Apa Itu Pelembap Vagina dan Kapan Ini Dibutuhkan?

Digunakan untuk mengatasi kekeringan pada vagina

Kadar estrogen yang rendah akibat menopause, persalinan, atau perawatan kanker dapat menyebabkan jaringan vagina menipis dan kehilangan pelumasan alaminya. Ini sering menyebabkan kekeringan vagina yang tidak nyaman dan menyakitkan. Nah, dalam kondisi inilah pelembap vagina atau vaginal moisturizer bisa membantu.

Pelembap vagina adalah perawatan non hormonal untuk menghidrasi kembali jaringan vagina dan memberikan kelembapan menggunakan bahan-bahan yang menghidrasi, menurut laporan dalam International Journal of Women's Health tahun 2018. Pelembap sering menjadi salah satu pilihan pertama untuk membantu mengatasi kekeringan pada vagina terkait perubahan hormon dan obat-obatan.

Baca terus untuk memahami apa itu pelembap vagina dan bagaimana cara kerjanya untuk membantu mengatasi vagina kering.

1. Penyebab dan gejala vagina kering

Mengutip publikasi ilmiah StatPearls, penurunan kadar estrogen adalah penyebab utama kekeringan vagina. Ini adalah efek umum dari perubahan hormon selama menopause, kelahiran, menyusui, dan perawatan kanker.

Ketika kadar estrogen turun, tubuh menghasilkan lebih sedikit sekresi serviks yang membantu melembapkan dan melumasi jaringan vagina. Perubahan hormonal ini juga dapat menyebabkan atrofi vagina, yaitu saat jaringan vagina menjadi tipis, kering, dan meradang.

Pengobatan dan kondisi lain yang tidak terkait langsung dengan perubahan hormonal juga dapat menyebabkan kekeringan pada vagina.

Penyebab lain dari kekeringan vagina meliputi:

  • Sindrom Sjorgren.
  • Diabetes.
  • Kebiasaan douching dan menggunakan pembersih vagina beraroma.
  • Merokok.
  • Mengonsumsi obat flu atau alergi.
  • Menggunakan beberapa bentuk kontrasepsi hormonal.
  • Operasi pengangkatan ovarium.
  • Minum obat anti estrogen (seperti yang digunakan untuk mengobati fibroid dan endometriosis).
  • Menggunakan antidepresan tertentu

Jika vagina kering, kurangnya kelembapan ini bisa membuat perempuan merasa perih atau gatal. Ini juga dapat membuat seks menyakitkan dan menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) berulang, dilansir National Health Service.

Gejala kekeringan pada vagina antara lain:

  • Sensasi terbakar di dalam vagina.
  • Kehilangan minat pada seks.
  • Nyeri saat berhubungan seksual.
  • Pendarahan ringan setelah hubungan seksual.
  • Nyeri di dalam vagina.
  • ISK persisten atau berulang.
  • Gatal atau perih di dalam vagina.

2. Apa itu pelembap vagina?

Apa Itu Pelembap Vagina dan Kapan Ini Dibutuhkan?ilustrasi pelembap vagina (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pelembap vagina adalah produk non hormonal yang diformulasikan untuk menambah kelembapan vagina dengan merehidrasi jaringan vagina dan meniru sekresi alami vagina. Beberapa produk juga dirancang untuk membantu melembapkan vulva (area di luar vagina) yang juga bisa menjadi kering.

Mengoleskan pelembap vagina secara teratur dapat membantu melembapkan vagina yang kering. Cara kerjanya mirip losion biasa yang membantu memperkuat dan melindungi kulit kering di tubuh.

Perlu diingat, losion biasa tidak dirancang untuk vagina dan tidak boleh digunakan di area genital. Pelembap vagina memiliki bahan hidrasi khusus yang tidak akan mengganggu pH serta keseimbangan ragi dan bakteri di dalam vagina.

Selain pelumas, pelembap vagina dianggap sebagai pengobatan pertahanan lini pertama untuk vagina kering. Akan tetapi, tidak seperti pelumas, pelembap vagina bisa dipakai saat tidak berhubungan seks untuk membantu menghidrasi kembali jaringan dan mengurangi rasa tidak nyaman akibat kekeringan vagina.

Baca Juga: 9 Vitamin dan Suplemen untuk Tingkatkan Lubrikasi Vagina

3. Jenis pelembap vagina

Beberapa produk pelembap vagina dijual bebas di apotek dan toko obat dalam bentuk krim, gel, atau supositoria. Dokter juga bisa meresepkannya. Dilansir Health, inilah cara kerja berbagai jenis pelembap vagina.

1. Krim dan gel

Pelembap vagina dalam bentuk krim dan gel dioleskan di dalam vagina dengan jari atau aplikator.

Produk-produk ini sering mengandung bahan-bahan yang menghidrasi seperti gliserin, minyak mineral, asam sorbat, dan asam hialuronat untuk membantu melembapkan jaringan vagina dengan menarik dan mengikat air.

