5 Hewan Ternak yang Bisa Terkena Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

- Sapi sangat rentan terkena virus PMK
- Gejala umum pada sapi yang terjangkit PMK termasuk anoreksia, hipertermi, dan peradangan pada mulut dan esofagus
- Kerbau, domba, kambing, dan babi juga rentan terhadap PMK dengan gejala yang mirip seperti lesi di mulut, kesulitan makan dan minum
Pada tahun 1887, Indonesia dikejutkan oleh wabah yang menyerang hewan ternak, yaitu penyakit mulut dan kuku (PMK). Meskipun wabah ini sempat mereda atau bahkan menghilang pada awal April 2022, penyakit mulut dan kuku kembali menjadi perhatian. Penyakit yang sudah lama tidak muncul itu kembali menyerang hewan ternak. PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus penyakit kaki dan mulut (FMDV) pada hewan ternak, seperti sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi yang penyebarannya sangat cepat.
Penyakit virus PMK ini sangat merugikan peternak karena penularannya yang sangat cepat dan berdampak signifikan pada kesehatan serta produktivitas hewan ternak. Berikut adalah lima jenis hewan ternak yang rentan terkena virus PMK.
1.Sapi

Sapi adalah salah satu hewab ternak yang paling rentan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit ini disebabkan oleh Foot and Mouth Disease Virus (FMDV) yang merupakan virus RNA dari keluarga picornaviridae.
Office International des Epizooties (2022) menyatakan bahwa gejala umum pada sapi yang terjangkit PMK biasanya mengalami gejala anoreksia (hilangnya nafsu makan). Di Indonesia sekitar 97% ternak sapi yang terinfeksi menunjukkan gejala ini dimana sapi tidak mau minum dan makan. Hal ini juga disebabkan oleh hipertermi (stress dingin) yang mempengaruhi selera makan sapi. Selain itu, peradangan pada mulut dan esofagus membuat sapi kesulitan menelan.
2.Kerbau

Kerbau juga rentan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan gejala yang mirip dengan sapi termasuk lesi di mulut dan di antara kuku yang menyebabkan kesulitan makan dan berjalan. Lesi atau vesikel muncul di sekitar mulut, lidah gusi, dan di dalam rongga mulut kerbau mengakibatkan rasa sakit yang signifikan dan membuat kerbau enggan makan dan minum, sehingga bisa menyebabkan penurunan berat badan dan dehidarasi. Gejala-gejala ini berdampak besar pada produktivitas kerja kerbau terutama karena mereka sering digunakan sebagai hewan pekerja di pertanian (Okti, 2023).
3.Domba

Domba rentan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ditandai dengan munculnya lepuh pada mulut, gusi, lidah, dan di sekitar kuku mereka. Gejala ini menyebabkan domba mengalami rasa sakit dan kesulitan dalam makan serta minum. Infeksi PMK dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan menyebabkan kelemahan pada domba. Dampaknya tidak hanya terbatas pada kesehatan individu, tetapi juga mempengaruhi produktivitas domba dalam menghasilkan daging dan wol berkualitas (Wulandani, 2022).
4.Kambing

Kambing adalah hewan lain yang rentan terhadap PMK. Penyakit ini dapat menyebabkan lesi pada mulut dan kaki kambing hingga mengakibatkan kesulitan dalam makan dan mobilitas. Dampaknya bisa sangat signifikan terhadap produktivitas susu dan daging kambing (Okti, 2023).
5.Babi

Babi dapat terinfeksi PMK dan sering menunjukkan gejala yang parah. Lesi pada mulut dan kaki babi dapat menyebabkan hewan-hewan ini menderita rasa sakit yang intens dan menurunkan nafsu makan. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di peternakan babi yang padat (Wulandani, 2022).
Oleh karena itu, deteksi dini gejala, vaksinasi, dan penerapan praktik biosekuriti yang ketat di peternakan domba sangat penting untuk mencegah penyebaran PMK dan menjaga kesehatan serta kesejahteraan ternak.