Mengenal Calcarea, Spons Laut Berkapur Ukuran Kecil, Simak! 5 Faktanya

Apa yang terlintas dalam pikiran mengenai spons laut? Mungkinkah seperti karakter animasi Spongebob di televisi? Iya, berbicara tentang hewan laut yang satu ini, banyak keunikan yang ada padanya. Karena dalam klasifikasi ilmiah disebutkan, spons laut berada dalam filum Porifera. Dan terdiri dari beberapa kelas seperti Calcarea.
Disebut spons laut berkapur, karena tubuh Calcarea tersusun dari kalsium karbonat. Jenisnya sangat banyak di perairan laut. Namun, dapat dibedakan dari spons laut lainnya, sebab terdapat ciri khasnya sendiri. Seperti apa keunikan dan perbedaan yang khas dari hewan laut ini? Simak ulasannya sebagai berikut.
1. Hidup hampir di seluruh lautan

Seperti yang kita ketahui, spons laut banyak hidup dan ditemukan dalam lautan, terutama di terumbu karang. Sebenarnya mereka memiliki habitat yang beragam. Hal ini dijelaskan dalam website ScienceDirect, sebagian keberadaannya di perairan dangkal. Dan beberapa diketahui ada di laut bagian dalam.
Umumnya, perairan dengan iklim sedang. Dan juga pada wilayah tropis, yang mana biasanya hidup dengan menempelkan diri di terumbu karang. Mereka menyukai perairan yang lebih tenang dan teduh atau samar.
2. Spons yang memiliki warna lebih kusam
Calcarea merupakan spons laut yang biasanya memiliki ciri-ciri tubuhnya kurang berwarna. Umumnya lebih kusam, seperti krem maupun keputihan. Namun, sebagian juga diketahui berwarna kuning cerah, cokelat kehijauan gelap dan oranye atau merah.
Dilansir dalam website Encyclopedia, ukurannya sekitar 3-6 inci atau maksimal 12 inci. Bentuknya pun juga beragam, kadang seperti tabung, bentuk vas, kumpulan tabung kecil (cormus). Terkadang juga susunan tabung yang lebat, bahkan juga masif tanpa simetri yang jelas.
Selain itu, dalam tubuh Calcarea terdapat jenis-jenis sistem akuifer. Yaitu sebuah sistem pemompa saluran air lewat tubuhnya. Diantaranya asconoid (rongga internal yang dilapisi oleh choanocytes (sel flagellata) tanpa adanya pelipatan pada choanoderm. Lalu ada syconoid (pelipatan yang sederhana pada choanoderm serta leuconoid (choanocytes yang diatur pada sebuah ruang choanocyte diskrit.
3. Disebut spons berkapur

Rangka tubuh dari Calcarea tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3). Untuk lebih jelasnya, dilansir dalam website ScienceDirect, kalsium karbonat tersebut merupakan pembentuk spikula. Dan spikula adalah sebuah struktur yang memiliki fungsi sebagai kerangka untuk pertahanan tubuh spons laut. Juga berfungsi sebagai penyokong tubuhnya. Spikula kalsium karbonat pada Calcarea diekskresikan ke sebuah ruang ekstraseluler.
Sedangkan skeleton pada sebagian besar Calcarea, terdiri dari spikula bebas. Skeleton tersebut mengandung 99% kalsium yang penting untuk menjaga kadar kalsium dan tentunya penting untuk kehidupannya. Akan tetapi pada spesies tambahan terdapat kerangka basal yang kaku dari spikula yang menyatu menjadi satu.
Dan perlu diketahui, spikula dasar terdapat tiga jenis yang bisa dibedakan pada jumlah aktin. Yaitu diactine, triaktin dan tetraktin. Serta variasi morfologi pada spikulanya terbatas daripada spons laut jenis lainnya.
4. Pembuahan bisa secara seksual maupun juga aseksual

Calcarea merupakan organisme yang bisa bereproduksi dengan metode aseksual dan juga seksual. Adapun reproduksi secara seksual, tubuhnya dapat menghasilkan sel telur juga sel sperma (hermaprodit). Sel sperma yang dilepaskan akan bertemu dengan spons laut lain di dalam air. Kemudian sperma itu akan masuk ke tubuh yang diangkut oleh arkeosit menuju mesoglea.
Yang mana sebagai tempat dimana sperma membuahi sel telur, yang akan membentuk zigot. Lalu akan berkembang menjadi larva bersilia dan dilepaskan dalam air. Selanjutnya akan menempel pada substrat yang padat dan menjadi larva muda hingga akhirnya terbentuk spons laut dewasa.
Sedangkan reproduksi secara metode aseksual dilalui dalam beberapa fase. Yaitu pembentukan tunas, terjadi pembelahan dan pembentukan gemula.
Selain itu, Calcarea merupakan filter sesil, yaitu makanan utamanya diperoleh dari bahan organik terlarut dari sekitar ekosistemnya. Dan partikel-partikel kecil seperti bakteri yang disaring dalam air laut. Aktivitas penyaringan makanan tersebut dilakukan dengan pemompaan.
5. Memiliki jumlah spesies tidak terlalu besar

Adapun dalam klasifikasi ilmiah, jumlah dari Calcarea terbilang sedikit. Ditemukan sekitar 400-700 spesies Calcarea dari sekitar 15000 filum Porifera yang ada.
Selain itu, terdapat catatan penemuan fosil dari Calcarea. Dilansir dalam website Digital Atlas of Ancient Life, sepanjang catatan fosilnya, Calcarea kuno menghuni perairan dangkal. Namun, untuk jenis modern ditemukan pada kedalaman perairan. Sebuah ekspedisi Antartika baru saja menemukan "kerajaan spons". Yang mana, di sana sekitar kedalaman 4400 meter setidaknya ditemukan lima spesies Calcarea.
Catatan spons berkapur ini disebut buruk karena spikula kalsium tidak dapat bertahan baik. Bahkan bisa hilang ketika terjadi perubahan pada sedimen. Sebagai contoh, adanya anggota ordo Heteractinida (kelas Calcarea) yang memiliki ciri spikula octatine berkapur. Yang mana, terlihat seperti kepingan salju. Terdapat enam cabang dan dua cabang tambahan yang posisinya tegak lurus.
Dari ordo Heteractinida ini diketahui dari fosil periode Paleozoikum. Dan berasal dari Kambrium awal hingga kepunahan massal pada akhir Permian (akhir periode Paleozoikum). Perlu diketahui, keragaman dari spons berkapur adalah banyak, meskipun jumlah spesiesnya terbilang sedikit.
Demikian, kamu telah mengenal spons laut berkapur dari Calcarea. Keberagamaan dari spons laut menghadirkan kelengkapan tersendiri. Baik dari segi keindahan maupun pelengkap ekosistem laut. Dan untuk keberadaannya akan lebih baik jika tidak diusik, supaya tidak terancam. Semoga bermanfaat!