Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surat Cinta Dariku, yang Berharap Kamu Bisa Lebih Baik dari 5 Tahun Silam

Sumber Gambar: theodysseyonline.com
Sumber Gambar: theodysseyonline.com

Artikel finalis kompetisi menulis #WorthyStory IDNtimes.com


 

Untuk aku,

Ketika kamu membaca ini, pastikan bahwa air matamu telah kering. Pastikan rambutmu telah kau dandani dan wajahmu telah kau basuh. Aku ingin berkata bahwa kamu luar biasa. Kamu sosok yang sudah cukup berani menjalani hidup. Berkemaslah, berkelana. Jangan menjadi pengecut layaknya lima tahun silam. Jangan menangis karena cinta, menangislah karena kebahagiaan orang tuamu. Jangan merindu pada harap, merindulah pada kepastian.

Tak perlu kamu takut pada memori masa lalu. Jangan tutup rapat, kunjungilah sesaat. Sadarilah bahwa itu yang meneguhkan hatimu. Bulatkan tekatmu dan bergegaslah menggapai mimpimu. Sadarilah bahwa itu yang membuatmu tetap hidup.

Disaat kamu ragu ingatlah ibumu, ingatlah ia dengan pelukan hangatnya. Ingatlah ia dengan masakan kesukaanmu, berdiri menyambutmu diruang tengah. Ketika kamu jatuh ingatlah ayahmu, ingatlah ia dengan suara beratnya yang selalu membelamu meskipun ia tahu kesalahanmu, meskipun ia tahu kegagalanmu.

Tak perlu kamu takut akan hari esok, karena itu adalah misteri. Yakinlah pada setiap pilihanmu, jangan kamu terlalu tunduk pada orang lain namun jangan kamu angkat kepalamu terlalu tinggi. Tataplah jalan dengan lurus, tapaki setiap batu dengan mental baja. Jangan dengarkan desas-desus, dengarkanlah nasihat. Jangan pikirkan kritik yang menjatuhkan, praktikkan kritik yang membangun. Pada dasarnya sadarilah kebaikan akan selalu menang, tak perlu kamu menuntut balas yang sepadan apabila dengan memberi kamu sudah cukup bahagia.

Cinta tanpa syarat masih ada, lihat orangtuamu yang mencintaimu tanpa menuntut balas. Jangan bandingkan mereka dengan laki-laki tak berotak yang meninggalkanmu demi kecantikan wanita lain. Ingatlah bahwa kecantikan hati mengalahkan paras secantik puteri.

Teguhlah pada pendirianmu, namun jangan menutup pikiranmu seperti lima tahun lalu. Bedakan antara menjadi realistis dan menjadi bebal. Jadilah dirimu sendiri karena dengan seperti itulah kamu akan menemukan teman-teman yang sejati, yang menerimamu bukan karena hartamu, yang tidak hanya ingin mengambil keuntungan darimu.

Pernahkah terlintas di benakmu bahwa kamu adalah seorang yang hebat? Kamu hebat karena kamu mencintai dirimu. Kamu hebat karena kamu mengerti bagaimana hidup bisa mengecewakanmu setiap saat,  namun kamu bisa berdiri tegak sampai detik ini.

Diriku, yakinlah bahwa karma itu ada. Semua yang hilang akan kembali. Semua yang kau ambil akan hilang. Hidup ini seperti sebuah lingkaran yang tidak ada ujungnya, seperti hasratmu yang tidak akan pernah merasa puas. Belajarlah bersyukur dan mencintai apa yang kamu punya sekarang.

Jangan seperti lima tahun lalu saat kamu mengejar ketenaran dengan berfoya-foya dan menyore di cafe elit. Jangan seperti lima tahun lalu saat kamu rela tidak makan hanya untuk selembar pakaian. Jangan seperti tahun lalu ketika kamu habiskan waktu belajarmu untuk berdandan dan menahan lapar karena ingin tampil lebih.

Hentikan akting manjamu! Jangan bersikap seolah kamu di dalam sinetron. Ini kehidupan, dunia ini nyata. Lebih nyata dari sepatu dan tas impianmu, lebih nyata dari lipstik lima ratus ribumu, lebih nyata dari pacar impianmu. Tak usahlah kamu berusaha mencari emas kalau pada ahkirnya sang Empunya hidup bisa menyediakan berlian.

Jangan hanya membuka mata, tapi bukalah hati. Tajamkan rasa peka dan empatimu untuk orang lain, cukup kamu berakting sentralistik. Ini memang hidupmu, tapi jangan kamu menjadikannya sebagai pusat. Bahagiakan orangtuamu dengan usahamu sendiri, jangan gantungkan kemandirianmu pada orang lain. Tetaplah menyanyi dengan hatimu, jangan hanya bersenandung karena maksudmu tak akan tersampaikan.

Tahun 2021 nanti kamu bukan hanya menjadi penyanyi cafe. Kamu akan berada di panggung besar dengan lagu-lagu yang kamu tulis sendiri. Kamu akan bahagia, bukan karena kamu ahkirnya bisa mengalahkan musuhmu tapi karena kamu menjadikan musuhmu sahabat.

Kamu akan bahagia karena kamu memaafkan. Kamu akan bahagia karena kamu ahkirnya menyadari betapa sia-sianya waktumu saat kamu memikirkan kejelekan orang lain dan menyadari betapa kasihannya hatimu saat kamu mendendam.

Bila waktunya tiba nanti, kamu akan menemukan cinta sejatimu. Kamu akan hidup dengan kebahagiaan yang murni karena kamu mencintainya dan dia mencintaimu, kali ini bukan hanya sebagai pelarian. Diriku, saat kamu membaca surat ini ketahuilah bahwa aku mencintaimu dan itu lebih dari cukup.

 

#WorthyStory

Share
Topics
Editorial Team
Lourentia Sekar Kinasih
EditorLourentia Sekar Kinasih
Follow Us