17 Kondisi Medis yang Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks Kamu

Jangan dibaikan, segeralah berobat

Kalau kamu memiliki kondisi medis kronis, itu dapat memengaruhi kehidupan seks. Pasalnya, kesehatan dan fungsi seksual berkaitan erat. Gairah seks yang rendah, disfungsi ereksi, ejakulasi dini, dan masalah seksual lainnya akan terjadi pada banyak pria di beberapa titik dalam hidup.

Seks melibatkan pikiran dan tubuh, sehingga masalah psikologis dan kondisi medis fisik (serta beberapa obat) dapat menyebabkan disfungsi seksual. Bagi laki-laki, kondisi apa pun yang memengaruhi aliran darah ke penis atau fungsi saraf di selangkangan bisa menyebabkan satu atau lebih jenis disfungsi seksual.

Disfungsi seksual, atau sulit memiliki atau menikmati seks, adalah masalah yang umum. Studi dalam The Journal of Sexual Medicine (2004) menunjukkan bahwa 20–30 persen laki-laki dewasa dan 40–45 persen perempuan dewasa kemungkinan mengalami satu atau beberapa jenis disfungsi seksual secara teratur.

Sejumlah kondisi medis dan pengobatan dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap disfungsi seksual, termasuk banyak kondisi kronis yang umum. Kabar baiknya, mengobati penyebab yang mendasari masalah seksual dapat meningkatkan kesehatan dan kehidupan seks.

Inilah beberapa kondisi medis yang dapat memengaruhi kehidupan seks kamu.

1. Penyakit kardiovaskular

Aliran darah yang tepat sangat penting untuk ereksi. Tidak hanya untuk mengisi penis dengan darah, tetapi juga untuk mengedarkan hormon yang dibutuhkan untuk fungsi seksual.

Penyakit kardiovaskular memengaruhi jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan kondisi lainnya.

Tekanan darah tinggi dan penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh aterosklerosis adalah penyebab umum penyakit kardiovaskular dan dengan sendirinya dapat menyebabkan disfungsi seksual. Disfungsi ereksi umumnya dikaitkan dengan masalah yang memengaruhi aliran darah normal ke penis, seperti dijelaskan dalam laman Healthnews.

2. Diabetes

17 Kondisi Medis yang Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks Kamuilustrasi kondisi medis yang dapat memengaruhi kehidupan seksual (pexels.com/Alex Green)

Sebuah penelitian dalam jurnal Diabetic Medicine (2022) menemukan bahwa lebih dari setengah laki-laki dengan diabetes mengalami disfungsi seksual. Baik diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2 menyebabkan kadar gula darah tinggi yang menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh dan dapat menyebabkan disfungsi ereksi, gairah seks rendah, dan masalah ejakulasi.

Diabetes merusak pembuluh darah kecil di ekstremitas (termasuk penis), menyebabkan kerusakan saraf. Perawatan untuk diabetes melibatkan pengendalian kadar gula darah melalui pola makan dan obat-obatan.

Dilansir Endocrine Society, penelitian juga menunjukkan bahwa terapi testosteron dapat membantu meningkatkan fungsi seksual pada beberapa laki-laki dengan diabetes tipe 2.

3. Sindrom metabolik

Jika kamu memiliki tiga atau lebih dari kondisi berikut: tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, kolesterol LDL tinggi, kolesterol HDL rendah, dan ukuran pinggang yang besar, maka kamu mengalami sindrom metabolik, mengutip Healthnews.

Orang dengan sindrom metabolik berisiko tinggi terkena penyakit arteri koroner, stroke, dan diabetes. Sindrom metabolik sendiri dapat menyebabkan disfungsi ereksi serta masalah seksual lainnya yang disebabkan oleh diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Menurunkan berat badan, makan makanan yang sehat, dan rutin olahraga dapat membantu mencegah sindrom metabolik, mengurangi risiko masalah medis yang serius, termasuk disfungsi seksual.

