Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

101 Anak di Kota Malang Kehilangan Orang Tua Karena COVID-19  

Ilustrasi Perlindungan Anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Malang, IDN Times - Sebanyak 101 anak di Kota Malang kehilangan orang tuanya lantaran meninggal dunia karena COVID-19. Jumlah tersebut berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Sosial Kota Malang. Sebagian dari mereka kehilangan ayah, ibu dan bahkan kehilangan keduanya. Rentang usia dari anak-anak yang kehilangan orang tuanya tersebut adalah 1 tahun sampai 18 tahun. 

1. Tersebar di lima kecamatan

Anak-anak memanfaatkan jalan yang ditutup untuk bermain bola. IDN Times/Alfi Ramadana

Dari 101 anak yang kehilangan orang tuanya tersebut masing-masing tersebar di 5 kecamatan. Rinciannya adala Kecamatan Kedungkandang sebanyak 18 anak, Kecamatan Blimbing 48 anak, Kecamatan Sukun 11 anak, Kecamatan Klojen 6 anak dan Kecamatan Lowokwaru 18 anak. Jumlah tersebut berpotensi bertambah lantaran kasus COVID-19 di Kota Malang masih belum selesai. 

"Kami dapatkan datanya dari kelurahan yang kemudian dihimpun oleh Dinas Kesehatan," papar Kepala Dinas Sosial, Penny Indriani, Jumat (13/8/2021). 

2. Berikan pendampingan psikolog

Guru harus telaten dalam mengajari anak berkebutuhan khusus. IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih jauh, Penny menyebut bahwa Dinas Sosial sudah merencanakan pendampingan kepada anak-anak tersebut. Pendampingan diberikan rata-rata sepekan usai kehilangan orang tuanya. Pendampingan diberikan untuk membantu menguatkan mental anak-anak tersebut agar bisa bangkit dari situasi sulit.

"Kebetulan dari Dinas Sosial Kota Malang kan ada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Saya punya psikolog, pendampingan konseling. Kalau orang tua dua-duanya meninggal kita dampingi konseling," katanya.

3. Anak-anak bisa memahami

Pemulasaraan jenazah dengan protokol COVID-19. Dok/Tim pemulasaraan Polresta Malang Kota

Penny menyebut bahwa sejauh ini anak-anak bisa menerima kepergian orang tuanya. Pasalnya memang situasi pandemik COVID-19 masih berlangsung. Meskipun berat, Penny menilai bahwa anak-anak tersebut bisa menerima kondisi yang mereka alami dengan baik. Namun demikian, pendampingan tetap diberikan agar mereka tak sampai mengalami drop dari sisi mental.

"Kedepannya kami berencana untuk membuat sebuah konsep dengan Dinas Pendidikan bagaimana anak ini bisa tetap sekolah. Nanti kami upayakan untuk mencarikan orang tua asuh atau mungkin dititipkan di tempat lembaga khusus anak," sambungnya. 

4. Terus upayakan yang terbaik untuk anak-anak

Anak-anak memanfaatkan jalan yang ditutup untuk bermain bola. IDN Times/Alfi Ramadana

Terlepas dari itu, Penny menyebut bahwa dirinya akan tetap mengupayakan untuk terus memperhatikan nasib anak-anak tersebut. Terutama untuk kehidupan mereka serta pendidikan bagi mereka.

"Kami berharap setelah ini kasus COVID-19 di Kota Malang sudah landai. Agar kami bisa lebih memperhatikan mereka lagi," pungkasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfi Ramadana
EditorAlfi Ramadana
Follow Us