Wapres AS Kamala Harris Serukan Gencatan Senjata 6 Pekan di Gaza

Jakarta, IDN Times – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, menyerukan gencatan senjata selama enam pekan di Jalur Gaza dan meminta agar jumlah bantuan ditingkatkan.
“Apa yang kita lihat setiap hari di Gaza adalah sebuah tragedi,” kata Harris pada Senin (4/3/2024), dilansir Middle East Eye.
Harris, yang berbicara dalam sebuah acara di Selma Alabama, mendesak Hamas untuk sepakat membebaskan tawanan warga Israel sesegera mungkin dan membiarkan bantuan mengalir ke wilayah itu.
“Orang-orang di Gaza kelaparan. Kondisinya tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak,” kata Harris.
1. Harris mengomentari penembakan terhadap warga Gaza

Komentar Harris muncul beberapa hari setelah serangan Israel terhadap konvoi bantuan yang menewaskan lebih dari 100 orang di Gaza.
“Kami melihat orang-orang yang kelaparan dan putus asa mendekati truk bantuan, hanya mencoba untuk mendapatkan makanan bagi keluarga mereka, setelah berminggu-minggu hampir tidak ada bantuan yang mencapai Gaza utara,” kata Harris tentang insiden tersebut.
“Dan mereka disambut dengan tembakan dan kekacauan,” lanjutnya,
Harris sama sekali tidak menyebut Israel sebagai pelakunya. Ia hanya mengatakan bahwa pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan, tanpa alasan apapun.
Harris dijadwalkan bertemu dengan anggota kabinet perang Israel Benny Gantz di Gedung Putih pada Senin, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak setuju. Gantz tiba di Washington pada Minggu pagi.
2. Seruan gencatan senjata dari berbagai pihak

Gencatan senjata telah diserukan oleh berbagai pihak sejak dimulainya konflik pada Oktober tahun lalu. Terbaru, Paus Fransiskus mengulangi seruannya agar upaya gencatan senjata segera disepakati.
Sementara itu, pelapor Khusus PBB tentang Hak atas Pangan, Michael Fakhri, telah menyerukan sanksi terhadap Israel. Ia mengatakan bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
“Satu-satunya cara untuk mengakhiri atau mencegah kelaparan ini adalah dengan segera melakukan gencatan senjata. Dan satu-satunya cara untuk mencapai gencatan senjata adalah dengan memberikan sanksi kepada Israel,” tambah Fakhri.
Dalam unggahannya di X, Fakhri mengatakan bahwa Israel sengaja membuat kelaparan rakyat Palestina di Gaza sejak 7 Oktober. Ia menyoroti ancaman kelaparan mungkin sudah terjadi di Gaza yang terkepung.
3. Akses bantuan kemanusiaan yang sulit

World Food Programme (WFP) mengakui sulitnya akses untuk menyalurkan bantuan ke wilayah Gaza karena resiko penembakan yang cukup besar. Badan itu kemudian menyerukan untuk membuka akses melalui wilayah utara.
”Kita memerlukan langkah perubahan yang benar-benar berbeda dalam hal aliran bantuan dan apa yang kita butuhkan. yang saya serukan adalah membuka penyeberangan ke utara,” tutur Carl Skau, wakil direktur eksekutif dan chief operating officer WFP, kepada Anadolu.
Jumlah korban tewas di Gaza sejauh ini terus bertambah. Laporan Middle East Eye menyebutkan bahwa jumlah total warga tewas mencapai 30.410 orang. Hampir 70 ribu lainnya luka-luka.