Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WHO: 31 Orang Tewas akibat Wabah Ebola di Kongo

ilustrasi virus (unsplash.com/Fusion Medical Animation)
ilustrasi virus (unsplash.com/Fusion Medical Animation)
Intinya sih...
  • Wabah Ebola di Kongo telah menewaskan 31 orang dari 38 kasus yang dikonfirmasi
  • Lebih dari 900 orang yang memiliki kontak dengan pasien telah diidentifikasi, dan vaksinasi telah dimulai
  • WHO mengirimkan pasokan medis dan para ahli, serta meminta bantuan senilai 21 juta dolar AS untuk penanggulangan wabah Ebola di Kongo
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 38 kasus Ebola telah dikonfirmasi di Republik Demokratik Kongo (DRC) sejak wabah itu diumumkan awal bulan ini. Dari jumlah tersebut, 31 di antaranya berujung pada kematian.

“Sudah tepat dua minggu sejak wabah ini diumumkan. Sejauh ini, terdapat 48 kasus, di antaranya 38 dikonfirmasi dan 10 diduga. Sayangnya, telah terjadi 31 kematian,” kata Patrick Otim, pejabat dari program Afrika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (18/9/2025).

Ia menambahkan bahwa 15 pasien saat ini dirawat di pusat perawatan Ebola di zona kesehatan Bulape, sementara dua pasien lainnya telah pulih dan diperbolehkan pulang, dilansir dari TRT.

1. Lebih dari 900 orang yang memiliki kontak dengan pasien telah diidentifikasi

Wabah Ebola diumumkan pada 5 September di dekat kota Bulape, provinsi Kasai, yang berbatasan dengan Angola. Pekan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika mengatakan bahwa penyakit ini, yang sebelumnya hanya terjadi di dua distrik, kini telah menyebar ke empat distrik.

Menurut WHO, lebih dari 900 orang yang memiliki kontak dengan pasien telah diidentifikasi sejauh ini. Vaksinasi juga telah dimulai di wilayah terdampak pada Minggu (14/9/2025).

“Lebih dari 500 tenaga kesehatan dan orang yang memiliki kontak dengan pasien telah menerima vaksinasi, memberikan mereka perlindungan penting,” kata Otim.

Ia menyebutkan bahwa 3.500 dosis vaksin tersedia di negara tersebut, dengan lebih dari 700 di antaranya telah dikirim ke Bulape. Dosis tambahan diperkirakan akan segera tiba di Kinshasa. Otim mengungkapkan bahwa infrastruktur yang buruk menjadi tantangan dalam menjangkau beberapa komunitas yang terdampak.

2. WHO kirimkan pasokan medis dan para ahli

Di Jenewa, Direktur Jenderal WHO. Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa badan PBB tersebut dan mitranya telah mengirimkan lebih dari 14 ton peralatan dan pasokan medis penting serta mengerahkan 48 ahli.

“Kami telah membantu mendirikan pusat pengobatan Ebola dengan 18 tempat tidur, dan 16 pasien saat ini dirawat,” katanya kepada wartawan, dikutip dari Al Jazeera.

Ia menambahkan bahwa terapi antibodi monoklonal Mab114 juga telah dikirim ke pusat-pusat perawatan di Bulape, dan sebanyak 14 pasien telah menerima obat tersebut. Terkait permohonan bantuan senilai 21 juta dolar AS (sekitar Rp348 miliar) yang diluncurkan WHO, Tedros meminta para donator untuk mendukung upaya penanggulangan wabah Ebola di Kongo.

3. Virus Ebola pertama kali diidentifikasi pada 1976

Ini merupakan wabah Ebola ke-16 yang melanda Kongo. Wabah terakhir terjadi pada April 2022 di provinsi Equateur dan berlangsung hampir dua bulan, dengan enam orang dilaporkan tewas. Wabah paling mematikan terjadi pada 2018–2020, yang menewaskan lebih dari 2 ribu orang.

Virus Ebola dapat ditularkan melalui cairan tubuh seperti muntahan, darah, atau air mani. Mereka yang terinfeksi mengalami gejala seperti demam, kelelahan, muntah-muntah dan, dalam beberapa kasus, pendarahan dari mata dan hidung, dilansir dari NY Times.

Virus yang berasal dari kelelawar buah ini pertama kali diidentifikasi pada 1976. Sejak saat itu, Ebola telah memicu serangkaian epidemi di berbagai negara Afrika dan menyebabkan lebih dari 15 ribu orang tewas. Tingkat kematiannya cukup tinggi, bahkan mencapai hingga 90 persen pada beberapa kasus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

WHO: 31 Orang Tewas akibat Wabah Ebola di Kongo

20 Sep 2025, 08:09 WIBNews