Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[OPINI] Memento Mori, Ingatlah Kita Pasti akan Mati

ilustrasi orang saling meraih tangan (unsplash.com/Toa Heftiba)
ilustrasi orang saling meraih tangan (unsplash.com/Toa Heftiba)

Kita manusia pasti akan mati, entah itu besok atau mungkin malah setelah kamu membaca artikel ini. Kematian itu sudah pasti dan tidak bisa kita hindari, lalu apa yang harus kita lakukan semasa hidup sambil menunggu kematian menunggu diri kita ini. Akan saya berikan satu cara sederhana menjalani kehidupan yang hanya satu kali ini untuk kamu yang secara kebetulan membaca artikel ini.

Kita tinggal berbuat baik kepada orang lain selama kita masih hidup agar kehidupan kita tidak sia-sia dan bermakna sesuatu bagi orang lain dan generasi umat manusia yang mendatang.

Membantu orang lain bisa lewat apa saja, bisa lewat sumber daya, pengetahuan, ataupun tenaga yang paripurna. Bahkan kota hidup saja sudah membantu masalah psikologis orang tersayang kita karena kalau kita mati, pasti seseorang yang mencintai kita akan sedih, bukan?

Jadi, ya, berkontribusi kepada orang lain itu adalah hal yang sangat mudah sekali untuk dilakukan, bahkan bayi sekalipun bisa melakukannya. Bahkan editor-editor di IDN Times yang melakukan pekerjaannya setiap hari membaca artikel-artikel yang kita para penulis kirimkan juga sudah termasuk para orang yang berkontribusi bagi orang lain.

Paling tidak, berbuat baiklah dan berkontribusi kepada orang lain minimal satu kali dalam kehidupan, itu adalah salah satu cara paling mudah untuk dilakukan jika kamu terlalu malas membantu orang lain. Dan kalau kamu sudah bisa melakukan satu misi sederhana tersebut, tingkatkan lagi menjadi 1 kali setiap hari dan seterusnya lagi tingkatkan sampai kamu menjadi terbiasa berbuat baik tanpa harus memenuhi tujuan apapun.

Melakukan apapun yang kita sukai, namun memberi manfaat bagi orang lain sudah cukup untuk alasan kenapa kita hidup di dunia ini. Dan tidak usah terlalu pusing dan stres memikirkan apa yang harus saya lakukan semasa saya hidup agar saya berguna bagi orang lain. Terlalu memikirkan apa itu arti kehidupan hanya akan membuat kita semakin dangkal memahami tentang kehidupan ini.

Jujur, kehidupan ini itu terlihat sederhana dan mungkin tidak berarti apapun. Dunia akan terus berjalan walaupun kita sudah meninggalkan dunia ini dan sekarang hanya melihat warna hitam gelap dan mungkin mencium bau tanah cokelat kuburan di TPU.

Saat kita sudah tidak takut lagi memikirkan dan menghadapi kematian yang pasti akan datang, kita akan berani menghadapi kehidupan yang penuh dengan rasa sakit ini. Dan rasa sakit juga tidak bisa kita hindari, menghindari rasa sakit hanya akan membuat kehidupan kita tidak lengkap karena rasa sakit adalah salah satu bagian dari kehidupan ini, dan manusia, tidak, bahkan makhluk hidup lainnya seperti binatang akan merasakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Opinion

See More

Mengapa Orang Lebih Percaya Influencer daripada Akademisi?

12 Nov 2025, 12:21 WIBOpinion
potret umat peziarah yang berziarah ke Gua Lourdes, Prancis (commons.wikimedia.org/Fabio Alessandro Locati)

Keajaiban Baru di Lourdes

24 Sep 2025, 10:34 WIBOpinion