Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Luput, Perhatikan 6 Hal Ini saat Merencanakan Kehamilan

unsplash.com/Drew Hays
unsplash.com/Drew Hays

Punya momongan adalah dambaan sebagian besar pasangan suami istri. Apabila kamu dan pasangan sedang merencanakan program kehamilan, ada banyak hal yang mesti dipersiapkan.

Demi meningkatkan peluang terjadinya kehamilan dan mencegah masalah di kemudian hari, beberapa hal ini jangan sampai luput oleh kamu dan pasangan. Apa saja?

1. Usia perempuan

unsplash.com/Priscilla Du Preez
unsplash.com/Priscilla Du Preez

Usia ideal perempuan untuk hamil adalah 20-35 tahun. Bukannya usia lebih muda atau lebih tua dilarang, tapi ada peningkatan risiko masalah baik saat kehamilan maupun persalinan.

Bersumber dari buku "Skrining Antenatal pada Ibu Hamil" tulisan Poedji Rochjati, hamil di usia 16 tahun bisa menimbulkan masalah saat persalinan karena panggul calon ibu yang belum sempurna seperti perempuan dewasa.

Sementara itu, bila hamil saat usia lebih dari 35 tahun, kemungkinan mengalami gangguan saat hamil lebih besar.

Bila berencana untuk hamil di luar usia ideal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan supaya potensi masalahnya bisa diminimalkan.

2. Gaya hidup

Freepik.com/stocksnap
Freepik.com/stocksnap

Gaya hidup punya andil besar dalam masa perencanaan kehamilan, baik untuk perempuan maupun laki-laki. Pola hidup sehat sangat disarankan, seperti diet sehat bergizi seimbang, konsumsi asam folat, tidak merokok, menjaga stamina tubuh, rutin olahraga, hingga jauh-jauh dari stres.

Dikutip dari buku "Meningkatkan Kesuburan untuk Kehamilan Alami" karya Anne Charlish dan Kim Davies, laki-laki peminum alkohol kemungkinan akan memproduksi sperma yang lemah atau rusak, yang tidak akan mampu bertahan selama perjalanannya menuju sel telur.

Selain itu, alkohol juga bisa menembus plasenta, sehingga janin akan terpengaruh bila sang ibu mengonsumsi alkohol.

3. Cek berat badan

unsplash.com/Pablo Merchán Montes
unsplash.com/Pablo Merchán Montes

Perempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan serius, termasuk komplikasi saat hamil, penyakit jantung, diabetes tipe 2, serta beberapa jenis kanker.

Cara utama untuk meraih berat badan ideal bukanlah dengan melakukan diet ekstrem, tapi dengan menerapkan pola makan sehat dan olahraga secara teratur.

Kalau berat badan kamu kurang, lebih, atau obesitas, bicarakan dengan dokter tentang bagaimana cara mendapatkan berat badan ideal sebelum merencanakan kehamilan.

4. Tidak berkonsultasi dengan ahlinya

unsplash.com/JESHOOTS.COM
unsplash.com/JESHOOTS.COM

Rencanakan kehamilan dengan konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan atau bidan. Mereka akan memeriksa kesehatan fisik, kesehatan reproduksi, riwayat penyakit keluarga, perlunya vaksin, atau kondisi apa pun yang dapat memengaruhi kondisi kehamilan dan janin.

Bila setelah pemeriksaan ditemukan suatu masalah atau penyakit, dokter akan memberikan perawatan dulu sebelum hamil. Jadi, sebaiknya jangan asal merencanakan kehamilan, ya!

5. Hindari zat beracun dan lingkungan yang terkontaminasi

unsplash.com/Nynne Schrøder
unsplash.com/Nynne Schrøder

Dilansir dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dalam upaya merencanakan kehamilan, kamu disarankan untuk menghindari bahan kimia berbahaya, lingkungan yang terkontaminasi, serta zat-zat beracun seperti bahan kimia sintetis, logam, pupuk, semprotan serangga, hingga kotoran hewan di sekitar rumah.

Zat-zat tersebut dapat mengganggu sistem reproduksi pria dan wanita, sehingga membuat sulit untuk hamil. Pelajari cara perlindungan diri dari zat-zat beracun, khususnya paparan bahan kimia dari tempat kerja. Konsultasikan pada dokter atau bidan tentang hal ini.

6. Kesehatan mental

pixabay.com/stocksnap
pixabay.com/stocksnap

Calon orang tua yang sehat, baik fisik maupun mental, sangat dibutuhkan untuk proses kehamilan yang sehat hingga perkembangan buah hatinya kelak. Merawat, membesarkan, dan mendidik anak memerlukan kesehatan mental yang stabil.

Selain itu, kondisi mental perempuan saat hamil akan berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Bila ibu hamil mengalami stres, gangguan kecemasan, atau menunjukkan gejala depresi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Itulah hal-hal yang mesti diperhatikan saat merencanakan kehamilan. Bagaimanapun juga, kesiapan orang tua, baik secara lahir, batin, dan finansial sangat penting. Tak hanya demi kehamilan yang sehat, persalinan yang lancar, serta tumbuh kembang bayi secara optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us