Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aku, Sebuah Lukisan yang Tak Ingin Kamu Lihat Lagi

pinterest.com
pinterest.com

Detik per detik aku habiskan waktu untuk memikirkanmu. Padahal, kamu belum tentu memikirkanku. Sesekali aku ingin melihat kamu. Tapi, kamu tak pernah ada waktu untukku. Pagi ini, aku mengajakmu untuk bertemu. Dan ternyata, kamu tidak bisa dengan alasan, kamu sedang sibuk. Sorenya, aku pergi ke sebuah taman. Lalu aku melihatmu bersama dengannya. Tadinya, aku mau sapa kamu. Tapi, kamu sedang asik berbincang dengannya. Kamu bersamanya, dan aku sendirian.

Cemburu? Iya, aku cemburu. Cemburu karena sekarang waktumu hanya untuk dia. Rindu? Jangan tanya lagi, saat ini dan seterusnya, aku akan terus rindu sama kamu. Aku rindu saat-saat bersamamu. Kamu membuatku bahagia dengan hal yang sederhana. Benci? Tidak, aku tidak benci kamu. Aku hanya kecewa. Kecewa dengan diriku sendiri. Karena aku baru tersadar, jika perasaanmu hanya untuk dirinya.

Akhirnya, aku pun hanya melewati kamu --tanpa kamu sadari. Walaupun hanya aku yang melihatmu, aku sudah sangat bahagia. Aku bahagia melihatmu baik-baik saja. Setidaknya, rindu ini sudah terbayarkan. Rasa penasaran akan wajahmu saat ini pun sudah terbayar. Tetapi, kenapa bertemu dengannya sangat mudah? Kenapa disaat aku mengajakmu bertemu, kamu tak pernah bisa? Apakah aku hanya sebuah lukisan di masa lalumu yang tak ingin kamu lihat lagi?

Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Menghilang dari kehidupanmu? Kupikir, itu sungguh mustahil. Aku berkata seperti itu, karena aku sudah pernah mencoba. Awalnya, yang aku lakukan itu berhasil. Tapi, hari demi hari yang aku lewati tanpa mengetahui kabar darimu, membuatku semakin gelisah. Hari yang aku lewati tanpa kamu, itu membuatku sakit. Hari yang aku lewati dengan penuh kekesalan dan kekecewaan pada dirimu, itu malah membuatku resah.

Dan sejak itu, aku kembali kepadamu -- lagi.

Dan pada saat aku kembali,

Ternyata kamu masih belum mengetahui perasaanku,

Hingga saat ini.

Maaf, bila aku memiliki sebuah rasa kepadamu. Aku tak tau mengapa rasa ini tiba-tiba datang disaat yang tidak tepat. Aku tak tau mengapa cintaku ini tertuju kepada seseorang yang sudah kuanggap sebagai sahabatku sendiri. Aku tak mengerti, kenapa orangnya itu harus kamu? Kenapa tidak yang lain saja?

Aku sudah pernah mencoba untuk menghilangkan rasa ini. Aku sudah melakukan itu setiap hari. Aku selalu berhasil dengan usaha kerasku. Tetapi, disaat kamu memperlakukanku dengan sikap yang special, disaat itulah benteng pertahananku runtuh. Bagaimana aku bisa benar-benar berhasil jika kamu selalu memperlakukanku seperti itu?

Apakah cinta mempermainkanku? Atau, memang ini takdir yang telah Tuhan tentukan untukku?

Apakah Tuhan menakdirkan diriku untuk bersamamu? Atau, kamu hanya sebuah memori indah yang diberikan Tuhan untuk kukenang nanti?

Entahlah. Hanya waktu yang bisa menjawab.

Tapi, sepertinya kamu dikirim Tuhan hanya sebagai memori indah untukku kenang saja.

Sepertinya. Karena aku, adalah sebuah lukisan yang tak ingin kamu lihat lagi.

Sekarang, lanjutkanlah kebahagiaanmu bersama dengannya.

Terima kasih untuk yang lalu -lalu.

Selamat berbahagia dengan dirinya.

 

Dariku,

yang masih mencintaimu dalam diam.

Share
Topics
Editorial Team
avaynaaa
Editoravaynaaa
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Jembatan Kertas

23 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
Danau Toba

[PUISI] Kaldera dari Utara

23 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi perempuan galau

[PUISI] Memungut Rindu

22 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi sepasang kekasih

[PUISI] Dalam Nama Cinta

22 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi hiking

[PUISI] Tak Jadi Abu

21 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi pasangan kekasih

[PUISI] Tetap Sama

21 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi langit penuh bintang

[PUISI] Mencari Bintang

20 Okt 2025, 23:18 WIBFiction
ilustrasi orang melukis

[PUISI] Melukis Bayangmu

20 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi ketenangan, perhatian penuh dan kesabaran

[PUISI] Suri Teladan

19 Okt 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi seseorang menggunakan payung

[PUISI] Berpayung Sendiri

19 Okt 2025, 05:15 WIBFiction