Lawan COVID-19, Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan 6 Zat Gizi Ini

Salah satu kunci penting agar tidak tertular virus corona

Kita akan mudah terserang COVID-19 bila daya tahan tubuh lemah. Makanya, penting untuk menjaga dan mengoptimalkan sistem imun agar tidak tertular COVID-19 dan penyakit lainnya.

Penerapan gizi seimbang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Kita perlu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat gizi dengan peranan aktif terhadap daya tahan tubuh. 

Beberapa zat gizi mikro atau mikronutrien telah direkomendasikan untuk bertindak sebagai agen imunomodulator terhadap COVID-19. Mikronutrien tersebut erat kaitannya dengan sistem  kekebalan tubuh. Apa saja zat gizi mikro untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh?

1. Vitamin A

Lawan COVID-19, Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan 6 Zat Gizi Iniilustrasi wortel (pexels.com/Alesia Kozik)

Vitamin A memegang peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh, serta menjaga permukaan kulit dan jaringan pada mulut, lambung, dan sistem pernapasan agar tetap sehat, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi.

Menurut laporan dalam jurnal Nutrients tahun 2021, vitamin A berhubungan dengan penyakit yang menyerang pernapasan karena memiliki peranan dalam pembentukan lendir sehat. Dijelaskan pula, defisiensi atau kekurangan vitamin A dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas akibat infeksi dan penyakit pernapasan.

Studi dalam jurnal Clinical Immunology tahun 2020 menyebut kalau vitamin A mendukung respons imun mukosa dan bertindak sebagai agen antiinflamasi. Regulasi produksi IFN-γ, interleukin 2 (IL-2), dan tumor-nekrosis faktor oleh sel Th1 diturunkan dengan vitamin A. Dengan demikian, respons Th2 dapat dipertahankan yang dimediasi antibodi normal. Selain itu, vitamin A juga mendukung produksi antibodi oleh sel B.

Vitamin A dapat kita temukan dalam bahan makanan seperti wortel, kuning telur, hati, ubi jalar, labu kuning, daun singkong, brokoli, dan bayam.

2. Vitamin C

Lawan COVID-19, Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan 6 Zat Gizi Iniilustrasi buah-buahan (pexels.com/alleksana)

Vitamin C berperan dalam perlindungan tubuh dari infeksi dengan cara merangsang pembentukan antibodi dan kekebalan tubuh. Pemberian vitamin C dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pada pasien COVID-19 dengan cara melemahkan aktivasi respons imun yang berlebihan.

Pada pasien COVID-19 yang diberikan vitamin C, ditemukan penurunan penanda inflamasi seperti feritin dan D-dimer, dan sebagian kecil dari kebutuhan oksigen inspirasi sebelumnya. Ini dimuat dalam sebuah laporan di jurnal Molecules tahun 2020.

Pemberian vitamin C dosis tinggi pada pasien COVID-19 terbukti dapat membantu meredakan badai sitokin. Namun, perlu diingat bahwa vitamin C dosis tinggi hanya diberikan kepada pasien di rumah sakit dengan indikasi sesuai dan tidak dianjurkan untuk orang sehat yang tidak terpapar virus.

Dosis vitamin C yang dianjurkan untuk orang sehat sebanyak 90 mg pada laki-laki dewasa dan 75 mg pada perempuan dewasa. Namun, dapat ditingkatkan menjadi sekitar 200-500 mg per hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini dimuat dalam jurnal Amerta Nutrition pada tahun 2020. 

Tingkatkan konsumsi vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi buah-buahan seperti pepaya, jeruk, stroberi, tomat, jambu biji, dan kiwi atau ditambah dengan suplemen oral sesuai dengan kebutuhan dan tidak melebihi batas.

Baca Juga: 5 Gerakan Olahraga Simpel di Rumah, Kuatkan Sistem Imun

3. Vitamin D

Lawan COVID-19, Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan 6 Zat Gizi Iniilustrasi makanan sumber vitamin D (pexels.com/Anthony Shkraba)

Menurut laporan dalam European Journal of Clinical Nutrition, vitamin D memiliki peranan dalam melindungi saluran pernapasan, membunuh virus melalui induksi cathelicidin dan defensins, serta mengurangi risiko badai sitokin yang mengarah ke pneumonia melalui penurunan produksi sitokin proinflamasi oleh sistem kekebalan tubuh bawaan.

Respons kekebalan tubuh akan terganggu apabila terjadi defisiensi vitamin D dalam tubuh. Ini karena lebih sedikit 25-hydroxyvitamin D (25-OHD) yang tersedia untuk sintesis 1,25-dihidroksi vitamin D, yang menyebabkan gangguan fungsi imun bawaan. Maka dari itu, perlu vitamin D untuk mempertahankan tingkat sirkulasi 25-OHD yang memadai. Ini merujuk pada laporan dalam  jurnal European Journal of Clinical Nutrition tahun 2020.

Makanan yang mengandung vitamin D di antaranya ikan laut, hati, dan kuning telur. Selain itu, untuk menjaga kecukupan vitamin D, penting untuk terkena paparan sinar matahari. Akan lebih baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi COVID-19 dengan berjemur setiap hari selama 10-15 menit pada jam 7.30-10.00 pagi. Ini dimuat dalam jurnal Amerta Nutrition tahun 2020.

4. Vitamin E

Lawan COVID-19, Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan 6 Zat Gizi Iniilustrasi sumber makanan yang mengandung vitamin E (pexels.com/RF._.studio)

Kombinasi vitamin E dan C baru-baru ini diusulkan untuk memperbaiki cedera jantung pasien COVID-19 yang sakit kritis, yang selanjutnya menggarisbawahi peran mereka dalam penyakit COVID-19.

Vitamin E memiliki peran dalam daya tahan tubuh dan sebagai sumber antioksidan. Selain itu, vitamin E berperan dalam perlindungan membran sel, termasuk sel-sel kekebalan dari peroksidasi lipid. Vtamin E juga mengurangi tingkat protein C-reaktif (CRP). Hal ini dimuat dalam jurnal Nutritions tahun 2021.

Makanan sumber vitamin E yaitu sayuran hijau dan kacang-kacangan.

5. Zink

Lawan COVID-19, Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan 6 Zat Gizi Iniilustrasi dada ayam (pexels.com/Olya Kobruseva)

Berdasarkan studi dalam jurnal Nutritions  tahun 2021, zink atau seng memiliki efek antimikroba, antiinflamasi, dan antioksidan, serta berperan dalam menjaga integritas sel mukosa dan respons antigen. Kerentanan terhadap berbagai infeksi, termasuk infeksi pada sistem pernapasan, dapat meningkat bila tubuh kekurangan zink.

Studi dalam jurnal Clinical Immunology tahun 2020 juga menyebutkan kalau defisiensi zink meningkatkan risiko dan morbiditas gangguan inflamasi, infeksi, dan pneumonia, terutama pada anak-anak dan orang tua. Pada individu yang berisiko tinggi mengalami defisiensi zink, suplementasi zink dapat bermanfaat dalam penanganan COVID-19.

Kita bisa meningkatkan konsumsi zink dengan mengonsumsi makanan sumber zink, seperti daging tanpa lemak, ayam, makanan laut, hati ayam, telur, keju, kacang-kacangan, dan biji-bijian seperti wijen.

6. Selenium

Lawan COVID-19, Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan 6 Zat Gizi Iniilustrasi sumber makanan yang mengandung selenium (pexels.com/Vanessa Loring)

Berdasarkan penelitian dalam jurnal Medical Hypotheses tahun 2020, dalam bentuk sodium selenite (bentuk dari senyawa selenium anorganik), dapat mengoksidasi gugus tiol pada protein virus disulfida isomerase sehingga menghambat masuknya virus ke dalam sel. Ini menunjukkan selenium diduga berpotensi berperan dalam pencegahan COVID-19.

Menurut studi dalam International Journal of Infectious Deseases tahun 2020, pada pasien rawat inap dengan COVID-19, ditemukan kadar selenium kurang optimal. Temuan ini menguatkan hubungan selenium dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, laporan dalam jurnal American Journal Clinical Nutrition tahun 2020 menyebut bahwa status selenium yang baik telah dikaitkan dengan tingkat pemulihan yang lebih tinggi dari COVID-19.

Makanan sumber selenium, yaitu kacang-kacangan, daging, sereal, dan bawang putih.

Nah, itu dia berbagai peran masing-masing zat gizi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang sehat membutuhkan kontribusi sinergis dari berbagai zat gizi mikro tersebut. Maka dari itu, penuhi kebutuhan zat gizimu setiap hari dan selalu jaga kesehatan ya!

Baca Juga: 9 Teknik Memasak Paling Menyehatkan, Nutrisi yang Hilang Minim

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya