Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Bulan Lagi Desain Ibu Kota Baru Akan Hadir Dalam Bentuk Metaverse

Desain final Istana IKN oleh Nyoman Nuarta (instagram.com/nyoman_nuarta)

Jakarta, IDN Times - Desain ibu kota negara (IKN) baru akan hadir dalam versi metaverse empat bulan mendatang. Rencana tersebut diungkapkan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat rapat bersama DPR.

"Kami sedang mempersiapkan ibu kota negara dalam bentuk metaverse. Mudah-mudahan dalam empat bulan ini kami bisa tunjukkan kira-kira ibu kota negara tuh kalau jadi seperti ini," katanya dalam rapat kerja dengan Pansus Rancangan Undang-undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) di Gedung DPR, Kamis (13/1/2022).

1. Kehadiran dalam bentuk metaverse akan diatur dalam peraturan presiden

Desain final Istana IKN oleh Nyoman Nuarta (instagram.com/nyoman_nuarta)

Menurut Suharso, kemajuan teknologi memungkinkan hal ini terjadi. Nantinya, lanjut Suharso, rencana desain ibu kota negara baru dalam bentuk metaverse akan diatur dalam peraturan presiden (perpres).

"Jadi demikian besar kemajuan teknologi sehingga hal-hal yang bersifat teknis seperti itu, kita letakkan di perpres dan kalau ada perubahan cukup di perpres," ujarnya.

2. Desain kota tidak lagi dalam bentuk maket atau hologram

Visualisasi desain Garuda untuk Istana Negara (www.instagram.com/@suharsomonoarfa)

Dengan munculnya fiber optic infrastructure dan teknologi berbasis 4.0 hingga 5.0, nantinya desain kota tidak lagi dalam bentuk maket atau hologram tapi dalam bentuk metaverse.

"Jadi bukan lagi dalam bentuk maket, tidak dalam bentuk hologram, tapi sudah reactive gitu. Ini sedang dikerjasamakan dan mudah-mudahan benar dalam empat bulan ke depan bisa kita lihat," kata Suharso berharap.

3. Banyak hasil pembangunan kota di luar desain yang sudah dibuat sebelumnya

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Harapan munculnya desain ibu kota baru dalam bentuk metaverse, kata Suharso, tidak terlepas dari pengalaman-pengalaman desain kota besar sebelumnya yang masih mengandalkan teknologi lama. Hal itu membuat hasil pembangunan kota di luar desain yang sudah dibuat sebelumnya.

"Dengan pengalaman Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia yang luar biasa hebatnya, tetapi senantiasa perkembangannya di luar jalur masterplan, dan kemudian membuat detail-detail di luar masterplan dan itu membuat kota menjadi amorph, tidak berbentuk," jelas Suharso.

"Jadi urban arsitektur juga menjadi penting di sini. Kita ingin kota itu cantik, indah dan jelas judulnya, bukan kota tanpa judul," tambah Suharso.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Sunariyah
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us