Zambia Mulai Vaksinasi Kolera di Tengah Tingginya Penularan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Zambia mengadakan vaksinasi massal kolera di sejumlah wilayah paling rentan pada Rabu (17/1/2024). Langkah ini digerakkan untuk melindungi seluruh penduduk dari wabah kolera yang menghantui beberapa negara di Afrika bagian selatan.
Sejak awal Oktober 2023, wabah kolera sudah merebak di Zambia dan beberapa negara Afrika bagian selatan. Bahkan, Zimbabwe dan Mozambik juga sedang kewalahan dalam menanggulangi dan menghentikan penularan wabah yang diakibatkan buruknya sanitasi ini.
Dilansir BBC, Presiden Zambia Hakainde Hichilema menganjurkan warga untuk pindah dari area perkotaan ke pedesaan. Ia menyebut bahwa langkah ini akan mengurangi kepadatan penduduk dan menurunkan penularan kolera di area permukiman padat penduduk.
1. Sebanyak 1,4 juta vaksin kolera oral sudah dikirimkan ke Zambia
Otoritas Zambia telah menggerakkan vaksinasi di sejumlah area permukiman kumuh di ibu kota Lusaka, termasuk di wilayah Matero. Selama ini, area permukiman kumuh menjadi salah satu pusat penularan akibat buruknya sistem sanitasi air.
Dilaporkan Africa News, pemerintah sudah menerima 1,4 juta vaksin kolera oral yang dikirimkan lewat aliansi GAVI. Donasi vaksin tersebut sudah diterima langsung oleh Menteri Kesehatan Syliva Masebo.
"Grup Internasional WHO sudah menyetujui lebih dari 1,7 juta dosis vaksin oral kolera yang akan digunakan di Zambia. Namun, baru 1,4 juta di antaranya yang sudah dikirimkan dalam empat kali pengiriman antara tanggal 11 -14 Januari 2024," terang Masebo.
2. Lebih dari 400 warga Zambia tewas akibat wabah kolera
Zambia tengah menghadapi puncak penularan wabah kolera dalam beberapa pekan terakhir. Tingginya penularan didorong oleh cuaca musim panas yang diikuti seringnya hujan torensial dan berimbas pada banjir di sejumlah wilayah.
Dilaporkan Associated Press, dalam beberapa hari terakhir sudah ada 10.413 kasus penularan kolera di Zambia. Bahkan penyakit ini sudah mengakibatkan tewasnya 412 orang di negara Afrika bagian selatan itu dan memaksa seluruh sekolah tutup sementara.
Sementara itu, pemerintah mengatakan bahwa wabah kolera sudah ditemukan di hampir sebagian besar daerah dan 9 dari 10 provinsi di Zambia. Bahkan, wabah kolera sudah menjangkit lebih dari 400 orang per harinya.
Kementerian Kesehatan pun sudah mengubah stadion utama di Zambia menjadi tempat penanganan kolera. Selain itu, pemerintah sudah menyediakan air bersih gratis bagi warga di sejumlah area rentan di Zambia.
3. AS dan Zambia bahas penanganan kolera dan hutang IMF
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Jay Shambaugh sudah bertemu dengan Menkeu Zambia Situmbeko Musokotwane untuk mendiskusikan masalah merebaknya wabah kolera di Zambia. Keduanya juga membahas soal hutang Zambia dalam IMF.
"Kami akan berkomitmen untuk membantu Zambia dalam mengakhiri wabah kolera yang kian memprihatinkan. Kami juga menyambut baik keinginan Zambia untuk membayar hutang IMF dan mendorong reformasi ekonomi di negaranya," terang Shambaugh.
Dilansir Reuters, Zambia sudah mengalami gagal bayar hutang sejak 3 tahun lalu dan terpaksa berhutang kembali saat dilanda pandemik COVID-19. Hingga kini, salah satu negara penghasil tembaga terbesar di dunia itu masih berupaya mengembalikan hutang.