Anoreksia Nervosa Atipikal, Apa Bedanya dengan Anoreksia Nervosa?

Penderitanya cenderung memiliki berat badan normal

Anoreksia nervosa atipikal mirip dengan anoreksia nervosa. Namun, ada perbedaan yang terletak pada berat badan. Sederhananya, orang dengan anoreksia nervosa atipikal menunjukkan semua tanda dan gejala anoreksia nervosa, tetapi tidak mengalami kekurangan berat badan.

Karena orang dengan anoreksia nervosa atipikal tidak terlihat sangat kurus, kondisi mereka jarang terlihat sebagai gangguan makan. Kendati demikian, ini menjadi masalah serius karena bisa mendatangkan konsekuensi signifikan.

1. Gejala

Anoreksia Nervosa Atipikal, Apa Bedanya dengan Anoreksia Nervosa?ilustrasi penurunan berat badan (pexels.com/SHVETS production)

Dilansir WebMD, orang dengan anoreksia nervosa atipikal tetap mengalami gejala mirip anoreksia nervosa. Ini meliputi:

  • Membatasi asupan makanan: Kebanyakan orang dengan anoreksia nervosa atipikal berusaha untuk terlihat "sehat". Pada kenyataannya, itu merupakan cara untuk membatasi asupan makanan dengan kedok makan makanan sehat.
  • Makan dengan sistem terkontrol: Orang dengan anoreksia nervosa atipikal sering melakukan diet ekstrem. Individu yang bersangkutan mungkin terpaku pada kebiasaan makan dengan sejumlah kalori tertentu, makan pada waktu tertentu, atau makan berlebihan lalu buang air besar untuk mengontrol jumlah kalori yang masuk dan keluar dari tubuh.
  • Melakukan aktivitas fisik secara obsesif: Olahraga secara kompulsif (sampai lelah) bisa menjadi gejala khas gangguan makan, termasuk pada kasus anoreksia nervosa atipikal.
  • Mengalami distorsi citra tubuh: Anoreksia nervosa atipikal melibatkan obsesi untuk menurunkan berat badan atau membentuk tubuh dengan cara tertentu.
  • Terjadi penurunan berat badan yang cenderung cepat: Meskipun tidak sampai kurus, orang dengan anoreksia nervosa atipikal yang termasuk kategori obesitas tidak ragu mengerahkan usaha dan tenaga untuk menurunkan berat badan dalam waktu relatif cepat.
  • Malnutrisi: Pembatasan makanan yang berlebihan atau penetapan jumlah kalori dapat menyebabkan kekurangan vitamin, mineral, dan makronutrien.

2. Penyebab

Anoreksia Nervosa Atipikal, Apa Bedanya dengan Anoreksia Nervosa?ilustrasi perempuan sedang makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada sejumlah faktor risiko yang dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami anoreksia nervosa atipikal. Ini melibatkan faktor genetik, psikologis, atau sosiokultural yang terdiri atas:

  • Anggota keluarga dekat mengalami gangguan makan.
  • Riwayat keluarga dekat dengan kecanduan alkohol atau narkoba.
  • Riwayat keluarga dekat terkait masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.
  • Perasaan tidak puas pada citra tubuh.
  • Mengadopsi gagasan yang diperoleh secara sosial tentang apa yang disebut sebagai tubuh yang ideal.
  • Individu dengan kepribadian perfeksionisme.
  • Mendapati peristiwa negatif hidup, berupa ejekan atau intimidasi karena berat, bentuk, atau ukuran tubuh.
  • Menjadi korban pelecehan seksual.

Baca Juga: Anoreksia Nervosa Bisa Merusak Struktur Otak? Ini Faktanya!

3. Kriteria diagnosis berdasarkan pedoman internasional

Anoreksia Nervosa Atipikal, Apa Bedanya dengan Anoreksia Nervosa?ilustrasi pasangan suami istri berdiskusi (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) anoreksia nervosa atipikal dimasukkan ke dalam kategori Other Specified Feeding or Eating Disorders (OSFED).

Anoreksia nervosa atipikal didefinisikan sebagai suatu kondisi saat semua kriteria anoreksia nervosa terpenuhi. Meskipun berat badan turun secara signifikan, tetapi berat badan individu tersebut tetap berada dalam atau di atas kisaran normal.

Sementara itu, International Classification of Diseases revisi ke-10 (ICD-10) memberi penanda universal bagi kondisi anoreksia nervosa atipikal. Label tersebut dimasukkan dalam kode "eating disorder, unspecified".

4. Dampak

Anoreksia Nervosa Atipikal, Apa Bedanya dengan Anoreksia Nervosa?ilustrasi perempuan sedih (pexels.com/Engin Akyurt)

Banyak yang berasumsi bahwa anoreksia nervosa atipikal adalah keadaan yang kurang serius. Namun, jika dikaji secara mendalam, anoreksia nervosa atipikal bisa mendatangkan konsekuensi serius yang bisa membahayakan kesehatan, seperti:

  • Kerusakan pada organ vital.
  • Kehilangan atau kerusakan tulang dan otot.
  • Komplikasi sistem kardiovaskular.
  • Peningkatan gejala depresi dan pemikiran bunuh diri.
  • Dalam kasus ekstrem bisa menyebabkan kematian.

Studi dalam Journal of Eating Disorders tahun 2021 menunjukkan, pernyataan skeptis terhadap gejala anoreksia nervosa atipikal dapat memicu perasaan bingung dan malu. Pada akhirnya, perasaan tersebut berimbas pada memburuknya kondisi individu yang bersangkutan.

Sementara itu, studi lain dalam International Journal of Eating Disorders pada tahun yang sama menemukan bahwa kasus anoreksia nervosa atipikal lebih sering terjadi daripada anoreksia nervosa. Namun, pengidap anoreksia nervosa atipikal lebih sedikit dirujuk dan diobati secara medis. Kurangnya penelitian tentang anoreksia nervosa atipikal menyebabkan kebingungan dalam menentukan perawatan paling tepat.

5. Penanganan

Anoreksia Nervosa Atipikal, Apa Bedanya dengan Anoreksia Nervosa?ilustrasi klien mengikuti sesi terapi (pexels.com/SHVETS production)

Perawatan anoreksia nervosa atipikal bisa rumit karena kondisi ini sangat sulit diidentifikasi. Kendati demikian, sebagian besar ahli merekomendasikan pengobatan yang bertujuan untuk menstabilkan kondisi fisik pasien terlebih dahulu.

Setelah pasien dinilai stabil, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi untuk memperbaiki dampak anoreksia nervosa atipikal dari aspek psikologis. Terapi yang bisa dilakukan antara lain terapi perilaku kognitif, terapi perilaku dialektik, dan terapi keluarga.

Jika kamu atau orang yang kamu kenal sedang berjuang melawan anoreksia nervosa atipikal, jangan menunggu dampak yang lebih besar terjadi. Melalui tindakan yang tepat, seseorang bisa keluar dari jerat anoreksia nervosa atipikal yang membahayakan. Disarankan juga untuk mencari intervensi medis oleh profesional kesehatan.

Baca Juga: Anoreksia Atletika: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya