Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berapa Lama ASI Bertahan dalam Dot Botol Bayi?

ilustrasi ASI di dalam botol (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi ASI di dalam botol (freepik.com/rawpixel.com)

Setelah persalinan, terkadang ada beberapa hal yang dapat menghambat proses direct breastfeeding atau menyusui secara langsung. Alhasil, kamu perlu menggunakan dot botol bayi sebagai perantara untuk mencukupi asupan nutrisi buah hati. Dalam kondisi suhu ruang seperti di Indonesia, ASI dalam dot sebaiknya diberikan maksimal dalam waktu 4 jam setelah diperah agar nutrisinya tetap terjaga.

Tidak ada yang salah dari hal tersebut. Akan tetapi, kamu perlu memperhatikan penyimpanan dan berapa ASI bertahan dalam dot botol bayi. Pasalnya, kualitas ASI mungkin berubah karena penyimpanannya.

Berapa lama ASI bertahan dalam dot botol bayi?

Jawabannya tergantung pada suhu penyimpanannya. Ketahanan ASI umumnya berbeda-beda karena ditentukan oleh kapan waktu pemompaannya, alat, dan suhu penyimpanannya. Namun, secara umum, ASI akan bertahan dalam durasi berikut:

  • Suhu kamar. Jika baru saja memompa dan meletakkannya di suhu kamar, ASI bisa bertahan hinga 6 jam. Akan tetapi, dengan panas Indonesia sebaiknya hanya berikan ASI maksimal 4 jam dari waktu pompanya. 

  • Pendingin terisolasi. ASI yang baru diperah, lalu dimasukkan ke dalam botol dan diletakkan di kotak pendingin berinsulasi es batu, bisa bertahan hingga 1 hari. Dengan syarat, tutup kotaknya tidak sering dibuka. 

  • Lemari es. ASI perah yang disimpan di kulkas bagian bawah bisa bertahan hingga 72 jam atau hingga 8 hari. Dengan syarat, dinginkan ASI segera setelah dipompa. Di samping itu, akan lebih baik jika kamu menyimpannya di kantong penyimpanan ASI alih-alih dot biasa.

Pada dasarnya, ASI yang disimpan di dalam botol tidak akan bertahan lama. Nutrisi dalam ASI pun akan berubah dan tidak lagi baik untuk buah hati.

Walau demikian, ketahanan ASI yang disimpan dalam botol bayi tidak selalu. Oleh karenanya, ada baiknya cek terlebih dahulu kondisi ASI yang sudah dibiarkan sebelum memberikannya kepada si kecil. 

Berapa lama ASI bertahan setelah dibekukan?

Berapa lama ASI bertahan dalam dot atau botol bayi akan berbeda jika sebelumnya ASI pernah dibekukan. Wendi Andria, MSN, RNC-OB, IBCLC., seorang spesialis laktasi dari South Shore University Hospital dalam Parents turut menjelaskan mengenai hal tersebut.

Menurutnya, ASI yang dihangatkan akan mengalami penurunan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Oleh karenanya, daya tahannya akan menurun secara drastis. Selain itu, ASI yang sudah dibekukan dan dicairkan juga tidak boleh dibekukan lagi. 

ASI yang dibekukan dan dicairkan hanya bertahan selama 2 jam dalam suhu ruangan. Jika dimasukkan ke dalam lemari es, ASI tersebut hanya bisa digunakan maksimal selama 24 jam. Lebih dari itu sebaiknya dibuang saja, ya. 

Tanda ASI basi

ilustrasi pompa ASI kosong (freepik.com/freepik)
ilustrasi pompa ASI kosong (freepik.com/freepik)

ASI ibarat 'emas cair'. Tiap tetesnya mengandung banyak nutrisi yang baik untuk buah hati. Akan tetapi, kandungan tersebut bisa berubah seiring dengan durasi dan metode penyimpanannya. Di samping itu, memberikan ASI dengan kualitas yang sudah menurun pun akan berbahaya bagi bayi. 

Mengingat ketahanan ASI dalam dot bisa sangat beragam, maka mengenali ASI yang sudah basi jadi satu hal penting yang harus dipahami oleh ibu maupun ayah. Nah, berikut tanda ASI basi yang bisa membantumu mengindentifikasinya: 

  • ASI sulit tercampur setelah botol digoyang. FYI, setelah dipompa, ASI secara alami terpisah. Umumnya, lemak dalam ASI akan naik ke atas, tetapi bagian encernya justru turun ke bawah. Namun, saat botol digoyangkan, lemak dan bagian encer tersebut bisa bercampur dengan mudah. Jika tidak bercampur, kamu perlu waspada barangkali ASI tersebut sudah mulai basi.
  • Aroma susu asam atau tengik. Sebetulnya normal jika kamu mencium aroma asing dari ASI. Akan tetapi, jika aromanya asam, kamu pun patut curiga. Kendati demikian, aroma ini perlu dikesampingkan jika ASI sebelumnya sudah dibekukan, ya. Bisa jadi aroma tersebut muncul karena ASI baru keluar dari freezer. 
  • Ada rasa tengik dan asam. Sebelum memberikannya kepada buah hati, cicipi dulu ASI-nya. Rasa ASI memang berbeda dengan susu sapi, tetapi seharusnya tidak tengik atau asam. 

Terlepas dari berapa lama ASI sudah disimpan, jika mengidentifikasi adanya tanda basi sebaiknya segera dibuang, ya. ASI tersebut mungkin sudah menjadi tempat pertumbuhan bakteri yang dapat memicu muntah atau diare pada bayi.

Berapa lama ASI bertahan dalam dot botol bayi bisa tergantung pada kondisi dan metode penyimpanannya. Namun, sebaiknya jangan biarkan terlalu lama, ya. Sebisa mungkin ikuti panduan dan durasi penyimpanan yang disarankan untuk menjaga kualitas ASI.

Referensi:

Parents. Diakses Juni 2024. Your Guide to Warming Up Breast Milk
Parents.
Diakses Juni 2024. How Long Can Breast Milk Stay Out?
Mom Loves Best. 
Diakses Juni 2024. How to Tell If Your Breast Milk Has Gone Bad: 3 Easy Tests
Healthy Children
. Diakses Juni 2024. Tips for Freezing & Refrigerating Breast Milk
Mayo Clinic.
Diakses Juni 2024. Breast milk storage: Do's and don'ts
NHS. 
Diakses Juni 2024. Expressing and storing breast milk

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us