Tabel Tinggi dan Berat Badan Anak Usia 6–12 Tahun

- Memantau tinggi badan dan berat badan anak sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan optimal.
- Pada usia 6 hingga 12 tahun, anak mengalami banyak perubahan fisik yang signifikan.
- Cek tabel standar tinggi dan berat badan anak usia 6–12 tahun, serta faktor-faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan tinggi dan berat badan anak di bawah ini.
Mengetahui tinggi badan dan berat badan anak yang ideal sesuai usia sangat penting bagi orang tua untuk memantau pertumbuhan si kecil.
Pada usia 6 hingga 12 tahun, anak mengalami banyak perubahan fisik yang signifikan. Masa ini sering disebut sebagai masa pertumbuhan aktif, yang mana tinggi badan dan berat badan anak bisa bervariasi sesuai dengan faktor genetik, pola makan, dan aktivitas fisik.
Orang tua wajib tahu tabel standar tinggi dan berat badan anak usia 6–12 tahun, serta faktor-faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan tinggi dan berat badan anak.
Tabel tinggi badan dan berat badan anak usia 6–12 tahun
Tinggi badan yang ideal sesuai dengan usia bisa menjadi indikator kesehatan dan perkembangan fisik yang optimal. Dengan memantau tinggi badan anak, kamu dapat segera mengambil langkah untuk menjaga asupan gizi dan aktivitas fisik si kecil yang sesuai.
Berat badan yang ideal sesuai dengan usia dapat membantu orang tua mengenali apakah anak memiliki asupan nutrisi yang cukup dan seimbang. Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan, seperti kekurangan gizi atau risiko obesitas, yang perlu segera ditangani.
Di bawah ini tabel standar tinggi badan dan berat badan anak Indonesia usia 6–12 tahun sebagai acuan.

Faktor yang memengaruhi tinggi badan anak
Berikut ini faktor-faktor yang dapat memengaruhi tinggi badan anak:
1. DNA atau genetika
DNA adalah faktor utama yang menentukan tinggi badan. Para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 700 varian gen yang berperan dalam menentukan tinggi badan.
Beberapa gen ini memengaruhi lempeng pertumbuhan, sementara yang lain berpengaruh pada produksi hormon pertumbuhan.
2. Hormon
Tubuh memproduksi hormon yang memberi instruksi kepada lempeng pertumbuhan untuk membentuk tulang baru. Hormon-hormon ini meliputi:
- Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan adalah yang paling penting untuk pertumbuhan. Beberapa kondisi kesehatan bisa membatasi jumlah hormon pertumbuhan yang diproduksi tubuh, yang dapat berdampak pada tinggi badan.
Misalnya, anak-anak dengan kondisi genetik langka yang disebut defisiensi hormon pertumbuhan bawaan akan tumbuh jauh lebih lambat dibandingkan anak-anak lainnya.
- Hormon tiroid
Kelenjar tiroid berperan dalam memproduksi hormon yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tubuh.
- Hormon seks
Testosteron dan estrogen memainkan peran krusial dalam proses pertumbuhan selama masa pubertas.
3. Jenis kelamin dan usia
Laki-laki biasanya memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Ketika memasuki masa pubertas, remaja laki-laki umumnya mengalami pertumbuhan pesat yang dimulai sekitar dua tahun lebih lambat daripada perempuan.
Meskipun pertumbuhan perempuan cenderung melambat setelah pubertas, tetapi remaja laki-laki sering terus tumbuh dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga mereka bisa mencapai tinggi akhir yang lebih tinggi daripada perempuan seusianya.
Faktor yang mempengaruhi berat badan anak
Berikut beberapa faktor yang bisa memengaruhi berat badan anak:
1. Tinggi badan
Seseorang yang lebih pendek umumnya memiliki berat badan yang lebih ringan dibandingkan dengan seseorang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kalkulator indeks massa tubuh (IMT/BMI) mempertimbangkan tinggi badan.
2. Masa pubertas
Selama masa pubertas, remaja mengalami lonjakan pertumbuhan dan perubahan fisik lainnya yang meningkatkan berat badan.
Walaupun umur waktu kejadian pubertas bervariasi, tetapi sebagian besar anak akan mengawali pubertas pada usia 8–13 tahun untuk anak perempuan, dan 9–14 tahun untuk anak laki-laki.
Banyak faktor dapat memengaruhi waktu kejadian pubertas, antara lain etnis, sosial, psikologis, nutrisi, fisis, dan penyakit kronis.
3. Genetika
Komposisi genetik seseorang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap obesitas. Meskipun demikian, pola makan dan aktivitas fisik juga memiliki peran penting dalam menentukan berat badan.
4. Lingkungan
Faktor lingkungan sangat memengaruhi berat badan anak, dan dampaknya bahkan bisa dimulai sejak dalam kandungan. Beberapa faktor tersebut meliputi:
- Konsumsi makanan tinggi kalori dan makanan olahan.
- Gaya hidup yang kurang aktif.
- Kurang tidur.
5. Penyakit
Beberapa kondisi kesehatan dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada anak, seperti:
- Depresi.
- Hipotiroidisme.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- Penyakit Cushing.
Sementara itu, kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan penurunan berat badan meliputi:
- Depresi.
- Gangguan makan.
- Hipertiroidisme.
- Diabetes.
- Penyakit Addison.
- Kolitis ulseratif.
- Penyakit celiac.
- Penyakit Crohn.
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Kanker.
Memantau tinggi badan dan berat badan anak sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan optimal. Tabel tinggi dan berat badan anak usia 6–12 tahun yang telah disajikan dapat menjadi panduan untuk menilai perkembangan fisik anak.
Selain itu, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi tinggi dan berat badan anak, seperti genetik, hormon, komposisi tubuh, lingkungan, dan kesehatan. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan si kecil.
Referensi
Aman B Pulungan., et al. “Indonesian National Synthetic Growth Charts”. Acta Scientific Paediatrics 1.1 (2018): 20-34.
"What factors influence a person's height?" Medical News Today. Diakses pada Oktober 2024.
"What is the average weight of a 12-year-old?" Medical News Today. Diakses pada Oktober 2024.
"Masalah Pubertas pada Anak dan Remaja." Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Diakses pada Oktober 2024.