Air Liur Berbusa, Tanda Penyakit Apa Ini?

- Air liur berbusa atau mulut berbusa adalah gejala yang jarang terjadi, tetapi dikaitkan dengan komplikasi kesehatan yang serius.
- Mulut berbusa dapat disebabkan oleh overdosis obat, kejang, dan rabies.
- Jika tidak diobati, kondisi penyebab air liur berbusa dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Mulut berbusa terjadi ketika kelebihan cairan di mulut atau paru-paru bercampur dengan udara sehingga menyebabkan munculnya busa. Gejala fisik ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan yang serius.
Beberapa kondisi kesehatan dapat mengganggu kemampuan menelan, membuat air liur menggenang di mulut dan berbusa. Dalam kasus lain, kelebihan cairan di paru-paru bisa bercampur dengan udara dan menimbulkan busa yang keluar dari mulut.
Busa atau buih yang tidak terduga yang keluar dari mulut adalah gejala yang jarang namun serius. Kalau kamu melihat ini pada orang lain atau mengalaminya, segera cari pertolongan medis darurat.
Berikut ini beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan air liur berbusa.
1. Overdosis obat
Konsumsi obat-obatan berlebihan atau racun dapat menyebabkan overdosis.
Overdosis yang parah dapat menyebabkan kejang, yang dapat menyebabkan air liur menggenang di mulut dan terdorong melalui gigi dan bibir yang terkatup.
Orang dengan overdosis parah juga mungkin mengalami serangan jantung dan edema paru, yang mana cairan bocor ke paru-paru. Keduanya berhubungan dengan mulut berbusa.
Ketika jantung dan paru-paru tidak berfungsi dengan baik, cairan menumpuk di sekitar kedua organ dan sel-sel kekurangan oksigen.
Karbon dioksida dan gas lainnya juga menumpuk di sekitar sel dan bercampur dengan cairan, membentuk lendir berbusa, berwarna merah muda terang, atau berwarna darah. Lendir berbusa ini mungkin keluar dari mulut seseorang yang terbuka secara tidak terkendali.
2. Kejang

Walaupun semua kejang sering dikaitkan dengan air liur berbusa, tetapi hanya beberapa jenis kejang yang menyebabkan gejala ini.
Kejang tonik-klonik adalah jenis yang paling sering dikaitkan dengan mulut berbusa. Kejang jenis ini sering kali disebabkan oleh epilepsi. Namun, kejang tonik-klonik juga bisa disebabkan oleh demam, gula darah rendah, cedera kepala, atau kondisi lainnya.
Kejang yang disebabkan oleh demam disebut kejang demam. Jenis ini lebih sering menyerang anak kecil. Kejang demam cukup umum terjadi, menyerang hingga 4 persen anak-anak berusia antara 6 bulan hingga 5 tahun, dilansir StatPearls. Jika demam menyebabkan kejang tonik-klonik, hal ini dapat menyebabkan mulut berbusa.
3. Rabies
Virus rabies merupakan penyakit zoonosis, artinya dapat berpindah dari hewan ke manusia. Rabies mampu menginfeksi dan merusak otak dan sistem saraf pusat semua jenis mamalia berdarah panas.
Rabies ditularkan dari satu inang ke inang lainnya melalui air liur hewan yang terinfeksi. Kebanyakan orang yang tertular rabies terjadi ketika mereka digigit oleh hewan yang terinfeksi atau terkena salvia yang terinfeksi pada luka terbuka.
Mulut berbusa merupakan salah satu gejala rabies yang paling khas. Hal ini terjadi karena virus memengaruhi sistem saraf sehingga membuat sulit menelan.
Sering kali, gejala pertama infeksi rabies meliputi rasa gatal atau kesemutan di sekitar gigitan dan gejala mirip flu seperti kelelahan, sakit kepala, nafsu makan berkurang, otot pegal, dan mual.
Ketika gejala berkembang, mulut bisa mulai berbusa. Gejala lanjutan lainnya meliputi kegelisahan atau kesulitan untuk tetap diam, agresi, halusinasi, kejang otot, kejang, kelumpuhan, kelemahan ekstrem, dan kesulitan menelan.
4. Keracunan

Keracunan terjadi saat kamu terpapar zat yang berbahaya bagi tubuh.
Bahan-bahan yang digunakan sehari-hari seperti pembersih rumah tangga, produk perawatan pribadi, dan obat-obatan dapat berbahaya jika disalahgunakan atau tertelan secara tidak sengaja.
Air liur berbusa bisa jadi merupakan gejala keracunan. Gejala lain yang mungkin terjadi meliputi:
- Meneteskan air liur.
- Sulit bernapas.
- Mulut kering.
- Muntah atau diare.
- Ruam pada kulit atau sekitar mulut.
- Pupil yang sangat besar atau sangat kecil.
- Pingsan.
- Gemetar.
- Kebingungan.
- Kejang.
Untuk mencegah keracunan yang tidak disengaja, penting untuk mengikuti petunjuk pada produk dan obat-obatan rumah tangga dan menyimpan barang-barang tersebut dengan aman, jauh dari jangkauan hewan dan anak-anak.
5. Serangan jantung
Serangan jantung adalah kejadian yang sangat umum, yang terjadi kira-kira setiap 40 detik. Gejalanya bisa parah atau ringan dan berbeda dari satu orang ke orang lain, seperti sakit kepala ringan atau sesak napas.
Jika seseorang mengalami nyeri dada yang mendahului serangan jantung, serangan jantung tersebut bisa menyebabkan paru-paru menjadi sesak. Edema paru akut dapat menyebabkan mulut berbusa, yang dapat menyebabkan pasien tersedak hingga bisa meninggal karena sekretnya sendiri.
Air liur berbusa atau mulut berbusa adalah gejala yang jarang terjadi, tetapi dikaitkan dengan komplikasi kesehatan yang serius. Ini termasuk overdosis obat, kejang, dan rabies.
Jika mulut seseorang mulai berbusa, orang di sekitarnya harus menggulingkannya ke samping, memastikan saluran pernapasannya bersih, dan menghubungi layanan darurat atau membawanya ke rumah sakit terdekat.
Jika tidak diobati, kondisi penyebab air liur berbusa dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Referensi
"Which heart symptoms mean I should seek urgent medical help?" British Heart Foundation. Diakses November 2024.
"What Causes Foaming at the Mouth?" Healthline. Diakses November 2024.