Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Lebih Mudah Mengingat Wajah daripada Nama? Ini Alasannya

ilustrasi bertemu orang tapi lupa namanya (pexels.com/Tim Douglas)
ilustrasi bertemu orang tapi lupa namanya (pexels.com/Tim Douglas)

Pernah gak sih, ketika disapa seseorang, kamu lupa nama orang itu? Padahal, kamu ingat betul wajahnya. Bahkan, kamu mungkin ingat siapa dia, tapi gak ingat namanya sama sekali.

Ini tentu hal aneh. Apalagi, kamu bukan satu-satunya orang yang pernah mengalaminya. Banyak orang punya pengalaman serupa.

Kenapa lebih mudah mengingat wajah daripada nama, ya? Ternyata, ada penjelasan ilmiah yang menjelaskannya nih. Simak, yuk!

Alasan orang lebih mudah mengingat wajah daripada nama

ilustrasi bertemu orang (pexels.com/SHVETS Productiob)
ilustrasi bertemu orang (pexels.com/SHVETS Productiob)

Alasan kenapa lebih mudah mengingat wajah daripada nama berhubungan dengan cara kerja otak. Dilansir BBC Science Focus, otak memiliki kepekaan untuk mengingat wajah seseorang. Ada ciri-ciri fisik yang cukup mudah diingat oleh otak, seperti bentuk mata, bentuk hidung, bentuk tubuh, dan sebagainya.

Saat berkenalan, kamu melihat serta berhadapan langsung dengan orang tersebut. Kamu dapat melihat wajahnya tanpa terhalang anggota tubuh lain.

Ingatan yang berhubungan impuls sensorik akan mudah diterima dan disimpan ke memori jangka panjang. Makin primitif impulsnya, makin mudah memori mengingatnya.

Nah, wajah adalah bentuk identitas yang tergolong impuls sensorik lebih tua daripada nama. Sementara itu, nama berhubungan dengan bagian otak yang memproses bahasa.

Proses transfer impuls bahasa ke memori bisa dibilang agak rumit karena tergolong tambahan sangat baru.

Cara kerja otak dalam merespons stimulus visual

Ilustrasi orang lupa (pexels.com/Benzoix)
Ilustrasi orang lupa (pexels.com/Benzoix)

Otak adalah bagian terpenting dalam tubuh. Pasalnya, semua kinerja tubuh berpusat pada otak. Bahkan, otak juga memproses data visual yang diterima oleh mata.

Menariknya, otak lebih gampang dan siap menyimpan data visual seperti wajah. Bahkan, mengingat wajah lebih mudah daripada otak harus mengingat nama seseorang yang singkat sekalipun.

Uniknya, kemampuan otak mengenali dan mengingat wajah berasal dari bagian otak yang disebut area wajah fusiform. Apabila bagian tersebut rusak, maka dapat menyebabkan prosopagnosia atau face blindness.

Dilansir Science Friday, E. Clea Warburton, ahli saraf kognitif di University of Bristol menegaskan bahwa manusia adalah makhluk visual. Otak memiliki lebih banyak korteks yang berfungsi memproses informasi visual dibandingkan dengan indra manusia lain.

Menurutnya, kemampuan manusia lebih mudah mengingat wajah seseorang bisa jadi berhubungan dengan bagaimana manusia berevolusi. Manusia berkembang dari primata yang memiliki ikatan sosial kuat untuk saling bergantung.

Jadi, sebelum otak berevolusi memproses bahasa dan nama, otak manusia terdahulu telah belajar memproses data visual melalui penglihatan. Zaman dulu, manusia bisa membedakan kerabat, suku, dan orang asing dengan memperhatikan ciri-ciri visual.

Wajah adalah stimulus kaya informasi

ilustrasi berkenalan (pexels.com/jJrge Alvarez Lecaros)
ilustrasi berkenalan (pexels.com/jJrge Alvarez Lecaros)

Penjelasan di balik kenapa lebih mudah mengingat wajah daripada nama juga bisa dikaitkan dengan informasi tentang wajah. Menurut Richarg Russell, asisten profesor psikologi Gettysburg College, wajah termasuk stimulus kaya informasi dibandingkan nama.

Misalnya, dengan melihat wajah seseorang, kamu bisa mengetahui jenis kelamin, usia suku, kondisi hati, sampai ketertarikannya. Sedangkan, nama mungkin gak sepenuhnya bisa menggambarkan jenis kelamin karena ada beberapa nama yang bersifat unisex.

Selain itu, nama adalah kumpulan huruf yang mudah dilupakan dan sering kali umum. Berbeda dengan wajah yang memiliki detail menarik. Sehingga, otak lebih cepat dan mudah mengingat informasi.

Itulah alasan logis di balik kenapa lebih mudah mengingat wajah daripada nama, ya. Bukan berarti kamu pelupa, tapi otak manusia memang lebih mudah menangkap informasi visual.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
Addina Zulfa Fa'izah
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us