Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEO Pertamina NRE Ungkap Pentingnya Kerja Sama EBT Indonesia-Eropa

fc53bea7-4dc9-4183-9d69-fd15ea69c08d.jpeg
CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), John Anis (dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), John Anis mengungkap peluang kerja sama Indonesia-Eropa.
  • Keseimbangan antara ketahanan energi dan transisi menuju energi rendah karbon akan diwujudkan oleh Pertamina NRE dengan menerapkan strategi ganda.
  • Pertamina terus dorong transisi energi di Indonesia dengan mengembangkan energi transisi, membangun ekosistem, dan mendukung target net zero emission 2060.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), John Anis, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mempercepat transisi energi global. Hal ini disampaikan dalam sesi panel Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Berlin, Jerman, pada Kamis (4/9).

Menurut John, Pertamina NRE sebagai subholding Pertamina memiliki mandat strategis untuk memimpin transformasi energi baru dan terbarukan di Indonesia. Misi ini selaras dengan target pemerintah mencapai net zero emission 2060, dengan tetap menjaga aspek ketahanan energi, keterjangkauan, dan keberlanjutan.

“Transisi energi bukanlah lomba yang bisa dimenangkan sendirian. Dibutuhkan kerja sama lintas negara, lintas sektor, dan lintas teknologi,” ujar John Anis. 

1. Peluang dari kerja sama Indonesia-Eropa

1001050444.jpg
ilustrasi energi bersih terbarukan Pertamina (dok. Pertamina)

Ia menekankan bahwa kemitraan dengan investor dan teknologi dari Eropa menjadi peluang besar, tidak hanya dalam penyediaan modal, tetapi juga transfer pengetahuan dan inovasi.

John menyebutkan, ada tiga hal utama yang akan menjadi kunci dalam memperkuat kerja sama Indonesia–Eropa dan juga akan memberi manfaat penuh bagi Indonesia. Pertama adalah investasi dan inovasi bersama, yaitu bentuk kerja sama dengan konsep investasi bersama, pendanaan konsesional, serta transfer teknologi untuk mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia, termasuk hidrogen hijau, e-fuels, dan teknologi baterai.

Kedua, pembelian jangka panjang dan jejaring pasar, dimana kepastian pasar melalui kontrak jangka panjang dan akses ke pasar Eropa untuk komoditas hijau seperti hidrogen dan amonia. Ketiga adalah membangun kapasitas bersama, kolaborasi dalam berbagi pengetahuan dan  keterampilan, manufaktur, serta riset dan pengembangan agar Indonesia juga menjadi pusat inovasi berkelanjutan.

2. Keseimbangan antara ketahanan dan transisi energi

342B1A26-D665-4F90-A702-02C69C8A7585.jpeg
PT Pertamina (Persero) memastikan seluruh lini bisnisnya siaga melayani kebutuhan pasokan energi masyarakat Indonesia selama libur panjang Maulid Nabi , 5-7 September. (Dok. Pertamina)

Selain itu, John juga menekankan pentingnya keseimbangan antara ketahanan energi dan transisi menuju energi rendah karbon. Pertamina NRE, kata dia, menerapkan strategi ganda; tetap mengoptimalkan bisnis energi konvensional sembari mempercepat pengembangan energi baru seperti surya, bioenergi, hidrogen, dan bahan bakar berkelanjutan.

“Pertamina NRE sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra Eropa maupun internasional dalam upaya mencapai target net zero emission (NZE) tahun 2060. Karena ini semua tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, mari kita bangun masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bersama,” tutup John Anis.

3. Pertamina terus dorong transisi energi Indonesia

F59994BE-999F-42E7-8404-BA258DC4FF31.jpeg
PT Pertamina (Persero) memastikan seluruh lini bisnisnya siaga melayani kebutuhan pasokan energi masyarakat Indonesia selama libur panjang Maulid Nabi , 5-7 September. (Dok. Pertamina)

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina melalui Pertamina NRE mengembangkan energi transisi di Indonesia, termasuk membangun ekosistem sehingga penggunaan energi transisi dapat dimanfaatkan secara luas. 

"Kami mengoptimalisasi energi baru dan terbarukan sebagai energi masa depan, yang akan berdampak untuk penurunan emisi karbon, juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan," tambahnya. 

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social & governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Evan Yulian
EditorEvan Yulian
Follow Us

Latest in Business

See More

Indonesia Bakal Punya 6 KEK Baru, Salah Satunya KEK Halal

09 Sep 2025, 20:15 WIBBusiness