Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Minum Es Langsung saat Buka Puasa? Ternyata Ini Penjelasannya

ilustrasi es (pexels.com/Zak Chapman)
ilustrasi es (pexels.com/Zak Chapman)

Saat buka puasa di bulan Ramadan, aneka ragam es kerap disajikan di meja makan sebagai takjil dan pereda dahaga. Suhu dingin dan rasa segar yang berasal dari es bak penyelamat dahaga setelah seharian berpuasa. Gak heran jika beragam jenis minuman dingin banyak dijual di bulan Ramadan. 

Namun, pernahkah kamu bertanya soal bolehkah minum es langsung saat buka puasa? Terlebih, mengingat kondisi perut kosong setelah seharian berpuasa. Mengonsumsi es sebagai minuman pembuka dikhawatirkan dapat membahayakan lambung. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Es bisa memberikan efek hidrasi pada tubuh setelah puasa seharian

ilustrasi minum es (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi minum es (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Baik es maupun air dengan suhu ruangan memiliki efek hidrasi yang sama terhadap tubuh karena keduanya sama-sama air. Dilansir Healthline, belum ada bukti bahwa meminum es dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Akan tetapi, meminumnya pada saat perut kosong perlu dipertimbangkan kembali.

Seperti diketahui, mengutip dari Cleveland Clinic, suhu terbaik air untuk diminum adalah berkisar antara 10—22 derajat Celsius. Itu artinya, es yang memiliki suhu di bawah 10 derajat Celsius kurang dianjurkan untuk dikonsumsi. Sementara, es yang baru keluar dari kulkas memiliki suhu sekitar 5 derajat Celsius. Setidaknya, tunggu hingga suhunya meningkat ke angka 10 derajat Celsius.

2. Minum es langsung saat buka puasa dapat memicu gangguan pencernaan

ilustrasi sakit perut (freepik.com/katemangostar)
ilustrasi sakit perut (freepik.com/katemangostar)

Meskipun tetap memiliki efek hidrasi, minum es langsung saat berbuka puasa dapat memicu sejumlah gangguan kesehatan, khususnya sistem pencernaan. Mengutip dari Oman Daily Observer, meminum air es saat berbuka puasa bisa menyebabkan masalah pencernaan. Ini lantaran suhu di dalam tubuh harus menyesuaikan terlebih dahulu dengan suhu es yang masuk, sehingga kinerja lambung terganggu dan proses pencernaan menjadi tertunda.

Selain itu, meminum es saat perut kosong dapat memicu berbagai masalah kesehatan, di antaranya sakit perut, kembung, gas, pusing, dan flu. Sebagaimana penelitian yang terbit dalam jurnal Chephalalgia pada tahun 2001, ditemukan bahwa 7,6 persen dari 669 perempuan yang meminum 150 mililiter air es mengalami pusing atau sakit kepala.

3. Sebaiknya perhatikan waktu minum es ketika berbuka puasa

ilustrasi es (unsplash.com/Jez Timms)
ilustrasi es (unsplash.com/Jez Timms)

Dengan mempertimbangkan segala dampak buruk yang mungkin terjadi, maka dianjurkan untuk memperhatikan waktu minum es saat berbuka puasa. Es sebaiknya jangan dijadikan minuman pembuka. Minumlah air dengan suhu hangat atau suhu ruangan untuk mengawali berbuka.

Pasalnya, dilansir Healthline, air hangat dapat melancarkan sistem pencernaan dan membuang racun lebih cepat. Bahkan, menurut studi yang terbit dalam jurnal Aviation, Space, and Environmental Medicine pada tahun 1990, ditemukan bahwa air hangat bisa meredakan haus lebih cepat dibandingkan air dingin atau air es.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa meminum es saat berbuka puasa boleh-boleh saja, tetapi kamu harus memperhatikan waktunya. Untuk mengawali buka puasa, sebaiknya minumlah air hangat terlebih dahulu. Kemudian, isi perut dengan makanan-makanan ringan atau berat sebelum mengonsumsi es untuk meminimalisasi dampak buruk yang mungkin terjadi.

Referensi

"Cold or hot water after fasting." Oman Daily Observer. Diakses Maret 2025.
"Does drinking cold water harm your health?" Medical News Today. Diakses Maret 2025.
"Water temperature and headache risk." Cephalalgia. Diakses Maret 2025.
"Is drinking cold water bad for you?" Healthline. Diakses Maret 2025.
"Effects of water temperature on the body." Aviation, Space, and Environmental Medicine. Diakses Maret 2025.
"Cold water vs. warm water: Which is better?" Cleveland Clinic. Diakses Maret 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us