Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Airlangga: Realisasi Anggaran Pengendalian Inflasi Capai Rp39 Triliun

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendali Inflasi 2024 di Istana Presiden. (YouTube.com/Bank Indonesia)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendali Inflasi 2024 di Istana Presiden. (YouTube.com/Bank Indonesia)
Intinya sih...
  • Realisasi anggaran K/L pusat untuk pengendalian inflasi mencapai Rp39 triliun hingga 31 Mei 2024, setara 29% dari total pagu.
  • Laju inflasi Indonesia tetap terjaga rendah di level 2,84 persen (yoy), mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi yang tumbuh 5,11 persen (yoy).
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan realisasi anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) pusat untuk pengendalian inflasi mencapai Rp39 triliun hingga 31 Mei 2024. Jumlah ini setara 29 persen dari total pagu sebesar Rp124,16 triliun.

"Sedangkan realisasi fiskal daerah untuk pengendalian inflasi mencapai Rp13,56 triliun dari pagu Rp 92,87 triliun," ucap Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendali Inflasi 2024 di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

1. Sinergi dan koordinasi untuk jaga inflasi makin erat

ilustrasi inflasi (pixabay.com/Stevepb)
ilustrasi inflasi (pixabay.com/Stevepb)

Airlangga menjelaskan, laju inflasi Indonesia hingga Mei tetap terjaga rendah di level 2,84 persen (year on year/yoy). Capaian ini tidak terlepas dari koordinasi dan sinergi yang makin erat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi dan menjaga sisi pasokan. 

"Terkendalinya inflasi ini mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi yang 5,11 persen (yoy) jadi tumbuh kita lebih berkualitas dibandingkan berbagai negara lain. Namun perlu dicatat pada kuartal ini, perdagangan ASEAN lebih tinggi ke Amerika daripada ke China," tuturnya.

2. Langkah pemerintah jaga harga pangan tetap terkendali

Seseorang menyusun karungan beras SPHP kemasan 5 kg dalam kegiatan gerakan pangan murah yang dilaksanakan di Gudang Bulog Jakarta, Senin (1/4/2024). ANTARA/Harianto
Seseorang menyusun karungan beras SPHP kemasan 5 kg dalam kegiatan gerakan pangan murah yang dilaksanakan di Gudang Bulog Jakarta, Senin (1/4/2024). ANTARA/Harianto

Oleh karena itu, kebijakan dari keterjangkauan harga ketersediaan pasokan dan  kelancaran distribusi harus terus diperkuat, terutama bauran kebijakan fiskal moneter dan sektor riil sehingga inflasi tetap terjaga. 

Beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk menjaga inflasi, yakni stabilisasi harga untuk mengatasi kenaikan harga dalam jangka pendek melalui penyaluran beras SPHP. 

Beras program SPHP merupakan beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke masyarakat lewat skema subsidi dengan harga penjualan sesuai HET yang ditetapkan yakni Rp10.900 per kilogram (kg). 

"Peningkatan produksi dengan penambahan alokasi pupuk subsidi maupun akses pembiayaan untuk sektor pertanian penyaluran KUR untuk sektor pertanian sebesar 30 persen. Kemudian memastikan kelancaran distribusi terutama untuk 10 komoditas pangan strategis oleh badan pangan nasional dan optimalisasi tol laut untuk daerah yang tertinggal terpencil dan terluar," tuturnya. 

3. Seluruh provinsi alami inflasi di Mei

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan data BPS per Mei 2024, secara tahunan seluruh provinsi di Indonesia mengalami inflasi, rinciannya:

  • Sumatera

Inflasi tertinggi berada di Riau 4,41 persen (yoy), terendah berada di Kepulauan Bangka Belitung dengan inflasi 1,25 persen (yoy)

  • Jawa

Inflasi tertinggi di Banten sebesar 2,86 persen (yoy), terendah di DKI Jakarta sebesar 2,08 persen (yoy)

  • Kalimantan 

Inflasi tertinggi di Kalimantan Timur sebesar 3,29 persen (yoy), terendah di Kalimantan Utara 2,42 persen (yoy) 

  • Bali, Nusa Tenggara

Inflasi tertinggi berada di Bali sebesar 3,54 persen (yoy), terendah di Nusa Tengagra Timur sebesar 2,41 persen (yoy)

  • Sulawesi

Inflasi tertinggi berada di Gorontalo sebesar 4,91 persen (yoy), terendahnya di Sulawesi Barat sebesar 1,25 persen (yoy)

  • Maluku Papua

Inflasi tertinggi berada di Papua Tengah sebesar 5,39 persen (yoy), teerndah di Papua Barat Daya sebesar 1,87 persen (yoy).
 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us