Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tanda Kamu Mungkin Punya Autisme, yuk Cari Tahu!

ilustrasi seorang anak dengan autisme (unsplash.com/Caleb Woods)
ilustrasi seorang anak dengan autisme (unsplash.com/Caleb Woods)

Autism spectrum disorder (ASD) atau lebih dikenal dengan istilah autisme adalah gangguan perkembangan saraf dan membuat otak bekerja dengan cara yang berbeda dari orang lain. Gangguan perkembangan pada saraf ini jugalah yang bikin orang-orang dengan autisme mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan sekitarnya. Kamu mungkin pernah bertemu dengan orang-orang autisme, dan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

Well, sebenarnya autisme gak mengenal umur. Namun tanda-tanda autisme umumnya dapat dikenali sejak kecil. Selain itu, mayoritas orangtua juga biasanya sudah melakukan tes di rumah sakit untuk memastikan bahwa anaknya menderita autisme. Tanda autisme pada setiap orang berbeda. Gak jarang autisme pada seseorang gak terdeteksi sampai mereka dewasa. Berikut beberapa tanda kamu mungkin memiliki autisme, apa sajakah itu?

1. Orang dengan autisme sangat menyukai rutinitas

ilustrasi anak kecil (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi anak kecil (pexels.com/Mikhail Nilov)

Setiap orang punya rutinitas yang mereka lakukan secara rutin, entah itu rutinitas yang dilakukan setiap hari atau setiap Minggu. Rutinitas juga dimiliki oleh mereka yang mengidap autisme. Dalam hal ini, rutinitas yang mereka lakukan bukan hanya aktivitas seperti minum kopi tertentu di waktu yang sama setiap pagi, melainkan juga gerakan tubuh tertentu seperti menggoyang tubuh, berputar, hingga berteriak.

Bedanya orang lain mungkin gak akan merasa begitu terganggu ketika rutinitasnya berubah. Dilansir Beyond Autism, namun orang yang memiliki autisme justru akan merasa terganggu secara emosional ketika mereka gak bisa melakukan apa yang biasa mereka lakukan. Selain mengalami tekanan emosi yang kuat, perubahan juga membuat mereka merasa jengkel bahkan merasa cemas.

2. Memiliki masalah sensorik

gambar seorang perempuan yang terganggu dengan suara (unsplash.com/SHVETS production)
gambar seorang perempuan yang terganggu dengan suara (unsplash.com/SHVETS production)

Normalnya kebanyakan orang gak terlalu peduli apalagi menyadari suara tertentu, kecuali suara itu terlalu keras sampai membuatnya merasa terganggu. Namun orang yang memiliki autisme justru sebaliknya. Dilansir Autism Speak, salah satu tanda autisme yang paling umum adalah mereka bisa sangat peka atau justru sama sekali gak peka terhadap sesuatu.

Bukan hanya berlaku pada suara, mereka juga bisa sangat sensitif atau gak sensitif terhadap pemandangan, rasa, penciuman, sentuhan, hingga keseimbangan. Ketika seseorang dengan autisme sangat peka terhadap suara tertentu misalnya, orang lain bisa dengan mudah mengabaikan suara tersebut, tapi tidak dengan orang-orang ini. Alih-alih mengabaikannya sama seperti orang lain, mereka yang punya autisme justru akan merasa sangat terganggu.

3. Sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan baru

gambar seorang perempuan duduk sendirian (unsplash.com/Dmitry Schemelev)
gambar seorang perempuan duduk sendirian (unsplash.com/Dmitry Schemelev)

Salah satu alasan kenapa orang dengan autisme gak menyukai perubahan adalah karena mereka kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Well, sebenarnya bukan orang dengan autisme aja, banyak orang juga kadang mengalami masalah yang sama. Dilansir Better Health, bagi orang yang memiliki autisme, beradaptasi dengan lingkungan baru jadi tantangan serius karena mereka gak ahli dalam memulai dan mempertahankan interaksi sosial.

Mereka juga kesulitan membaca bahasa tubuh lawan bicara, dan kadang gak memberikan respon yang diharapkan. Gak sedikit memilih untuk berpura-pura hanya agar bisa berbaur tanpa harus dipandang aneh oleh orang lain. 

Beberapa hal di atas menjadi tanda autisme yang paling umum ditemukan. Meski begitu, tanda yang dimiliki oleh seseorang bisa berbeda-beda. Hanya karena kamu kesulitan beradaptasi, gak berarti kamu memiliki autisme. Lagi pula autisme gak bisa dikenali hanya dengan self diagnosis. Untuk mengetahuinya, kamu wajib melakukan beberapa tes di rumah sakit. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Marliah
EditorSiti Marliah
Follow Us