Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Kondisi Penyebab Kaki Bengkak selain Kehamilan

ilustrasi kaki bengkak (freepik.com/freepik)
ilustrasi kaki bengkak (freepik.com/freepik)

Pembengkakan pada kaki dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera ringan. Saat ini terjadi, tentu kamu bisa merasa tidak nyaman dan terganggu sehingga kamu perlu mengambil tindakan untuk mengurangi pembengkakan.

Namun, apabila setelah melakukan perawatan sederhana kaki tetap bengkak atau disertai gejala lain, bisa jadi itu pertanda adanya kondisi kesehatan lain. Bahkan, jika hal tersebut merupakan tanda dari kesehatan serius, ini memerlukan perhatian medis segera.

Jika kaki membengkak, mungkin hal tersebut disebabkan oleh sejumlah alasan kondisi medis yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab kaki bengkak selain kehamilan. Simak daftarnya satu per satu, ya!

1. Insufisiensi vena

ilustrasi kutil platar penyebab kaki bengkak (pexels.com/Khairul Onggon)
ilustrasi kutil platar penyebab kaki bengkak (pexels.com/Khairul Onggon)

Insufisiensi vena adalah suatu kondisi ketika darah tidak dapat mengalir ke seluruh tubuh dengan baik. Hal ini disebabkan karena katup rusak yang menyebabkan darah bocor ke pembuluh dan retensi cairan di kaki bagian bawah, terutama di sekitar kaki dan pergelangan kaki.

Selanjutnya, hal tersebut memengaruhi darah yang bergerak dari kaki ke jantung dan juga kaki. Darah dapat terkumpul di pembuluh darah kaki dan menyebabkan pembengkakan. Tanda dan gejala yang muncul selain pembengkakan, yaitu:

  • Kaki sakit.
  • Perubahan kulit, seperti pengelupasan.
  • Varises baru muncul.
  • Bisul kulit.
  • Infeksi.

2. Penyakit hati

ilustrasi penyakit hati (freepik.com/brgfx)
ilustrasi penyakit hati (freepik.com/brgfx)

Penyakit hati dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki bila hati tidak berfungsi dengan baik. Penyakit hati dapat menghambat produksi albumin, yaitu protein yang membantu menghentikan kebocoran darah dari pembuluh darah. Jika kekurangan albumin, berarti darah bisa bocor, maka hal ini menyebabkan cairan menggenang di tungkai dan kaki yang bisa menyebabkan pembengkakan.

Merujuk laman Healthline, virus, alkohol, dan obesitas dikaitkan dengan kerusakan hati. Lalu, gejala penyakit hati selain pembengkakan adalah:

  • Penyakit kuning, di mana kulit dan mata menguning.
  • Perut yang nyeri dan bengkak.
  • Kulit gatal.
  • Urine berwarna gelap.
  • Tinja pucat, berdarah, atau berwarna seperti tar.
  • Mudah lelah.
  • Mual atau muntah.
  • Nafsu makan yang buruk.
  • Mudah memar.

3. Infeksi

ilustrasi kaki (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi kaki (IDN Times/Mardya Shakti)

Kaki bengkak mungkin juga disebabkan oleh infeksi dan peradangan yang menyertainya. Seseorang yang menderita neuropati diabetik atau kondisi saraf kaki lainnya lebih rentan terhadap infeksi kaki.

Infeksi dapat disebabkan oleh luka seperti luka bakar, lecet, dan gigitan serangga. Selain kaki yang bengkak, kamu juga mungkin merasakan nyeri, kemerahan, dan iritasi. Oleh sebab itu, tetaplah waspada terhadap setiap perubahan pada bagian tubuh, seperti munculnya lecet dan luka.

4. Limfadema

ilustrasi limfadema atau lymphedema (navicenthealth.org)
ilustrasi limfadema atau lymphedema (navicenthealth.org)

Seperti yang dijelaskan di laman Medical News Today, sistem limfatik membantu tubuh membuang zat yang tidak diinginkan, seperti bakteri dan racun. Limfadema terjadi ketika cairan limfatik berkumpul di jaringan akibat masalah dengan pembuluh getah bening.

Jika pembuluh getah bening rusak atau tidak ada, cairan limfatik dapat menumpuk dan menyebabkan infeksi, penyembuhan luka yang lambat, dan dapat menyebabkan kaki bengkak. Selain pembengkakan pada kaki, tanda-tanda limfadema meliputi:

  • Infeksi berulang.
  • Gangguan gerak.
  • Sakit.
  • Perasaan sesak atau berat.
  • Penebalan kulit.

5. Penyakit ginjal

ilustrasi nyeri akibat masalah pada ginjal (freepik.com/shayne_ch13)
ilustrasi nyeri akibat masalah pada ginjal (freepik.com/shayne_ch13)

Seseorang yang memiliki penyakit ginjal atau ginjal yang tidak berfungsi dengan baik mungkin tidak dapat mengeluarkan cairan yang menumpuk dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki. 

Mungkin penyakit ginjal tidak menunjukkan gejala apa pun sampai parah dan ginjal yang mulai gagal menjalankan fungsinya dengan baik. Tanda dan gagal ginjal yang mungkin meliputi:

  • Berkurangnya produksi urine.
  • Linglung atau kebingungan.
  • Mual dan muntah.
  • Sesak napas
  • Penumpukan cairan dalam tubuh atau edema.
  • Kelelahan.
  • Dehidrasi.
  • Nyeri atau tekanan di dada.

6. Edema

ilustrasi edema di kaki (emedihealth.com)
ilustrasi edema di kaki (emedihealth.com)

Edema adalah istilah medis untuk pembengkakan yang terjadi ketika cairan terperangkap di jaringan tubuh. Umumnya ini memengaruhi pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai, tetapi juga dapat terjadi di bagian lain dari tubuh, seperti wajah atau perut.

Tanda-tanda edema lainnya seperti:

  • Kulit mengilap dan meregang di atas area yang terkena.
  • Kulit yang tetap berlesung pipit setelah ditekan.
  • Ketidaknyamanan dan berkurangnya mobilitas.
  • Batuk atau kesulitan bernapas jika memengaruhi paru-paru.

7. Gagal jantung

ilustrasi penyakit jantung (freepik.com/jcomp)
ilustrasi penyakit jantung (freepik.com/jcomp)

Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan benar. Pembengkakan pada kaki bisa jadi merupakan tanda gagal jantung. Hal ini disebabkan karena darah tidak mengalir ke jantung dengan benar.

Bila pergelangan kaki membengkak pada malam hari, hal itu bisa menjadi tanda gagal jantung sisi kanan. Hal tersebut menyebabkan retensi garam dan air. Selain pembengkakan pada tungkai, pergelangan kaki, dan kaki, gejala gagal jantung yang lain meliputi:

  • Detak jantung lebih cepat atau tidak normal.
  • Sesak napas yang parah dan tiba-tiba.
  • Nyeri dan tekanan pada dada.
  • Perut bengkak.
  • Kehilangan selera makan.
  • Mual dan muntah.
  • Penambahan berat badan yang cepat dari retensi cairan.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Pengingkatan buang air kecil pada malam hari.
  • Pingsan atau kelemahan parah.

8. Pembekuan darah

ilustrasi pembekuan darah di kaki (freepik.com/brgfx)
ilustrasi pembekuan darah di kaki (freepik.com/brgfx)

Penggumpalan darah terjadi ketika darah gagal mengalir ke seluruh tubuh dengan benar dan menyebabkan trombosit saling menempel. Bila gumpalan darah berkembang di pembuluh darah tungkai, hal tersebut dapat mencegah darah untuk kembali ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan pergelangan kaki dan kaki membengkak.

Untuk membantu mencegah pembekuan darah, kamu dapat mencegahnya dengan aktif mengurangi asupan garam, berolahraga secara teratur, meningkatkan asupan cairan, membuat perubahan gaya hidup sehat, dan hindari duduk diam, terutama dengan kaki menyilang, untuk waktu yang lama.

Itulah beberapa kemungkinan penyebab kaki bengkak selain kehamilan. Kebanyakan kasus kaki bengkak lebih cenderung sembuh tanpa perawatan medis. Akan tetapi, jika pembengkakan tidak kunjung sembuh atau terjadi berulang kali, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah ada penyebab medis yang mendasarinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Bayu Aditya Suryanto
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us