7 Faktor yang Memengaruhi Seberapa Sering Kamu Perlu Cek Gula Darah

- Pemeriksaan gula darah penting bagi semua orang, bukan hanya pasien diabetes.
- Pengobatan, aktivitas fisik, perubahan gaya hidup, penyakit, kemampuan finansial, dan tingkat gula darah saat didiagnosis diabetes merupakan faktor-faktor yang memengaruhi seberapa sering kamu perlu cek darah.
Siapa pun yang didiagnosis dengan diabetes perlu melakukan cek gula darah di rumah. Dokter akan memberi tahu cara melakukan tes darah sendiri dan cara membaca hasil tes. Namun, kamu mungkin bertanya-tanya, seberapa sering kamu perlu cek gula darah?
Sebenarnya, pemeriksaan gula darah tidak hanya penting bagi orang yang telah didiagnosis dengan diabetes. Setiap orang sangat direkomendasikan untuk cek gula darah secara rutin. Namun, seberapa sering kamu perlu melakukannya akan tergantung beberapa faktor.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi seberapa sering kamu perlu cek gula darah.
1. Pengobatan
Beberapa golongan obat oral dapat menyebabkan hipoglikemia atau gula darah rendah. Jadi, kamu mungkin perlu melakukan cek gula darah lebih sering.
Pasien diabetes yang berobat dengan insulin harus melakukan cek gula darah beberapa kali sehari, begitu pula individu yang mengonsumsi sulfonilurea atau meglitinida.
Baik sulfonilurea maupun meglitinida adalah jenis obat yang digunakan untuk menurunkan glukosa darah.
2. Aktivitas fisik

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Itulah sebabnya olahraga sering kali menjadi bagian penting dalam pengelolaan diabetes.
Di sisi lain, aktivitas fisik membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin dan menyebabkan otot menggunakan glukosa untuk energi.
Sebaliknya, aktivitas fisik yang berat atau berkepanjangan tanpa persiapan yang tepat dapat menyebabkan gula darah turun hingga menyebabkan hipoglikemik.
Jadi, diperlukan keseimbangan antara dosis insulin dengan karbohidrat serta jumlah dan jenis olahraga.
Selalu beri tahu dokter tentang seberapa aktif kamu secara fisik—apakah kamu olahraga rutin, sesekali, atau hampir tidak pernah.
3. Perubahan gaya hidup
Jika kamu baru saja didiagnosis dengan diabetes, mulai menjalani pengobatan baru, menerapkan jenis diet baru, atau baru saja mengubah beberapa faktor lain, maka kamu harus melakukan pemeriksaan gula darah lebih sering.
Perubahan tersebut mungkin mencakup apakah berat badanmu bertambah atau berkurang, apakah kamu lebih sering atau jarang berolahraga, atau telah mengganti jenis insulin yang digunakan.
4. Tingkat gula darah saat didiagnosis dengan diabetes

Orang yang memiliki kadar gula darah tinggi saat didiagnosis diabetes juga perlu melakukan cek gula darah lebih sering.
Idealnya, kadar gula darah sebelum makan berada dalam kisaran 80 mg/dL hingga 130 mg/dL. Sementara itu, kadar gula darah setelah makan seharusnya kurang dari 180 mg/dL.
Individu yang kadar gulanya berada di angka 500 mg/dL saat pertama kali didiagnosis harus melakukan cek gula darah lebih sering dibandingkan dengan seseorang yang kadar gulanya 180 mg/dL.
5. Riwayat pengendalian gula darah
Pasien yang menjalani pengobatan gula darah disarankan menjalani tes hemoglobin A1C setidaknya dua kali setahun. Tes ini mengukur gula yang melekat pada sel darah merah selama tiga bulan sebelumnya.
Untuk pasien yang terapinya telah berubah atau tidak mencapai tujuan pengobatan, pengujian hemoglobin A1C sebaiknya dilakukan lebih sering.
Jika hasil tes hemoglobin A1C kurang dari 7 persen, yang menunjukkan kontrol gula darah jangka panjang yang relatif baik, pasien dapat melakukan cek gula darah lebih jarang.
6. Kemampuan finansial

Pasien diabetes yang memiliki BPJS bisa melakukan pemeriksaan darah rutin secara gratis di faskes 1.
Jika faskes 1 tidak memiliki fasilitas pemeriksaan darah, kamu akan dirujuk ke faskes 2, yaitu rumah sakit.
Jika kamu memiliki asuransi, kamu juga bisa mendapatkan monitor glukosa darah secara gratis di fasilitas kesehatan yang dituju.
Jika kamu tidak memiliki BPJS atau asuransi kesehatan lain, artinya kamu harus membayar secara mandiri saat akan melakukan pemeriksaan gula darah.
Jangan ragu untuk memberi tahu penyedia layanan kesehatan jika kamu tidak mampu melakukan cek gula darah secara rutin.
7. Penyakit
Saat kamu sakit, tubuh melepaskan hormon yang meningkatkan gula darah. Sebaiknya, cek gula darah untuk memahami tren ini.
Penting juga untuk memiliki rencana dengan dokter tentang apa yang harus dilakukan ketika kamu sakit, dan bagaimana kamu dapat mengelola gula darah saat sembuh.
Demikianlah beberapa faktor yang memengaruhi seberapa sering kamu perlu cek gula darah. Mengetahui faktor-faktor tersebut dapat menjadi langkah awal menuju pengelolaan diabetes yang lebih baik.
Referensi
"7 Surprising Things That Affect Blood Sugar Levels." Bezzy T2D. Diakses Mei 2024.
"5 Factors That Affect How Often To Check Your Blood Sugar." Health. Diakses Mei 2024.
"Factors That Affect Blood Glucose Levels." Pogo Automatic. Diakses Mei 2024.