Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Reptil Menjaga Telur dan Anaknya, Gak Semua Cuek!

ilustrasi basilisk (pixabay.com/YanCabrera)
ilustrasi basilisk (pixabay.com/YanCabrera)
Intinya sih...
  • Buaya: Galak buat musuh tapi lembut buat telur
  • Python: Ular yang rela menghangatkan telurnya
  • Tokek: Sembunyikan telur di tempat rahasia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Reptil sering dianggap sebagai hewan yang cuek dan tidak peduli dengan anak-anaknya setelah bertelur. Banyak orang mengira bahwa semua reptil akan pergi begitu saja setelah menaruh telur, membiarkan alam yang mengurus sisanya. Tapi, ternyata gak semua reptil seperti itu. Ada beberapa spesies yang justru memperlihatkan perhatian dan strategi luar biasa untuk memastikan telur dan anak-anak mereka tetap aman.

Cara perlindungan ini beragam, mulai dari menyembunyikan telur dengan cerdik, membuat sarang dari dedaunan, hingga menjaga anak-anaknya selama beberapa hari setelah menetas. Menariknya, strategi ini dilakukan bukan hanya oleh spesies besar seperti buaya, tapi juga oleh kadal dan ular tertentu. Inilah bukti bahwa naluri keibuan (dan kebapakan) ternyata juga ada di dunia reptil. Yuk, simak cara-cara mereka menjaga keturunannya berikut ini!

1. Buaya: Galak buat musuh tapi lembut buat telur

ilustrasi buaya (pexels.com/Hiren Ranpara)
ilustrasi buaya (pexels.com/Hiren Ranpara)

Buaya terkenal dengan sifatnya yang ganas, tapi di balik itu mereka punya sisi keibuan yang luar biasa. Induk buaya betina akan menggali lubang di tepi sungai dan menyusun telur-telurnya dengan rapi. Setelah itu, ia menutup lubang tersebut dengan dedaunan dan lumpur untuk menjaga kelembapan dan suhu. Selama masa inkubasi, induk akan berjaga di dekat sarang dan menyerang siapa pun yang mendekat.

Saat waktunya menetas, buaya akan menggali kembali lubang dan bahkan membantu anak-anaknya keluar dari cangkang. Tak sampai di situ, anak buaya juga akan dibawa dalam mulut sang induk menuju air yang aman. Selama beberapa hari, sang induk akan menjaga anak-anaknya dari pemangsa. Ini membuktikan bahwa buaya punya insting melindungi yang sangat kuat, meski terlihat garang.

2. Python: Ular yang rela menghangatkan telurnya

ilustrasi ular python (pexels.com/Bingqian Li)
ilustrasi ular python (pexels.com/Bingqian Li)

Sebagian besar ular meninggalkan telur setelah bertelur, tapi tidak dengan python. Ular betina dari spesies ini akan melingkarkan tubuhnya di sekitar telur-telurnya untuk menghangatkan dan melindunginya. Ia bisa berdiam diri selama berhari-hari tanpa makan demi memastikan suhu telur tetap stabil. Bahkan, python bisa menggeliatkan tubuhnya secara perlahan untuk menghasilkan panas dari otot.

Tindakan ini sangat penting karena suhu lingkungan yang terlalu dingin bisa membuat telur gagal menetas. Selama masa penjagaan ini, python akan sangat defensif terhadap ancaman dari luar. Insting keibuan ini membuat python jadi salah satu ular paling peduli pada keturunannya. Setelah menetas, anak-anak ular baru dibiarkan mandiri.

3. Tokek: Sembunyikan telur di tempat rahasia

ilustrasi tokek (pixabay.com/cubialpha)
ilustrasi tokek (pixabay.com/cubialpha)

Tokek termasuk kadal kecil yang cerdas dalam menyembunyikan telur. Mereka biasanya bertelur di celah sempit, di balik batu, atau bahkan di sela-sela furnitur rumah agar aman dari predator. Telur-telur tokek berbentuk bulat dan keras, sehingga cukup tahan terhadap perubahan lingkungan. Sang induk biasanya tidak menjaganya terus-menerus, tapi penempatan lokasi sangat strategis.

Strategi ini menunjukkan bahwa perlindungan tidak harus lewat penjagaan langsung. Dengan memilih tempat yang sulit dijangkau, tokek memastikan telur-telurnya punya peluang besar untuk menetas dengan selamat. Meski terkesan pasif, cara ini cukup efektif bagi hewan kecil seperti tokek. Beberapa spesies bahkan kembali ke lokasi yang sama untuk bertelur di musim berikutnya.

4. Kura-kura: Pilih lokasi bertelur dengan teliti

ilustrasi kura-kura (pexels.com/Tanguy Sauvin)
ilustrasi kura-kura (pexels.com/Tanguy Sauvin)

Kura-kura tidak menjaga telurnya secara langsung, tapi mereka sangat selektif dalam memilih tempat bertelur. Biasanya mereka akan mencari lokasi dengan kelembapan dan suhu yang pas, serta jauh dari jangkauan predator. Setelah menggali lubang di tanah, kura-kura akan menyusun telur-telurnya dan menutup kembali lubang itu dengan pasir atau tanah.

Meskipun mereka tidak kembali lagi setelah bertelur, pemilihan lokasi tersebut sudah menjadi bentuk perlindungan awal. Keberhasilan telur menetas sangat bergantung pada insting sang induk dalam menentukan tempat. Beberapa spesies bahkan bertelur saat malam hari untuk menghindari musuh. Jadi meskipun terlihat "lepas tangan", kura-kura sebenarnya cukup teliti dalam menjaga kelangsungan generasinya.

5. Kadal Hijau Basilisk: Jaga koloni telur secara bergantian

ilustrasi basilisk (pixabay.com/zoosnow)
ilustrasi basilisk (pixabay.com/zoosnow)

Basilisk dikenal sebagai kadal cepat yang bisa “berlari di atas air”, tapi mereka juga punya cara menarik dalam menjaga telur. Beberapa spesies basilisk betina akan bertelur dalam koloni, yakni di satu tempat yang sama bersama betina lainnya. Strategi ini membuat peluang penjagaan lebih efisien karena mereka bisa saling mengawasi sarang secara bergantian.

Dengan koloni seperti ini, predator akan lebih sulit menyerang karena jumlah induk yang ada cukup banyak. Selain itu, jika salah satu betina pergi mencari makan, telur tetap berada dalam penjagaan betina lain. Strategi sosial ini menjadi bukti bahwa beberapa kadal bisa menunjukkan kerja sama dalam melindungi keturunannya. Unik, ya!

6. Alligator: Komunikasi dengan bayi sebelum menetas

ilustrasi alligator (pixabay.com/Tanuj_handa)
ilustrasi alligator (pixabay.com/Tanuj_handa)

Alligator memiliki cara unik dalam menjaga anak-anaknya, bahkan sejak masih dalam telur. Saat mendekati waktu menetas, bayi alligator akan mengeluarkan suara dari dalam cangkang. Suara ini menjadi sinyal bagi induk bahwa sudah waktunya membantu menggali dan membuka sarang. Setelah itu, induk akan membawa anak-anaknya ke air menggunakan mulutnya yang besar namun lembut.

Menariknya, induk alligator tidak langsung meninggalkan anak-anaknya setelah itu. Ia akan tetap berada di dekat mereka dan menjaga dari predator selama beberapa hari. Bentuk komunikasi dan perlindungan ini termasuk langka di kalangan reptil. Jadi, jangan kira semua reptil langsung cuek begitu anaknya lahir!

7. Komodo: Buat sarang dalam tanah untuk hindari predator

ilustrasi komodo (pixabay.com/Pat_Wieler)
ilustrasi komodo (pixabay.com/Pat_Wieler)

Komodo betina akan membuat sarang yang dalam di tanah atau tumpukan dedaunan untuk menyembunyikan telurnya. Proses membuat sarang ini bisa memakan waktu lama karena mereka mencari lokasi yang sejuk dan tersembunyi. Setelah bertelur, sarang ditutup rapat agar telur tidak mudah ditemukan oleh pemangsa, termasuk sesama komodo.

Menariknya, beberapa komodo betina diketahui tetap berada di dekat sarang untuk beberapa waktu setelah bertelur. Mereka menjaga dari predator seperti biawak atau babi hutan yang bisa mencuri telur. Perlindungan ini sangat penting karena telur komodo butuh waktu sekitar 8–9 bulan untuk menetas. Upaya keras sang induk membuktikan bahwa bahkan reptil besar seperti komodo pun punya naluri menjaga keturunan.

Meskipun banyak reptil dikenal cuek terhadap keturunannya, ternyata gak semuanya seperti itu. Beberapa spesies menunjukkan perilaku luar biasa dalam menjaga dan melindungi telur maupun anak-anak mereka. Ini membuktikan bahwa dalam dunia reptil pun, naluri untuk melindungi generasi berikutnya tetap kuat. Mana dari mereka yang paling bikin kamu kagum?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us