13 Ribu Jemaah Haji Belum Dapat Smart Card, Menag Beri Tenggat Vendor

- Jemaah haji harus memiliki Smart Card untuk masuk Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
- 13 ribu jemaah asal Indonesia belum mendapat Smart Card hingga H-3 puncak haji.
- Menteri Agama memberi tenggat waktu kepada pihak ketiga untuk segera menyelesaikan masalah pencetakan Smart Card.
Makkah, IDN Times - Salah satu syarat utama masuk Arafah, Muzdalifah, dan Mina saat puncak haji adalah Nusuk atau Smart Card. Tanpa kartu sakti ini, jangan harap jemaah bisa menunaikan beberapa ibadah utama, seperti wukuf hingga lempar jumrah. Kartu yang dicetak oleh Pemerintah Arab Saudi ini pun sudah dibagikan kepada jutaan jemaah, termasuk Indonesia.
Sayangnya, hingga H-3 puncak haji, sebanyak 13 ribu jemaah asal Indonesia belum mendapatkannya. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pun memberikan respons.
1. Yaqut beri deadline sampai Kamis pagi

Menurut Yaqut, Kemenag terus meminta kepada Masyariq atau pihak ketiga yang menjadi penanggung jawab pencetakan untuk segera membereskan masalah ini. Ia bahkan memberi tenggat waktu kepada Maysariq atau vendor agar bisa merampungkan pencetakan dan pendsitribusian Smart Card paling lambat Kamis (13/6/2024) pagi waktu Arab Saudi.
"Smart card adalah skema yang pertama kali diterapkan pihak Arab Saudi. Sampai Selasa (11 Juni 2024), ada 12 persen atau 26.022 jemaah yang belum terima," ujar Yaqut, Rabu (12/6/2024), di Makkah.
Bukan tanpa alasan ia memberi tenggat waktu, selain karena puncak haji tinggal menghitung hari, pihak Masyariq sendiri sebelumnya juga sudah berjanji akan menuntaskannya.
2. Kartu ini akan dipindai sebelum jemaah berangkat ke Arafah

Kartu ini, kata Yaqut, nantinya akan dipindai saat jemaah hendak naik bus menuju Arafah. Jika tak memiliki kartu ini jangan harap jemaah bisa masuk Arafah. Bahkan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pada Senin (10/6/2024) pun telah melakukan simulasi pemindaian Smart Card.
Selain sebagai bentuk sosialisasi kepada jemaah, langkah ini ditempuh untuk mengecek berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemindaian dan mobilisasi jemaah dari hotel.
3. Setiap hari aparat keamanan Arab Saudi razia Smart Card

Pihak PPIH sendiri sudah beberapa kali mengingatkan kepada jemaah agar menjaga kartu ini. Di sisi lain, Pemerintah Arab Saudi pun nyaris setiap hari melakukan pengecekan terhadap jemaah. Berdasarkan pantauan IDN Times, selain visa haji, setiap kali razia, mereka meminta agar siapa pun yang melintas di jalanan Makkah menunjukkan Smart Card.
Untuk jemaah haji yang kehilangan Smart Card, PPIH mengimbau agar segera melapor untuk mendapatkan gantinya. Jika tidak, jemaah dipastikan akan berurusan dengan aparat keamanan Saudi.