5 Spesies Burung Penenun dari Famili Ploceidae, Ahli Membuat Sarang!

Burung penenun atau burung mayar merupakan kelompok burung pengicau yang memikat dengan keindahan warna-warni bulunya. Tersebar luas di kawasan tropis Dunia Lama, burung-burung ini telah menjadi bagian penting dari keanekaragaman hayati di berbagai ekosistem. Kendatipun dapat ditemukan di berbagai wilayah Asia Selatan, keberadaan mereka di benua Afrika menunjukkan tingkat keragaman yang lebih tinggi.
Salah satu keunikan yang paling menonjol dari burung penenun adalah kemampuan mereka dalam membuat sarang yang rumit dan menakjubkan. Melansir Britannica, dengan 57 spesies yang termasuk dalam genus Ploceus, burung-burung kecil pemakan serangga dan biji-bijian ini telah mengembangkan keterampilan luar biasa dalam membuat sarangnya.
Di Afrika Barat, ditemukan sarang burung penenun terbesar yang pernah tercatat, dengan tinggi mencapai 3 meter dan dapat menampung lebih dari 100 ruang sarang terpisah, lho. Keajaiban arsitektur alami ini biasanya dibangun di pohon akasia besar, dengan bukaan di bagian bawah sarangnya. Nah, kamu bisa mengenal lebih dekat kelima spesies burung penenun dari famili Ploceidae melalui fakta-fakta menariknya berikut ini.
1. Burung Penenun Bergaris

Burung penenun bergaris (Ploceus manyar) dikenal memiliki penampilan yang mencolok dengan jambul berwarna kuning cerah dan paruh terpal hitam yang kontras. Tubuhnya dihiasi oleh warna-warna hangat, dengan kepala berwarna cokelat tua dan bulu terbang cokelat berpola. Mata burung ini memiliki iris cokelat, sementara kakinya berwarna cokelat pucat.
Penyebaran burung penenun bergaris cukup luas, mencakup berbagai negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Spesies ini dapat ditemukan di negara-negara seperti Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Cina, India, Indonesia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. Menariknya, burung ini juga telah diperkenalkan di beberapa negara Timur Tengah, termasuk Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab, menunjukkan kemampuan adaptasinya terhadap berbagai lingkungan.
2. Burung Penenun Desa

Burung penenun desa (Ploceus cucullatus) memiliki penampilan yang mencolok dengan variasi warna yang berbeda antara jantan dan betina. Burung jantan berkepala kuning dengan mahkota zaitun, tubuh bagian atas abu-abu, dan bagian bawah keputihan, sementara sayapnya berwarna kuning dan hitam. Sementara itu, betina dewasa memiliki tubuh bagian atas berwarna zaitun bergaris-garis, sayap kuning dan hitam, serta bagian bawah kuning pucat.
Habitat burung penenun desa tersebar luas di Afrika sub-Sahara dan telah diperkenalkan ke beberapa wilayah lain seperti Portugal, Hispaniola, Martinique, Puerto Rico, Mauritius, dan Réunion. Burung ini umumnya ditemukan dalam jumlah melimpah ini mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan terbuka atau semi-terbuka, termasuk hutan dan pemukiman manusia.
3. Burung Penenun Tempua

Burung penenun tempua atau burung penenun baya (Ploceus philippinus) memiliki penampilan yang menarik. Jantan dan betina sulit dibedakan, keduanya memiliki bulu berwarna coklat tua dengan garis kuning kekuningan di bagian atas, dan putih kekuningan di bagian bawah.
Penyebaran burung penenun tempua cukup luas, mencakup Subbenua India dan Asia Tenggara, termasuk negara-negara seperti Cina, India, Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, dan Pakistan. Kendatipun tidak bermigrasi, spesies ini diketahui melakukan pergerakan lokal dan musiman, terutama sebagai respons terhadap curah hujan dan ketersediaan makanan.
4. Burung Penenun Emas Asia

Burung penenun emas Asia (Ploceus hypoxanthus) dikenal sebagai spesies berukuran sedang dengan penampilan yang menarik. Tubuh bagian atasnya dihiasi warna kuning dan hitam, sementara bagian bawahnya didominasi warna kuning. Yang menarik, burung jantan menampilkan warna kuning cerah dengan topeng hitam yang kontras, membuat mereka mudah dikenali. Namun, betina dan burung muda memiliki warna yang lebih kusam, mirip dengan burung penenun tempua. Perbedaan utama dengan spesies tersebut terletak pada paruh burung penenun emas Asia yang lebih tebal.
Penyebaran burung penenun emas Asia mencakup beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Spesies ini beradaptasi dengan baik di berbagai habitat dataran rendah seperti padang rumput subtropis atau tropis yang basah atau tergenang air, rawa-rawa, dan lahan pertanian.
5. Burung Penenun Berkepala Hitam

Burung penenun berkepala hitam (Ploceus melanocephalus) memiliki penampilan yang khas, terutama pada burung jantan. Ciri utamanya adalah kepala hitam yang dipadukan dengan kerah leher berwarna kuning cerah, fitur yang membedakannya dari spesies burung penenun lainnya. Akan tetapi, mata gelap dan paruh yang lebih gelap, serta bulu dada berwarna krem, menjadi pembeda utama dari spesies lainnya.
Penyebaran burung penenun berkepala hitam meliputi wilayah yang luas di Afrika, mencakup bagian Barat, Tengah, dan Timur benua tersebut. Tambahan lagi, spesies ini juga telah diperkenalkan di Semenanjung Iberia, menunjukkan kemampuan adaptasinya terhadap lingkungan baru. Habitat alami burung ini adalah daerah sabana dan lingkungan serupa, dengan preferensi lokasi dekat sumber air.
Burung penenun dari famili Ploceidae memang memukau dengan keahlian mereka membuat sarang yang rumit dan indah. Kelima spesies yang dibahas burung penenun bergaris, penenun desa, penenun tempua, penenun emas Asia, dan penenun berkepala hitam - menunjukkan keragaman warna, bentuk, dan penyebaran yang luas dari kelompok burung ini. Pernah melihat burung manyar secara langsung di alam liar?