5 Fakta Menakjubkan Tupai Abu-abu Barat, Warna Telinganya Bisa Berubah

- Populasi tupai abu-abu barat terancam punah di beberapa daerah, seperti California dan Negara Bagian Washington.
- Tupai ini lincah dan aktif, sering melompat dari satu pohon ke pohon lain, turun ke daratan untuk mencari makanan, dan kembali naik saat ada ancaman.
- Tupai abu-abu barat merupakan omnivor yang memakan biji-bijian, buah beri, jamur, kulit kayu, sap, dan serangga kecil. Ia juga menjadi mangsa utama bagi predator di alam liar.
Jika ada pepohonan di sekitar rumahmu, pasti kamu sering melihat tupai. Biasanya, tupai kerap berkelana, mencari makanan, atau berkembang biak di pepohonan. Tupai juga tidak berbahaya, gerakannya gesit, dan ia bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan manusia. Spesies tupai juga ada banyak dan salah satunya adalah Sciurus griseus atau tupai abu-abu barat.
Seperti namanya, tupai abu-abu barat memiliki tubuh berwarna abu-abu. Uniknya, ia memiliki kemampuan untuk mengubah warna telinganya pada musim tertentu. Dulu, populasinya cukup melimpah, namun sekarang tupai ini sudah punah di beberapa daerah. Jadi, mau tahu tentang seluk-peluk tupai abu-abu barat? Maka dari itu, mari simak pembahasan berikut dengan cermat.
1. Sudah punah di beberapa daerah

Berdasarkan data dari IUCN Red List, populasi tupai abu-abu barat masih melimpah. Spesifiknya, ia masuk ke kategori least concern atau risiko rendah. Namun, perpaduan dua faktor, yaitu kerusakan habitat dan penebangan liar mulai mengancam eksistensi hewan ini. Saking terancamnya, bahkan hewan ini sudah punah di beberapa wilayah penyebaran alaminya.
Contohnya, tupai ini sudah punah di beberapa daerah California. Saat ini, tupai abu-abu barat hanya bisa ditemukan California bagian selatan dan penyebarannya terbatas pada area pegunungan yang tinggi dan jauh dari area pemukiman. Tak hanya di California, tupai abu-abu barat juga menjadi hewan yang terancam punah dan dilindungi di Negara Bagian Washington.
2. Bisa melompat dari satu pohon ke pohon lain

Seperti tupai lain, hewan ini sering terlihat di pepohonan, khususnya di pohon pinus. Dilansir Washington Department of Fishing and Wildlife, ia sangat aktif dan lincah, bahkan kerap memanjat, berlarian, dan melompat dari satu pohon ke pohon lain. Andalkan kecepatan dan kelincahannya, tupai ini bisa mencari makanan, kabur dari predator, mencari pasangan, dan berpindah tempat dengan efisien.
Tak cuma di pepohonan, terkadang tupai ini juga akan turun ke daratan. Umumnya, mamalia ini akan turun ke daratan dalam upaya mencari makanan yang jatuh atau mencari sumber air. Tak jarang, ia juga menyeberang jalanan atau masuk ke area pemukiman. Kemudian, saat ada ancaman atau predator ia akan kembali naik ke pepohonan untuk menyelamatkan diri.
3. Kerap memakan biji-bijian dan sering diburu oleh predator

Laman Animalia menjelaskan kalau tupai abu-abu barat merupakan omnivor yang makanannya sangat bervariasi. Mau itu biji-bijian, buah beri, jamur, kulit kayu, sap, sampai serangga berukuran kecil semuanya bisa ia makan. Lebih lanjut, ia bisa menemukan semua makanan tersebut di berbagai tempat, entah di pepohonan, dalam tanah, sela-sela batu, atau semak-semak.
Tupai abu-abu barat juga menjadi mangsa yang penting bagi predator. Di alam liar, predator utamanya mencakup coyote, burung elang, burung hantu, lynx, puma, kucing domestik, dan anjing domestik. Karena merupakan mangsa yang penting, kehadiran tupai ini sangat krusial bagi kehidupan predator. Jika populasinya menurun maka para predator akan kehilangan sumber makanan.
4. Warna telinganya bisa berubah saat musim dingin

Tupai abu-abu barat memiliki satu kemampuan unik yang tak dimiliki tupai lain. Dilansir iNaturalist, ia bisa mengubah warna telinganya saat musim dingin. Dalam hal ini, bagian belakang telinga yang awalnya berwarna abu-abu akan berubah menjadi merah kecokelatan. Telinganya sendiri lebar, menghadap ke atas, dan tidak memiliki rumbai atau bulu yang mencuat.
Soal ukuran, tupai abu-abu barat punya panjang maksimal 61 centimeter dan bobotnya mencapai 1 kilogram. Badannya ramping, tubuhnya berwarna abu-abu, dan ekornya panjang serta berbulu. Tentunya, warna tersebut digunakan hewan ini untuk berkamuflase di habitatnya. Di sisi lain, ekornya merupakan alat penyeimbang saat ia sedang memanjang atau melompat di pepohonan.
5. Mulai kawin pada usia 1 tahun

Dilansir Animal Diversity Web, tupai abu-abu barat akan mencapai kematangan seksual pada usia 10 - 11 bulan dan akan kawin pada usia 1 tahun. Musim kawinnya sendiri terjadi sekali dalam setahun, tepatnya pada akhir musim panas. Setelah kawin, hewan ini bisa mengandung tiga sampai empat bayi. Kemudian, masa kehamilannya berlangsung selama 43 hari. Uniknya, individu betina yang masih muda biasanya memiliki bayi dengan ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan individu betina yang lebih tua.
Sebagai spesies tupai, tupai abu-abu barat mirip seperti tupai lain karena ahli memanjat dan sering memakan biji-bijian. Walau begitu, ia juga menunjukan keunikan karena bisa mengubah warna dan populasinya juga mulai terancam. Nah, semua keunikan tersebut menjadi pembeda antara tupai abu-abu barat dengan spesies tupai lain. Maka dari itu, kamu gak boleh salah mengidentifikasi hewan ini.


















