Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Moldova Demo, Mau Pemerintah Pro-Barat Mundur: Rusia Datanglah!

suasana demonstrasi di Chisinau, Moldova, Minggu (19/2/2023). (facebook.com/ilanshorofficial)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Moldova, pada Minggu (19/2/2023), menggelar demonstrasi di depan gedung pemerintahan di Chisinau. Mereka menentang pemerintahan pro-Barat yang dipimpin Presiden Maia Sandu, sebagai imbas krisis energi dan inflasi di negaranya. 

Sebelumnya, oligarki Moldova Ilan Shor disebut menyerukan demonstrasi melalui iklan online Facebook. Bahkan, Facebook disebut tidak langsung menurunkannya, sehingga iklan berisi propaganda pro-Rusia itu tersebar dan sudah disaksikan jutaan penduduk Moldova. 

1. Warga meminta pemerintah membayar tunggakan kebutuhan hidup

suasana demonstrasi di Chisinau, Moldova, Minggu (19/2/2023) (facebook.com/ilanshorofficial)

Protes yang digelar pada Minggu itu dihadiri beberapa ribu demonstran, yang melangsungkan long-march di beberapa sudut jalan utama Chisinau. Mereka pun menuntut agar Presiden Sandu bersedia turun dari jabatannya. 

Selain itu, demonstran meminta agar pemerintah membayar tunggakan kebutuhan pokok warga di tengah musim dingin. Mereka menganggap bahwa pemerintah memiliki uang, sedangkan warga harus sengsara akibat kenaikan harga energi. 

"Mereka punya uang hingga jutaan leu. Sedangkan kami sekarat karena kelaparan," kata para demonstran yang ikut serta dalam aksi protes damai ini, dilansir Associated Press.

Demonstran menyuarakan aksinya dengan membawa spanduk yang bertuliskan 'Maia Sandu turun'. Mereka juga membawa plakat dan foto para pejabat dengan kendaraan dan rumah mewah. 

2. Demonstran sebut warga Moldova hanya dijadikan lelucon oleh pemerintah

Salah satu demonstran yang diwawancara BBC mengatakan, mereka kecewa dengan sikap pemerintah. Bahkan, mereka menganggap pemerintah mengejek warga negaranya sendiri. 

"Kami dianggap sebagai bahan guyonan dan tertawaan mereka. Pemerintah mengejek kami. Terdapat orang dengan empat atau lima orang anak yang benar-benar tidak bisa makan," tutur dia. 

"Saya menghabiskan setengah uang pensiun saya untuk kebutuhan hidup. Ketika kami memilih pemerintahan ini, mereka berjanji akan meningkatkan gaji dan pensiun. Namun, sejauh ini kami belum mendapatkan satu sen pun," tambahnya. 

Ketika dia dan temannya ditanya terkait kepercayaan mereka jika Rusia ingin menginfiltrasi Moldova, seperti yang dikatakan Sandu, mereka pun percaya bahkan mengharapkan agar Rusia segera datang. 

"Ya, biarkan Rusia datang! Kami ingin mereka datang ke sini. Kami ingin menjadi bagian dari Rusia" ungkapnya. 

3. Partai Shor ingin hubungan baik dengan Uni Eropa dan Rusia

Sekretaris Jenderal Partai Shor, Marina Tauber, diketahui menjadi pemimpin demonstrasi di depan gedung parlemen. Ia pun menegaskan bahwa partainya tidak berseberangan dengan Uni Eropa (UE), tapi menginginkan relasi yang baik dengan semuanya. 

Konselor Partai Shor, Iurie Berenchi, juga mengatakan bahwa kemungkinan ada intervensi Rusia. Ia juga mengatakan akan menyambut kedatangan tersebut. 

"Kami tidak takut. Karena jika Rusia ingin mengambil alih Moldova, mereka akan menyelesaikannya dalam setengah hari. Menurut pendapat saya, ya. Bersama Rusia kami akan jauh lebih baik dibandingkan saat ini," tutur Berenchi. 

Pada saat yang sama, pemerintah Moldova meminta pengadilan untuk mencabut legalitas Partai Shor di negaranya. Pihaknya menganggap bahwa demonstrasi tersebut didanai dengan uang Rusia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us