6 Penyebab Keputihan Gatal serta Cara Mengatasinya

Bisa karena infeksi, lho

Sangat wajar ketika perempuan mengalami keputihan. Walau kerap dikhawatirnya, nyatanya cairan ini punya banyak fungsi untuk melindungi organ reproduksi, lho. Termasuk menjaga jaringan sekitarnya tetap basah, melindungi dari iritasi, dan secara keseluruhan dapat menjaga kesehatan vagina.

Namun, seharusnya keputihan tidak terasa gatal atau mengganggu. Jika mengalami hal sebaliknya, kamu mungkin perlu memperhatikan penyebab keputihan gatal berikut. Pasalnya, bisa jadi area vagina sedang membutuhkan perawatan lebih, lho.

Penyebab keputihan gatal

Keputihan umumnya tidak terasa gatal. Meski demikian, kondisi kesehatan tertentu dapat memicu ketidakseimbangan hormon dalam vagina sehingga menghasilkan lebih banyak lendir. Selain itu, muncul sensasi gatal sebagai bentuk lain dari adanya efek infeksi, melansir DocDoc. Dirangkum dari beberapa sumber, produksi keputihan berlebih yang diikuti rasa gatal bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut.

1. Vaginosis bakterial

6 Penyebab Keputihan Gatal serta Cara Mengatasinyailustrasi vagina (Pexels/Dainis Graveris)

Vagina sejatinya memiliki bakteri. Namun, jumlah yang tidak seimbang antara bakteri baik dan bakteri jahat dapat memicu kondisi vaginosis bakterial. Kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala, bahkan ada kalanya sembuh dengan sendirinya. 

Namun, pada level yang lebih serius, tanda-tandanya dapat berupa sekresi vagina berbau amis. Keputihan tersebut berbentuk tipis dan kusam dengan warna abu-abu atau putih. Terkadang pula memunculkan busa yang menjadi alasan penyebab keputihan gatal.

2. Infeksi jamur vagina

Selain bakteri, vagina juga mengandung ragi alias jamur alami. Jika kamu bertanya kenapa miss V gatal dan keluar cairan seperti putih susu, maka penyebabnya mungkin saja infeksi jamur ini. Pertumbuhan ragi yang tidak terkendali dapat memicu ketidakseimbangan hormon pada vagina dan memicu infeksi jamur vagina

Gejalanya dapat berupa rasa gatal, terbakar, hingga keluar cairan kental berbau ragi. Konsumsi antibiotik tertentu dapat menyebabkan infeksi jamur karena bakteri baik ikut dihancurkan bersama bakteri jahat. Selain itu, kehamilan, stres, diabetes tidak terkontrol, dan fluktuasi hormon dapat jadi pemicu lainnya.

3. Trikomoniasis

6 Penyebab Keputihan Gatal serta Cara Mengatasinyailustrasi hipertrofi labia (pexels.com/Cliff Booth)

Penyakit ini dapat berkembang pada penis maupun vagina. Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa bersel satu yang disebut Trichomonas vaginalis. Parasit ini dapat berpindah selama kontrak genital tanpa pelindung, termasuk seks oral dan penetrasi. 

Pada perempuan, infeksi trikomoniasis dapat terjadi pada vulva, vagina, serviks, hingga uretra. Gejalanya berupa produksi cairan berbau busuk dengan warna abu-abu, kuning, atau kehijauan. Selain itu, trikomoniasis juga menyebabkan nyeri danPen gatal saat buang air kecil, melansir Mayo Clinic.

Baca Juga: Penyebab Keputihan Kental Seperti Ingus, tetapi Tidak Gatal

4. Klamidia dan gonore

Penyebab keputihan gatal berikutnya adalah infeksi penyakit menular seksual. Beberapa jenis IMS memicu rasa gatal dan sekresi abnormal dari vagina, termasuk di antaranya klamidia dan gonorea. Dilansir Cleveland Clinic, dua IMS tersebut jamak terjadi akibat berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi.

Infeksi klamidia dan gonore dapat memicu keputihan berlebih dengan warna keruh, kuning, atau hijau. Infeksi ini dapat diobati secara medis. Jika tidak mendapat pengobatan, berisiko menyebar dan memicu penyakit radang panggul.

5. Kanker vulva

6 Penyebab Keputihan Gatal serta Cara Mengatasinyailustrasi vagina (freepik.com/freepik)

Dilansir American Cancer Society, kanker vulva merupakan kondisi langka yang terjadi pada 0,7 persen kasus kanker perempuan. Meski ada kemungkinan penyebab keputihan gatal pada vagina akibat kanker vulva, potensinya lebih besar disebabkan oleh alasan lain.

Namun, kondisi ini memang dapat memunculkan gejala serupa. Termasuk di antaranya gatal yang tidak kunjung sembuh di area vagina, perubahan kulit vulva, dan penebalan kulit. Selain itu, vagina juga dapat mengeluarkan cairan yang tidak berkaitan dengan menstruasi. 

6. Iritasi

Penyebab paling sering keputihan gatal yang jarang disadari justru terjadi akibat iritasi. Pemicu paling umum adalah kontak vagina dengan bahan kimia. Misalnya, bahan beralkohol, pewarna, pewangi, dan lain sebagainya.

Bentuk iritan pun dari bermacam benda yang kita gunakan sehari-hari. Seperti halnya, sabun mandi, salep, detergen, kertas toilet beraroma, hingga pembalut. Saat mengiritasi area vagina, timbul rasa gatal dan keputihan yang lebih banyak dari biasanya, melansir Medlineplus.

Cara mengatasi keputihan gatal

Infeksi bakteri, jamur, hingga iritasi dan penyakit menular seksual dapat dicegah guna menghindari keputihan gatal. Hal-hal yang bisa kamu upayakan termasuk:

  • Menjaga kebersihan vagina
  • Rutin mengganti celana dalam, terlebih setelah beraktivitas berat dan menimbulkan keringat
  • Tidak menggunakan produk yang membahayakan keseimbangan jamur dan bakteri vagina
  • Menggunakan pelindung selama berhubungan intim dan tidak menerapkan seks bebas.

Jika keputihan dan rasa gatal tidak kunjung mereda, segera dapatkan bantuan medis, ya. Dokter akan memberikan perawatan sesuai kondisi yang dialami, seperti antibiotik atau antijamur. Dokter mungkin juga akan mengarahkan pemeriksaan lebih lanjut terkait pemicu gatal dan sekresi berlebih. 

Penyebab keputihan gatal bisa berbeda pada tiap perempuan. Kamu dapat mengunjungi dokter untuk mengetahui lebih jelasnya dan mendapatkan perawatan yang tepat jika perlu.

Baca Juga: Ciri Keputihan Kanker Serviks, Tanda yang Patut Diwaspadai

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya