Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Flu Kucing, Ini Gejala dan Cara Pencegahannya

ilustrasi kucing tidur di kasur (unsplash.com/Paul Hanaoka)
ilustrasi kucing tidur di kasur (unsplash.com/Paul Hanaoka)

Seperti halnya manusia, kucing juga bisa terkena flu. Flu kucing atau cat flu adalah kondisi saat kucing terkena infeksi virus atau patogen lainnya yang menyebabkan gejala flu umum, seperti demam dan pilek. 

Flu kucing umumnya bukan kondisi yang mengkhawatirkan untuk kucing yang sehat. Akan tetapi, penyakit ini bisa menjadi fatal jika terjadi pada anak kucing atau kucing yang memiliki penyakit bawaan. 

1. Gejala flu kucing

ilustrasi kucing mengeluarkan air mata (unsplash.com/Cintya Marisa)
ilustrasi kucing mengeluarkan air mata (unsplash.com/Cintya Marisa)

Dilansir WebMD, gejala flu kucing sangat mirip dengan gejala oleh manusia saat terkena flu. Gejala umum flu kucing meliputi:

  • Tenggorokan yang meradang.
  • Hidung meler atau keluarnya cairan dari hidung.
  • Bersin.
  • Batuk (kucing mengeluarkan suara tersedak).
  • Radang mulut.
  • Demam.
  • Kehilangan suara.
  • Konjungtivitis atau keluarnya cairan pada mata.
  • Kehilangan selera makan.

Saat kucing terinfeksi virus yang menyebabkan flu, diperlukan waktu hingga dua minggu untuk gejalanya muncul. 

2. Penyebab flu kucing

ilustrasi virus (unsplash.com/Fusion Medical Animation)
ilustrasi virus (unsplash.com/Fusion Medical Animation)

Menurut laman Blue Cross, flu kucing bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Beberapa patogen yang biasanya menyebabkan flu kucing adalah:

  • Calicivirus: Calicivirus memiliki bentuk yang berbeda-beda. Infeksi virus ini bisa menyebabkan sariawan hingga kepincangan pada anak kucing. Di banyak kasus, kucing akan pulih dari infeksi calicivirus dan tidak lagi menular setelah satu atau dua tahun.
  • Virus herpes: Infeksi virus herpes sering kali lebih parah dan lebih mungkin menyebabkan borok pada mata kucing. Virus herpes yang menyebabkan flu kucing hanya satu jenis, jadi vaksinasi akan bekerja lebih baik.
  • Bakteri Bordetella bronchiseptica: Bakteri bordetella bronchiseptica juga menjadi penyebab batuk kennel pada anjing. Bakteri ini sering kali memengaruhi paru-paru. Kucing yang terinfeksi bakteri ini bisa diobati dengan antibiotik.
  • Bakteri Chlamydophila felis: Infeksi bakteri ini biasanya menyebabkan mata kucing menjadi merah, sakit, dan berair. Terkadang, infeksi bakteri ini juga mengakibatkan demam ringan. Flu kucing akibat Bakteri Chlamydophila felis bisa diatasi dengan antibiotik. 

3. Pengobatan flu kucing

ilustrasi konsumsi obat kucing (unsplash.com/Piotr Musiol)
ilustrasi konsumsi obat kucing (unsplash.com/Piotr Musiol)

Jika kucingmu menunjukkan gejala flu kucing, segera hubungi dokter hewan. Dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik untuk melawan infeksi, atau antiinflamasi untuk meredakan demam. Tetes mata juga akan diberikan jika kucing mengalami iritasi mata.

Perawatan di rumah juga penting dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan. Berikan mereka ikan kecil, seperti sarden, untuk menggugah selera makan mereka. Selain itu, usap kotoran dari mata dan hidung. Uap juga bisa membantu memecah lendir agar mereka bisa bernapas lebih baik.

4. Pencegahan

ilustrasi kucing mengalami flu (unsplash.com/傅甬 华)
ilustrasi kucing mengalami flu (unsplash.com/傅甬 华)

Cara terbaik untuk melindungi kucing dari flu adalah dengan memberikan vaksin. Menurut WebMD, kucing membutuhkan dua vaksin flu yang diikuti dengan vaksin booster. Walaupun vaksin tidak menjadikan kucing kebal terhadap flu, ini bisa mencegah gejala serius untuk terjadi.

Jika kamu memiliki banyak kucing dan salah satunya sakit, pisahkan kucing yang sakit untuk menghentikan penyebaran virus. Pastikan barang-barang yang digunakan bersama, seperti mangkuk dan kotak pasir, dibersihkan dengan disinfektan.

5. Efek jangka panjang

ilustrasi kucing mengalami flu (unsplash.com/Alexander Andrews)
ilustrasi kucing mengalami flu (unsplash.com/Alexander Andrews)

Dilansir Blue Cross, setelah infeksi terjadi, banyak kucing yang menjadi "carrier" atau pembawa virus walaupun mereka tidak menimbulkan gejala. Partikel virus bisa tersebar melalui air liur atau kotoran dari mata dan hidung mereka. Partikel virus bisa bertahan selama beberapa hari.

Flu bisa terjadi kembali saat kucing mengalami peristiwa yang membuatnya stres, seperti kunjungan ke dokter hewan atau kedatangan kucing baru. Oleh sebab itu, perawatan setelah infeksi juga penting untuk memastikan kucing tetap sehat.

Flu kucing merupakan kondisi yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan bisa membahayakan kucing lain. Berikan kucingmu vaksin dan perawatan yang memadai agar ia bisa terhindar dari flu kucing serta penyakit lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us