11,6 Juta Mahasiswa dan Siswa di Bawah Kemenag Terdampak COVID-19

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, ada 10 juta siswa dan 1,6 juta mahasiswa terdampak pandemik COVID-19. Jutaan pelajar itu berada di bawah binaan Kementerian Agama.
"Lebih dari 10 juta siswa dan 1,6 juta mahasiswa yang ada di bawah binaan Kementerian Agama terdampak COVID-19," ujar Yaqut dalam acara virtual, Rabu (4/8/2021).
1. Sejumlah bantuan sudah diberikan kepada siswa dan mahasiswa

Dalam kesempatan itu, Yaqut mengatakan, Kemenag sudah menyalurkan sejumlah bantuan. Salah satunya memberikan bantuan kuota internet untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Pada 2020 Kementerian Agama sudah memberikan bantuan paket data internet untuk mendukung PJJ pada siswa, mahasiswa, guru dan termasuk dosen," ucapnya.
Selain itu, Kemenag juga memberikan bantuan keringanan uang kuliah tunggal (UKT) kepada 160.563 mahasiswa di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Total anggaran untuk bantuan UKT sebesar Rp54.506.376 miliar.
"Selain itu teralisasikan juga bantuan paket data internet PJJ untuk mahasiswa PTKN sebesar Rp54.445.346 miliar dan paket gerakan sosial lainnya," kata Menag.
2. Anggaran kuota internet pada 2021

Untuk 2021, Kemenag menganggarkan dana Rp470.286.986 miliar untuk mendukung PJJ bagi siswa dan mahasiswa.
"Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan bantuan paket data internet untuk siswa mahasiswa guru, dan dosen tiga bulan ke depan sekitar September, Oktober, dan November kita siapkan RpRp479 miliar," ujar Yaqut.
"Kementerian Agama akan mengusulkan kembali kekurangan tambahan anggaran Rp243 miliar kepada Kementerian Keuangan," katanya.
3. Kemenag kembangkan digitalisasi madrasah

Lebih lanjut, Yaqut mengatakan, Kemenag juga menyiapkan anggaran Rp399 miliar untuk bantuan sanitasi dan digitalisasi madrasah. Dana tersebut diperuntukkan bagi 2.666 madrasah.
"Kami juga sudah sedang dan akan melakukan sejumlah terobosan di antaranya adalah pengembangan platform super App yang akan menjadi semacam rumah digital di Kemenag, program buku digital madrasah, optimalisasi e-learning madrasah, dan penguatan jaringan listrik dan internet di wilayah 3T," pungkas Menag.