4. Gangguan mental

17 Kondisi Medis yang Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks Kamuilustrasi masalah kesehatan mental (pexels.com/Liza Summer)

Masalah kesehatan mental dan pengobatannya dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan masalah ejakulasi.

Kecemasan, depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, dan kondisi kesehatan mental lainnya memengaruhi fungsi otak dan suasana hati; mereka juga dapat mengganggu hubungan interpersonal, termasuk hubungan seksual.

Lebih buruk lagi, obat psikiatri memengaruhi otak dan karenanya dapat memengaruhi fungsi seksual. Untungnya, efek samping bervariasi antar obat, jadi kamu mungkin bisa beralih ke obat yang efektif dengan efek samping yang lebih sedikit.

5. Masalah hormon

Hormon adalah pembawa pesan kimia dalam tubuh yang memengaruhi berbagai fungsi, termasuk fungsi seksual. Kadar hormon testosteron yang rendah dan kadar hormon tiroid yang tinggi atau rendah dapat menyebabkan disfungsi seksual.

Tingkat testosteron pada pria menurun seiring bertambahnya usia, tetapi jika terlalu rendah dapat menyebabkan gairah seks rendah, disfungsi ereksi, ejakulasi dini, atau ejakulasi tertunda.

Tingkat testosteron yang rendah (hipogonadisme pria) juga dapat menyebabkan penurunan tingkat energi dan hilangnya massa tulang dan otot. Hal ini dapat disebabkan oleh masalah pada testis, hipotalamus atau kelenjar pituitari di otak, terapi hormon, atau obesitas dan diobati dengan terapi penggantian testosteron menggunakan obat resep.

Tiroid adalah kelenjar di leher yang menghasilkan hormon tiroid yang terlibat dalam metabolisme dan fungsi tubuh lainnya. Penyakit tiroid dapat menyebabkan kadar hormon tiroid yang tinggi (hipertiroidisme) atau rendah (hipotiroidisme) dan menyebabkan sejumlah besar gejala, termasuk disfungsi ereksi dan masalah ejakulasi.

Kebanyakan pria dengan masalah tiroid memiliki semacam disfungsi seksual. Penyakit tiroid memiliki banyak kemungkinan penyebab, tetapi pengobatan melibatkan pemulihan kadar hormon tiroid normal melalui pengobatan dan dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya (Sexual Medicine Reviews, 2019).

Baca Juga: Disfungsi Orgasme: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

6. Cedera, trauma, dan operasi

17 Kondisi Medis yang Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks Kamuilustrasi pembedahan atau operasi (unsplash.com/Piron Guillaume)

Penyebab disfungsi seksual pria lainnya adalah kerusakan fisik pada penis, testis, atau saraf dan pembuluh darah yang memengaruhi selangkangan.

Kecelakaan (termasuk trauma kepala dan cedera tulang belakang), penyakit (seperti penyakit gondong dan penyakit Peyronie), radiasi (untuk pengobatan kanker), dan operasi yang melibatkan selangkangan atau panggul semuanya dapat menyebabkan disfungsi seksual.

Dalam banyak kasus ini, kerusakan tidak dapat diperbaiki, tetapi bukan berarti disfungsi seksual tidak dapat diobati.

7. Obat-obatan

Daftar resep dan obat bebas yang dapat menyebabkan disfungsi seksual pria sebagai efek samping terlalu panjang untuk disebutkan di sini. Dilansir MedlinePlus, banyak obat dapat menyebabkan disfungsi ereksi serta ejakulasi dini atau tertunda dan dorongan seks rendah.

Banyak antidepresan dapat menyebabkan ejakulasi tertunda (atau mengobati ejakulasi dini) dan obat jantung dan tekanan darah sering menyebabkan disfungsi ereksi.

Selain itu, opioid dan berbagai obat terlarang juga dapat berdampak negatif terhadap kinerja seksual.

