Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Peristiwa Mengharukan di Tiongkok Gara-gara Epidemi Virus Corona

Seorang pria memakai masker saat ia berlatih menulis kaligrafi karakter China di trotoar saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus corona baru di Jiujang, provinsi Jiangxi, Tiongkok, pada 3 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Jakarta, IDN Times - Virus corona masih menghantui masyarakat dunia, khususnya masyarakat di Tiongkok saat ini. Virus mematikan asal Wuhan, itu terus merenggut nyawa korban, sementara obatnya belum ditemukan.

Gara-gara virus corona, masker pelindung wajah kini langka di Tiongkok. Tidak hanya itu, virus corona juga membuat orang tidak berani menyentuh lift dan barang-barang lain di tempat umum langsung dengan tangan.

Satu lagi yang berdampak akibat virus corona yakni hilangnya romantisme di kalangan masyarakat Tiongkok. Ini terlihat dari hampir tidak adanya orang yang melangsungkan pernikahan di tanggal cantik, 2 Februari 2020 (02-02-2020) yang jatuh pada hari Minggu lalu. Berikut beberapa kejadian yang membuat haru gara-gara epidemi virus corona di Tiongkok.

1. Demi mendapat masker pelindung wajah, warga Xiamen harus memenangkan lotre terlebih dulu

Ilustrasi COVID-19 di Tiongkok (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Dilansir BBC, Kamis (6/2), masker menjadi barang yang paling dicari saat ini di Tiongkok. Karena peminatnya yang terus membeludak, membuat persediaan masker menjadi terbatas.

Di Xiamen, kota yang berjarak 1.000 km dari Wuhan, masyarakat yang ingin mendapatkan masker harus memenangkan lotre terlebih dahulu.

Undian menggunakan lotre digelar otoritas setempat untuk menghentikan antrean panjang masyarakat mendapatkan masker.

"Tak pernah mengira saya pertama kalinya bermain lotre demi masker wajah! Bukan rumah, atau mobil, atau tiket laga olah raga, tapi untuk masker wajah!" ucap seorang warga di Weibo, yang dikutip BBC.

2. Agar terhindar dari virus corona, warga menekan tombol lift dengan tusuk gigi

Para pekerja kesehatan dengan peralatan sanitasi berjalan di tangga saat mereka memberi disinfektan di stasiun kereta untuk cegah penularan virus corona baru, di Kunming, Provinsi Yunnan, Tiongkok, pada 4 Februari 2020. (ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS)

Gara-gara virus corona, kini masyarakat di Tiongkok harus menggunakan tusuk gigi dan tisu untuk menekan tombol lift guna meminimalisasi terkena virus corona.

Di sejumlah gedung, tusuk gigi dan tisu disediakan untuk dipakai menekan tombol lift.

Epidemi virus corona juga membuat banyak layanan harus beradaptasi. Salah satunya layanan pengiriman barang, yang mulai mempromosikan sistem pick-up lockers dan drop-off di lokasi tertentu agar masyarakat tidak melakukan kontak langsung.

3. Virus corona membuat warga takut menggelar pernikahan di tanggal cantik 02-02-2020

Petugas ambulans berpakaian baju pelindung mengendarai ambulans yang dipercayai membawa seseorang uang dipindahkan dari kapal pesiar Diamond Princess setelah sepuluh orang di tes positif untuk virus corona, di pangkalan polisi maritim di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, pada 5 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Virus corona juga membuat masyarakat Tiongkok lupa dan bahkan takut menggelar pesta penikahan pada tanggal cantik 2 Februari 2020 (02-02-2020), yang jatuh pada hari Minggu lalu.

Di Beijing, Biro Urusan Sipil mengimbau para pasangan yang ingin menikah untuk tidak menggelar resepsi guna menghindari hadirnya banyak orang di acara pernikahan itu.

4. Gempa mengguncang saat epidemi virus corona, warga panik dan bingung keluar rumah atau bertahan di dalam

Penduduk memakai masker dan jas hujan secara sukarela memeriksa suhu badan penumpang menyusul penularan virus korona baru di sebuah pemberhentian bus di Tin Shui Wai, kota perbatasan di Hong Kong pada 4 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu)

Bayangkan apa yang terjadi ketika orang dilarang keluar rumah agar terhindar dari virus corona, namun di satu sisi tiba-tiba gempa mengguncang.

Gempa berkekuatan 5,1 Skala Ritcher dilaporkan mengguncang Provinsi Sichuan, yang berjarak 1.000 km dari Wuhan, pada 3 Februari lalu.

Peristiwa ini membuat warga panik sekaligus bingung, apakah harus bertahan di dalam rumah dan berpotensi terkubur di bawah bangunan yang runtuh, atau keluar dan berpotensi terpapar virus corona. 

kendati demikian, dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa. Begitu juga tidak ada bangunan yang runtuh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Septi Riyani
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us