Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Zambia Minta Rusia Jelaskan Kematian Warganya di Perang Ukraina

Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Matthew Ansley)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Zambia Stanely Kakubo, pada Senin (14/10/2022), meminta Rusia menjelaskan kematian salah satu warganya, Nathan Lemekhani Nyirenda, 23, seorang tahanan Rusia yang meninggal di medan perang di Ukraina.

Pemerintah Zambia menerima informasi dari Rusia mengenai meninggalnya Nyirenda pada 9 November, diberitahu bahwa Nyirenda meninggal pada 22 September. Namun, tidak diberikan penjelasan atas kematian.

1. Seharusnya berada di penjara

Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Emiliano Bar)

Melansir Reuters, Kakubo mempertanyakan bagaimana Nyirenda meninggal di Ukraina, ketika seharusnya dia sedang menjalani hukuman di penjara keamanan menengah di Moskow akibat kepemilikan narkoba.

"Pemerintah Zambia telah meminta pihak berwenang Rusia untuk segera memberikan informasi tentang keadaan di mana seorang warga negara Zambia, yang menjalani hukuman penjara di Moskow, dapat direkrut untuk berperang di Ukraina," kata Kakubo.

Nyirenda merupakan mahasiswa asal Zambia yang belajar teknik nuklir di sebuah universitas di Moskow. Dia dijatuhi hukuman penjara selama sembilan tahun enam bulan pada April 2020 atas kepemilikan narkoba.

Ayah dari mahasiswa asal Zambia itu, Edwin Nyirenda membenarkan bahwa anaknya telah dihukum karena perdagangan narkoba saat melakukan pekerjaan paruh waktu sebagai kurir. Menurut Edwin Nyirenda, anaknya diberi bingkisan berisi narkoba dan polisi tidak bisa mengidentifikasi orang yang memberikannya.

Edwin Nyirenda mengatakan tidak tahu kenapa anaknya bisa meninggal dalam perang di Ukraina.

"Dia menjalani hukuman penjara ketika dia wajib militer untuk pergi dan berperang di Ukraina, tetapi kami tidak tahu siapa yang merekrutnya," katanya.

2. Jenazah akan dipulangkan ke Zambia

Ilustrasi peti mati. (Unsplash.com/Mayron Oliveira)

Kakubo mengatakan rincian lebih lanjut mengenai kematian Nyirenda akan disampaikan setelah komunikasi resmi diterima dari pihak berwenang Rusia.

Menteri itu juga memberitahu bahwa jenazah warga Zambia itu telah diangkut ke kota perbatasan Rusia Rostov dalam kesiapan untuk dipulangkan ke Zambia.

"Kami baru saja menerima pesan dari seorang pria yang tidak kami kenal di Rusia yang memberi tahu kami bahwa ada surat wasiat, yang ditinggalkan putra kami dan kami harus pergi ke Rusia," kata Edwin Nyirenda.

Keluarga mengatakan mereka berencana pergi ke Rusia untuk mengidentifikasi jenazah.

3. Rusia dituduh rekrut narapidana untuk ikut berperang di Ukraina

bendera Rusia (PIxabay.com/IGORN)

Melansir VOA News, ada laporan yang menuduh bahwa Rusia dalam invasi militernya ke Ukraina telah merekrut para tahanan dari penjara untuk ikut bertempur menantu pasukan Rusia.

Sebuah video yang beredar pada bulan September di media sosial menunjukkan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin, yang menjalankan organisasi tentara bayaran Wagner Group yang kontroversial.

Dalam video tersebut menunjukkan Prigozhin memberi tahu sekelompok besar tahanan bahwa mereka akan diberikan keringanan hukuman, tapi dengan syarat ikut berperang untuk Rusia di Ukraina. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us