4 Pesawat Eksperimental yang Bikin Sejarah Penerbangan Berubah Total

- Avro Canada Avrocar adalah pesawat eksperimental dengan desain piring terbang pada 1950-an, namun mengalami masalah teknis signifikan.
- North American X-15 mencatat rekor dunia kecepatan dan ketinggian, serta berkontribusi pada pengembangan teknologi ruang angkasa hingga tahun 1968.
- Bell X-1 menjadi pesawat pertama yang menembus kecepatan suara pada 1947, membuka jalan bagi pengembangan teknologi penerbangan yang lebih canggih di masa depan.
Setiap inovasi dalam dunia penerbangan berawal dari eksperimen. Sebelum sebuah teknologi digunakan secara luas, berbagai uji coba dilakukan untuk memastikan keamanannya. Beberapa pesawat eksperimental bahkan menjadi titik balik dalam sejarah penerbangan, membawa perubahan besar yang masih berpengaruh hingga saat ini.
Beberapa di antaranya berhasil membuka jalan bagi teknologi aviasi modern, sementara yang lain justru menjadi pelajaran berharga bagi industri kedirgantaraan. Penasaran? Yuk, simak!
1. Avro Canada Avrocar gagal mewujudkan impian pesawat piring terbang

Avro Canada Avrocar adalah salah satu pesawat eksperimental yang paling menarik dalam sejarah penerbangan. Dilansir laman National Museum of the U.S. Air Force, pesawat ini dirancang pada awal 1950-an oleh Avro Aircraft Limited dengan bentuk menyerupai piring terbang, terinspirasi dari konsep fiksi ilmiah pada masa itu.
Proyek ini awalnya bertujuan untuk menciptakan pesawat tempur supersonik dengan kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL), memanfaatkan efek Coandă untuk menciptakan gaya angkat dan dorong.
Meski memiliki desain yang inovatif, Avrocar menghadapi berbagai masalah teknis yang signifikan. Pesawat ini terbukti tidak stabil saat terbang di atas beberapa kaki dari tanah dan gagal mencapai kecepatan supersonik seperti yang diharapkan. Setelah serangkaian uji coba yang menunjukkan keterbatasan aerodinamisnya, proyek ini akhirnya dihentikan pada tahun 1961.
2. X-15 menjelajahi batas kecepatan dan ketinggian penerbangan

North American X-15 adalah pesawat eksperimental yang dirancang untuk menjelajahi batas kecepatan dan ketinggian penerbangan. Dilansir dari laman National Air and Space Museum, pesawat ini pertama kali diterbangkan pada tahun 1959 dan menjadi jembatan antara penerbangan atmosfer dan penerbangan luar angkasa.
Dengan mesin roket bertenaga tinggi, X-15 mampu mencapai kecepatan hingga Mach 6.72 atau sekitar 7.273 km/jam, serta ketinggian lebih dari 100 kilometer di atas permukaan bumi.
Pesawat ini tidak hanya mencatat rekor dunia dalam kecepatan dan ketinggian, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan teknologi ruang angkasa. Program X-15 melibatkan NASA, Angkatan Udara Amerika Serikat, dan Angkatan Laut Amerika Serikat, dengan total 199 penerbangan uji hingga tahun 1968.
3. Bell X-1 berhasil menembus kecepatan suara untuk pertama kalinya

Pesawat eksperimental Bell X-1 memainkan peran besar dalam kemajuan teknologi penerbangan dengan pencapaiannya dalam uji kecepatan tinggi. Dilansir dari laman Smithsonian Magazine, pesawat ini dikenal sebagai pesawat pertama yang berhasil menembus kecepatan suara pada 14 Oktober 1947, di bawah kendali pilot Chuck Yeager.
Dengan desain aerodinamis yang terinspirasi oleh peluru, X-1 dirancang untuk mengeksplorasi batasan aerodinamika dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang penerbangan supersonik.
Ditenagai oleh mesin roket XLR-11, Bell X-1 tidak hanya mencapai kecepatan Mach 1.06, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan teknologi penerbangan yang lebih canggih di masa depan. Program ini melibatkan serangkaian penerbangan uji yang memberikan data penting bagi para insinyur dan ilmuwan, membantu memajukan desain pesawat tempur dan komersial.
4. Northrop YB-35 menjadi pelopor desain sayap terbang

Salah satu eksperimen paling revolusioner dalam sejarah penerbangan militer adalah Northrop YB-35, pesawat dengan konsep sayap terbang yang dikembangkan pada akhir 1940-an. Dilansir laman Simple Flying, desain inovatif ini dibuat untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis dan daya jelajah pembom jarak jauh.
Tidak seperti pesawat konvensional, YB-35 tidak memiliki fuselage maupun ekor, sehingga seluruh muatan dan sistemnya terintegrasi langsung ke dalam struktur sayap yang besar. Meskipun hanya diproduksi dalam jumlah terbatas, pesawat ini menunjukkan potensi besar dalam strategi perang udara. YB-35 berhasil menjalani penerbangan perdana pada tahun 1946, tetapi berbagai kendala teknis membuat pengembangannya terhambat.
Pada awal 1950-an, proyek ini akhirnya dihentikan. Namun, konsep serta teknologi yang diperkenalkan oleh YB-35 tetap memberikan pengaruh yang besar terhadap desain pesawat militer masa kini.
Meski beberapa proyek tidak mencapai tujuannya, warisannya tetap menginspirasi generasi insinyur dan ilmuwan. Pesawat-pesawat ini mencerminkan ambisi manusia untuk menembus batas langit serta pentingnya inovasi dalam kemajuan penerbangan.