Obat-obatan untuk segala hal mulai dari mual hingga penyakit Parkinson dapat merusak fungsi seksual.

Kalau kamu mengalami masalah seksual dan minum obat, kamu harus berbicara dengan dokter tentang apakah obat yang kamu minum adalah penyebab masalah atau bukan. Mengubah obat atau menambahkan perawatan tambahan dapat memperbaiki disfungsi seksual. Ingat, kamu tidak boleh berhenti minum obat yang diresepkan tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter.

8. Kanker

17 Kondisi Medis yang Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks Kamuilustrasi kemoterapi (pexels.com/Ivan Samkov)

Seks mungkin menjadi hal terakhir yang ada di pikiran saat kamu didiagnosis dengan kanker. Namun, saat kamu siap untuk berhubungan intim, kanker dan beberapa perawatannya bisa membuat aktivitas seksual makin sulit dilakukan, dilansir WebMD.

Kemoterapi mungkin membuat kamu terlalu lelah atau sakit untuk berhubungan seks. Kamu mungkin merasakan sakit akibat kanker.

Terapi hormon dapat memengaruhi gairah seks dan beberapa operasi dapat memengaruhi citra tubuh. Kamu dan pasangan bisa tetap terhubung dengan cara lain sampai kamu siap untuk berhubungan seks.

9. Nyeri kronis

Sulit untuk memikirkan seks, apalagi melakukannya, kalau kamu mengalami rasa sakit yang tak kunjung berhenti.

Kalau obat tidak dapat mengendalikan rasa sakit dengan baik, dokter mungkin perlu mengubah dosis atau mengganti obat. Atau, obatnya mungkin masalahnya. Beberapa obat pereda nyeri memiliki efek samping seksual karena memengaruhi sistem saraf. Apa pun itu, bicarakan dengan dokter.

10. Artritis

17 Kondisi Medis yang Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks Kamuilustrasi nyeri sendi (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Sendi yang sakit dan gejala radang sendi atau artritis lainnya dapat mengganggu kehidupan seks. Akan tetapi, kamu bisa tetap intim dan nyaman jika berpikir ke depan.

  • Rencanakan seks pada waktu kamu biasanya merasa paling baik.
  • Minumlah obat pereda nyeri setidaknya 30 menit sebelum berhubungan seks.
  • Dukung persendian dengan bantal atau seprai gulung.
  • Gunakan pijatan untuk menenangkan otot dan persendian yang sakit dan sebagai foreplay.
  • Tidur siang sebelum berhubungan seks jika kelelahan adalah masalah kamu.

11. Menopause

Menopause alami, waktu dalam kehidupan seorang perempuan ketika kadar hormon estrogen turun dan menstruasi berhenti, bukanlah kondisi medis. Akan tetapi, turunnya estrogen dapat menyebabkan pengeringan dan penipisan vagina. Itu bisa membuat seks menyakitkan.

Pelembap dan pelumas vagina dapat membantu. Estrogen dosis rendah yang dimasukkan ke dalam vagina dapat membalikkan kekeringan dan penipisan. Kalau mengalami gejala hot flash parah, terapi penggantian hormon bisa menjadi pilihan. Bicarakan dengan dokter tentang pro dan kontranya.

12. HIV/AIDS

17 Kondisi Medis yang Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks Kamuilustrasi pasangan intim (pexels.com/Ketut Subiyanto)

HIV memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat hormon. Ini termasuk testosteron dan estrogen, yang dapat menyebabkan masalah dengan seks dan hasrat seksual.

Obat-obatan yang mengendalikan virus juga dapat menghambat kehidupan seks. Inhibitor protease terkait dengan disfungsi ereksi pada pria. Dokter mungkin menyarankan konseling atau perawatan lain.

Baca Juga: Disfungsi Ereksi (Impotensi), 5 Hal Penting yang Perlu Kamu Tahu

13. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang memengaruhi sistem saraf. Hasrat seksual dimulai di otak. Ini mengirimkan pesan ke seluruh tubuh melalui saraf yang mengalir di sumsum tulang belakang. Nah, kalau MS merusak jalur tersebut, ini bisa memengaruhi gerakan, gairah, dan orgasme.

MS juga bisa membuat seseorang merasa lelah dan mengalami kejang otot. Akan tetapi, mungkin ada perawatan yang bisa membantu. Jadi, diskusikan dengan dokter tentang apa yang terjadi.

14. Penyakit Parkinson

17 Kondisi Medis yang Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks Kamuilustrasi penyakit Parkinson (helpguide.org)

Karena memengaruhi gerakan, penyakit Parkinson dapat membuat seks menjadi sulit. Itu juga bisa membawa masalah kurangnya keinginan, rasa sakit, dan orgasme. Beberapa perawatan dapat menyebabkan masalah sebaliknya.

Obat-obatan yang meningkatkan kadar zat kimia otak yang disebut dopamin dapat mempersulit pengendalian impuls, yang bagi sebagian orang dapat menyebabkan masalah termasuk kecanduan seks. Dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat.

15. Hilangnya kontrol kandung kemih

Ini lebih sering terjadi pada lansia, terutama perempuan. Tekanan ekstra pada perut saat berhubungan seks dapat menyebabkan keluarnya urine dan ini membuat pengidapnya menghindari aktivitas seksual. 

Cobalah mengubah posisi dan pergi ke kamar mandi sebelum berhubungan seks. Bicaralah dengan dokter karena pengobatan biasanya dapat membantu.

16. Penyakit radang usus

17 Kondisi Medis yang Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks Kamuilustrasi perempuan mengalami disfungsi seksual (pexels.com/Darina Belonogova)

Kalau kamu menderita penyakit Crohn atau kolitis, gejala pencernaan (seperti sering ke kamar mandi), nyeri, dan kelelahan, semuanya dapat menghalangi hubungan seks.

Penting untuk meminum obat sesuai petunjuk, bahkan ketika gejala tidak buruk, sehingga kamu terus merasa sehat. Beberapa orang butuh operasi usus untuk membuat tinja mereka terkumpul di dalam kantong yang dikenakan di luar tubuh (kantong kolostomi).

Kelompok pendukung atau terapi dapat membantu kamu menyesuaikan diri dengan perubahan ini.

17. Gangguan stres pasca trauma

Gangguan stres pasca trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD) bisa terjadi kalau kamu pernah mengalami atau melihat kejadian mengerikan seperti penyerangan, kecelakaan mobil yang parah, pertempuran, bencana, dan lain-lain.

Gejala PTSD meliputi kilas balik, yang terasa seperti menghidupkan kembali trauma tersebut. Kalau kamu memiliki PTSD, kamu mungkin merasa takut, bukannya senang.

Pakar kesehatan mental yang berpengalaman dalam PTSD dapat membantu. Terapi bicara dan obat-obatan bisa mengobatinya.

Kesehatan fisik dan mental berdampak pada kesehatan seksual. Disfungsi seksual dapat disebabkan oleh beragam kondisi medis serta banyak obat. Disfungsi seksual mungkin merupakan tanda pertama dari kondisi mendasar yang serius. Mengobati kondisi tersebut merupakan langkah awal untuk meningkatkan fungsi seksual.

Daftar kondisi medis yang bisa memengaruhi kehidupan seks di atas mungkin tidak lengkap. Jadi, kalau kamu mengalami disfungsi seksual, penting untuk mencari pengobatan medis, jangan mengabaikannya.

Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dengan menurunkan kelebihan berat badan dan lemak tubuh serta menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol dapat memperbaiki disfungsi seksual dan kesehatan secara keseluruhan. Dengan kata lain, kesehatan yang lebih baik dapat membuat kehidupan seks lebih baik pula.

Baca Juga: 5 Fakta Disfungsi Seksual pada Perempuan, Tak Boleh Disepelekan!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya