Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Runner's Body dan Seperti Apa Penampakannya?

ilustrasi pelari (pexels.com/RUN 4 FFWPU)
Intinya sih...
  • Runner's body sering dikaitkan dengan tubuh yang ramping, otot yang terlihat, lemak tubuh rendah, dan bentuk tubuh yang tegas, terutama di kaki, pinggul, dan perut, padahal tidak selalu begitu.
  • Tubuh pelari cepat akan terlihat berbeda dari tubuh pelari maraton, dan latihan pelari cepat akan terlihat sangat berbeda dari pelari jarak jauh.

Istilah runner's body sering digunakan untuk menggambarkan jenis tubuh tertentu yang dikaitkan dengan rutin berlari. Jenis tubuh ini sering dikaitkan dengan tubuh yang ramping, otot yang terlihat, lemak tubuh rendah, dan bentuk tubuh yang tegas, terutama di kaki, pinggul, dan perut.

Namun, sebenarnya tubuh pelari dapat berbeda-beda antara pelari satu dengan yang lainnya. Juga, setiap tubuh akan merespons latihan dengan caranya sendiri.

Tubuh pelari cepat akan terlihat berbeda dari tubuh pelari maraton, dan latihan pelari cepat akan terlihat sangat berbeda dari pelari jarak jauh.

Yuk, kita bahas apa itu runner's body dan seperti apa penampakannya!

1. Seperti apa runner's body?

Kenyataannya, tubuh pelari hadir dalam berbagai ukuran, bentuk, dan warna. Fisik alami memainkan peran utama dalam penampilan tubuh seorang pelari.

Faktor lain yang memengaruhi penampilan, meliputi pola makan, kondisi kesehatan, dan jenis lari yang kamu lakukan. Bagi perempuan, fluktuasi siklus menstruasi juga dapat memengaruhi penampilan tubuh sepanjang bulan. Kendati demikian, ada karakteristik fisik umum yang ditemukan dalam tubuh pelari.

Mengapa tipe tubuh tertentu lebih umum di antara pelari profesional? Jawabannya, faktor biologis tertentu, seperti proporsi tubuh, paru-paru, dan kapasitas kardiovaskular secara alami cocok untuk lari jarak jauh daripada yang lain karena jenis, frekuensi, dan intensitas latihan yang dibutuhkan di tingkat profesional. Olahraga ini cenderung membentuk tubuh dengan cara tertentu saat terus diulang dengan cara yang dilakukan pelari elit.

2. Efek berlari bagi tubuh

ilustrasi lari pagi (pexels.com/Pexels LATAM)

Berlari memberikan lebih dari sekadar manfaat estetika bagi tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari berlari secara rutin:

  • Membangun stamina: Berlari adalah latihan kardio, bahkan atlet dalam cabang olahraga lain juga berlari untuk membantu meningkatkan daya tahan. Berlari memberi tekanan pada jantung, paru-paru, dan sistem pembuluh darah untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan kardiorespirasi.
  • Menurunkan risiko penyakit: Berlari memengaruhi tekanan darah dan sirkulasi secara positif dan secara signifikan mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan penyebab apa pun.
  • Memperkuat tulang: Berlari adalah aktivitas berdampak tinggi yang menahan beban. Artinya, hentakan kaki di atas tanah akan memberi tekanan pada tulang dengan cara yang sangat menyehatkan. Tulang merespons tekanan dengan menjadi lebih kuat untuk menangani benturan yang berulang.
  • Kaki menjadi lebih kuat: Berlari melatih kaki, paha depan, paha belakang, betis, pinggul, dan pantat. Otot-otot besar di pinggul dan kaki melakukan sebagian besar pekerjaan. Cobalah berlari di berbagai permukaan untuk mendapatkan variasi tekanan pada otot-otot ini, yang dapat membantu menghindari cedera dan membangun kekuatan yang lebih seimbang.
  • Tidur lebih nyenyak: Berlari dengan intensitas sedang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur daripada berlari dengan penuh semangat.
  • Kesehatan mental dan suasana hati yang lebih baik: Udara segar baik untuk paru-paru, otak, dan kondisi emosional. Selain itu, vitamin D dari matahari dapat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh, kesehatan mata, dan kesehatan tulang.

3. Efek samping berlari

Berlari juga memiliki beberapa risiko efek samping, seperti berikut ini:

  • Risiko cedera: Stres berulang pada tubuh dapat menyebabkan cedera. Cedera yang paling umum dialami pelari meliputi pergelangan kaki terkilir, fraktur stres, atau nyeri tulang kering.
  • Selalu lapar: Lari adalah latihan intensitas tinggi dan membakar banyak kalori. Namun, ketika energi tubuh terkuras, kamu dapat dengan mudah makan berlebihan.
  • Lutut pelari: Sindrom nyeri patellofemoral atau lutut pelari, cenderung dialami pelari yang mencoba melakukan terlalu banyak hal terlalu cepat. Ini terjadi karena kamu memberi tekanan tambahan pada tulang, tendon, dan tulang rawan.
  • Kuku kaki menjadi hitam: Kuku kaki pelari jarak jauh menjadi hitam akibat pendarahan di bawah kuku. Sepatu yang tidak pas atau terlalu kecil biasanya menjadi penyebabnya, begitu pula kuku kaki yang panjang.
  • Kandung kemih terlalu aktif: Peningkatan aliran darah dari latihan kardiovaskular juga dapat mempercepat sistem tubuh lainnya, termasuk produksi urine oleh ginjal. Selain itu, jika kamu mengalami dehidrasi, tubuh mungkin menahan cadangan urine yang terkonsentrasi ini, sehingga menciptakan sensasi seperti ingin buang air kecil.

4. Perbedaan tubuh pelari laki-laki dan perempuan

ilustrasi laki-laki dan perempuan sedang berlari (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Karena perbedaan hormon, komposisi tubuh pelari laki-laki dan perempuan bisa berbeda. Laki-laki mungkin memiliki jumlah lemak tubuh yang lebih rendah dan massa otot yang lebih besar daripada perempuan yang berlari dengan jarak yang sama. 

Laki-laki dan perempuan juga memiliki biomekanik dan panjang langkah yang berbeda, yang menyebabkan perbedaan dalam performa. Hal ini juga dapat menyebabkan pola cedera yang berbeda, di mana perempuan lebih rentan terhadap beberapa cedera karena faktor hormonal.

5. Jenis tubuh pelari

Jenis lari yang dilakukan akan memengaruhi bentuk tubuh pelari. Misalnya, lari cepat membutuhkan kekuatan yang eksplosif dan pusat gravitasi yang rendah untuk mencapai garis finish dengan cepat. Pelari cepat sering kali memiliki otot yang lebih berkembang dengan baik dan menonjol daripada pelari jarak jauh.

Sementara itu, tubuh pelari jarak jauh cenderung memiliki lebih sedikit massa otot dan fisik yang lebih ramping secara keseluruhan. Tubuh pelari jarak jauh yang optimal adalah tubuh bagian atas yang lebih ringan dan lebih pendek dengan kaki yang lebih panjang secara proporsional.

Pelari jarak menengah sering kali memiliki kombinasi kualitas pelari cepat dan kualitas pelari ketahanan. Tubuh mereka cenderung ramping dengan otot kaki yang berkembang dengan baik.

Jadi, runner's body adalah bentuk tubuh yang dimiliki pelari pada umumnya. Meskipun begitu, jenis latihan lari turut memengaruhi bagaimana bentuk tubuh seorang pelari. Lebih dari tubuh yang estetik, berlari memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Referensi

Everyday Health. Diakses pada Agustus 2024. 5 Weird Things Running Does to Your Body.
Halfmarathons.net. Diakses pada Agustus 2024. The Runner’s Body: How Running Affects the Way You Look.
Healthline. Diakses pada Agustus 2024. What Is a Runner’s Body? It’s More Than a Look.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Nurulia R F
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us