Gel dengan kandungan lidah buaya juga telah digunakan untuk membantu mengobati gejala atrofi vagina seperti kekeringan dan peradangan.

2. Supositoria

Bentuk pelembap vagina ini berupa pil atau kapsul yang dimasukkan ke dalam vagina dengan menggunakan aplikator. 

Polikarbofil dan asam hialuronat adalah bahan supositoria umum yang juga ditemukan dalam gel dan krim. Bioadhesif, seperti polikarbofil, melapisi lapisan vagina dan membantu sel-sel vagina Anda menyerap air. Selain itu, polikarbofil membantu menurunkan pH vagina untuk membantu memulihkan bakteri baik dan mengurangi risiko infeksi yang dapat menyertai kekeringan vagina.

3. Minyak natural

Beberapa orang mengoleskan minyak alami seperti vitamin E atau minyak kelapa di dalam dan sekitar vagina untuk membantu melembapkan jaringan. 

Menurut laporan dalam International Journal of Molecular Sciences tahun 2017, minyak kelapa umumnya dianggap aman untuk kulit, tetapi tidak ada penelitian tentang penggunaan pada vagina.

Beberapa supositoria mungkin juga mengandung vitamin E sebagai bahan tunggal atau kombinasi dengan bahan lain. Penelitian tentang penggunaan supositoria vitamin E juga terbatas. Namun, penelitian dalam Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research tahun 2016 telah menunjukkan bahwa minyak ini bisa membantu mengatasi vagina kering yang disebabkan oleh atrofi vagina.

Yang perlu diingat, minyak dapat merusak kondom. Jadi, bicarakan dengan dokter mengenai penggunaan kontrasepsi yang tepat.

Sebelum memilih pelembap vagina yang dijual bebas, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter tentang jenis mana yang paling pas buat kamu. Dokter mungkin akan menyarankan penggunaan pelembap vagina dengan resep perawatan kekeringan vagina lainnya.

4. Cara menggunakan pelembap vagina

Apa Itu Pelembap Vagina dan Kapan Ini Dibutuhkan?ilustrasi pelembap vagina (unsplash.com/Nati Melnychuk)

Untuk hasil terbaik, kamu perlu menggunakan pelembap vagina setiap hari atau setidaknya setiap 2–3 hari. Kamu bisa menggunakan pelembap vagina kapan saja, tidak perlu menunggu untuk mengaplikasikannya sebelum berhubungan seks. Kamu masih bisa menggunakan pelumas berbahan dasar air sebelum berhubungan seks agar lebih nyaman.

Saat menggunakan pelembap vagina, aplikasi dan jumlahnya dapat bervariasi tergantung produknya. Jadi, pastikan untuk memeriksa instruksi sebelum mulai menggunakannya. Beberapa pelembap vagina yang dijual bebas mungkin menyebut produknya hanya untuk pemakaian luar. Artinya, produk tersebut bukan pelembap vagina yang sebenarnya dan hanya boleh digunakan untuk melembapkan vulva. Jadi, pastikan produk benar-benar dirancang untuk penggunaan internal.

Selalu cuci dan keringkan tangan sebelum menggunakan pelembap vagina. Masukkan krim dan gel dengan jari bersih di sekitar dan di dalam vagina, atau masukkan dengan aplikator yang sudah disediakan. Begitu juga saat memasukkan supositoria dengan aplikator, pastikan tangan dalam kondisi bersih.

5. Kelebihan dan kekurangan dari pelembap vagina

Berikut ini kelebihan dari pelembap vagina:

  • Beberapa produk bisa dibeli tanpa resep.
  • Bebas hormon.
  • Gel biasa dioleskan di area luar vagina juga.

Kekurangannya:

  • Pelembap vagina bekerja paling baik dalam kasus atrofi ringan.
  • Penggunaannya membutuhkan aplikasi dua kali seminggu yang konsisten, tetapi terkadang diperlukan frekuensi yang lebih sering.
    Penggunaannya bisa berantakan dan kadang menyebabkan keluarnya cairan ekstra dari vagina.

Banyak perempuan lebih memilih pelembap vagina jangka panjang untuk mengurangi kekeringan pada vagina. Karena itu, juga pelembap vagina yang dijual bebas tidak memberikan kelegaan, coba konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan produk resep.

Kekeringan vagina biasanya merupakan masalah yang berkaitan dengan perubahan hormonal selama menopause. Namun, menyusui, perawatan kanker, dan beberapa obat juga dapat memengaruhi kadar estrogen dan menyebabkan vagina kering.

Dalam kasus tersebut, menggunakan pelembap vagina secara teratur dapat membantu mengembalikan kelembapan pada vagina untuk mengatasi kekeringan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum membeli pelembap vagina yang dijual bebas.

Konsultasikan juga dengan dokter jika kekeringan vagina tidak membaik setelah pemakaian pelembap vagina. Dokter untuk akan meresepkan produk resep atau perawatan hormonal atau obat-obatan untuk mengatasi vagina kering.

Baca Juga: 7 Macam Benjolan pada Vagina, Kenali Ciri-cirinya sebelum Terlambat

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya