Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yaman Tegaskan Terus Dukung Palestina

Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pemerintah Yaman, Mohammad Abdul Salam, menegaskan bahwa dukungan masyarakat Yaman terhadap warga Palestina di Gaza stabil dan tak pernah berhenti.

Dikutip dari ANTARA, Jumat (15/3/2024), dia menyatakan bahwa Yaman akan selalu mendukung Jalur Gaza sampai agresi dan pengepungan oleh Israel dihentikan dan akses bantuan kemanusiaan diberikan ke seluruh wilayah kantong Palestina itu.

Kepala perunding Yaman itu menambahkan bahwa negaranya tidak akan pernah mundur dalam mendukung bangsa Palestina.

1. Dukung Palestina adalah kewajiban moral

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Dia juga menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina adalah kewajiban agama, kemanusiaan, dan moral.

"Oleh karena itu, seluruh umat Islam dan masyarakat pecinta kebebasan diharapkan dapat membantu warga Gaza," ungkap dia.

Angkatan Bersenjata Yaman berperan penting dalam menghentikan ekspedisi rezim Israel di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab untuk memaksa rezim mengakhiri genosida yang masih berlangsung di Gaza.

2. Korban tewas terus bertambah di Gaza

Pendistribusian bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza di tengah konflik Hamas dan Israel. (twitter.com/@UNRWA)

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza merilis jumlah korban tewas di Gaza mencapai 31.184  orang per Rabu kemarin. Sementara korban terluka mencapai 72.889 orang.

Sekitar 72 persen korban merupakan anak-anak dan perempuan. Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel juga menewaskan 72 orang dan melukai 129 orang.

3. Pembukaan koridor jalur laut untuk bantuan kemanusiaan

Kapal Open Arms yang berlayar dari Siprus ke Gaza membawa 200 ton bantuan kemanusiaan. (dok. X @openarms_fund)

Menteri Luar Negeri Siprus Constantinos Kombos menjadi tuan rumah pertemuan daring dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Uni Emirat Arab, Inggris, Qatar, Komisioner Uni Eropa, serta Koordinator Senior PBB untuk Kemanusiaan, guna membahas kondisi Gaza.

Pertemuan ini membahas soal memajukan perencanaan pembukaan koridor maritim guna mengirimkan bantuan kemanusiaan tambahan yang sangat dibutuhkan ke Gaza melalui laut.

Para menteri sepakat bahwa tidak ada pengganti untuk jalur darat melalui Mesir dan Yordania serta titik masuk dari Israel ke Gaza untuk pengiriman bantuan dalam skala besar.

Mereka juga sepakat bahwa membuka pelabuhan Ashdod di selatan Palestina, untuk bantuan kemanusiaan akan menjadi pelengkap yang disambut baik dan signifikan bagi koridor tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us