Ghafari)

Perjalanannya menuju Jerman difasilitasi pasukan tentara dari negara tersebut. Tentara Jerman diketahui membantu warga negaranya, penduduk Afghanistan, aktivis, dan para pengacara yang berada dalam bahaya setelah membantu pasukan NATO keluar dari Afghanistan.

Sebelum terbang ke Jerman, dilansir Reuters, Zarifa menyadari betul tentang adanya krisis pengungsi dan imigrasi di Jerman. Namun, dia dan keluarganya tetap memutuskan pergi ke Jerman setelah pada sebelumnya melarikan diri ke Istanbul, Turki, bersama keluarganya.

"Saya dan keluarga saya, kami tidak di sini sebagai migran," kata Zarifa, menimpali krisis pengungsi yang terjadi di Jerman.

2. Zarifa langsung bertemu dengan Armin Laschet

Wali Kota perempuan pertama di Afghanistan, Zarifa Ghafari - (Dok. Twitter.com/Zarifa_Ghafari)

Setibanya di Jerman, Zarifa berkesempatan untuk menyampaikan tujuannya di Kota Dusseldorf dan langsung bertemu dengan Armin Laschet. Laschet merupakan kandidat kanselir yang ingin menggantikan Angela Merkel pada pemilihan pada 26 September mendatang.

Laschet, dalam kampanyenya untuk menggantikan Merkel, pernah menyampaikan krisis migran di Eropa pada 2015 tidak boleh terulang.

Adapun, hal yang dimaksudkan Laschet tersebut adalah ketika Merkel menyambut hampir satu juta pencari suaka di Jerman. Namun, apa yang terjadi pada Zarifa saat ini sepertinya menjadi sebuah pengecualian bagi Laschet.

"Dia ingin berjuang untuk negaranya dan memberitahukan semua orang tentang apa yang terjadi di sana," ujar Laschet, saat mendampingi Zarifa yang penuh isak tangis di sebuah hotel di Dusseldorf.

3. Taliban terapkan aturan ketat bagi para perempuan Aghanistan

(Rahmat Gul/AP)

Ketika Taliban menguasai Afghanistan pekan lalu, mereka langsung menerapkan peraturan super ketat. Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, berdalih para perempuan masih tetap dibolehkan aktif di tengah masyarakat, tetapi dengan syarat-syarat tertentu.

"Para perempuan akan sangat aktif di tengah-tengah masyarakat, tetapi dalam kerangka Islam," kata Mujahid.

Share
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us