Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Adu Sakti Anies dan Jokowi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Baswedan dan Joko Widodo (youtube.com/MPR RI | Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Pilkada DKI Jakarta 2024 dinilai akan berjalan sangat kompetitif bukan hanya di kalangan kandidat pasangan calon yang ikut berkontestasi, tapi termasuk di antara para king makernya.

Adapun, Pilkada DKI Jakarta 2024 diikuti oleh Ridwan Kamil dan Suswono yang mendapat dukungan penuh dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, seperti Gerinda, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PPP, NasDem, PKB, dan PKS. 

Sementara Pramono Anung dan Rano Karno didukung oleh PDI Perjuangan. Kemudian, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana maju dari jalur independen.

Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro menilai, Pilkada DKI Jakarta 2024 bukan hanya pertarungan antara Ridwan Kamil-Suswono, Pramono-Rano, dan Dharma-Kun. Namun, Pilkada DKI 2024 juga menjadi pertarungan antara Anies Baswedan dan Joko "Jokowi" Widodo.

Anies saat ini telah menyatakan dukungannya terhadap Pramono-Rano. Adapun, Jokowi menyatakan dukungannya terhadap Ridwan Kamil karena dinilai memiliki rekam jejak yang baik sebagai kepala daerah.

"Pilkadanya kompetitif antara paslon, tapi di antara king maker juga demikian. Dalam beberapa hal kita tahu Anies pernah mengalahkan pak Jokowi di tahun 2017 dengan nama jagoannya Ahok," kata Agung Baskoro dihubungi IDN Times, Selasa (26/11/2024). 

1. King Maker bukan variabel utama

Adu sakti Jokowi dan Anies di Pilkada 2024 (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati demikian, Agung mengingatkan, king maker ini bukan variabel utama bagi ketiga kandidat untuk memenangkan Pilkada DKI 2024.

Menurut dia, bila mesin partai, baik darat, udara, dan laut tidak berjalan dengan maksimal, maka keberadaan king maker akan menjadi percuma.

Dia menegaskan, dalam kontestasi pilkada, sosok figure yang sedang berkompetisi tetap menjadi magnet utama. Mereka akan diuji dari berbagai aspek mulai rekam jejak, visi-misi, inovasi kampanye, hingga inovasi kebijakan yang ditawarkan selama masa kampanye.

"Jadi jangan hanya terpaku pada salah satu endorse atau salah dua endorse dari para kingmaker di sisi pak RK ada pak Prabowo efek, pak Jokowi efek, di sisi pak Pram ada Anies efek, Ahok efek, ataupun efek lain," tuturnya.

2 Efek Jokowi dan Efek Anies di Pilkada DKI

Anies Baswedan dan Joko Widodo (youtube.com/MPR RI | Sekretariat Presiden)

Dukungan Anies dan Jokowi diakui Agung akan berdampak terhadap para pemilih untuk mempertimbangkan pilihannya pada Pilkada 2024, meski belum tentu mereka akan memilih kandidat yang didukungnya pada hari pencoblosan besok.

Menurut dia, bisa saja ketika sudah dibilik suara pilihan mereka akan linier dengan pasangan calon yang didukung Anies atau Jokowi di Pilkada 2024.

Dia pun mencontohkan, ketika Golkar menyatakan untuk mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI 2024, namun di banyak survei dukungan partai berlambang pohon beringin itu tidak linear dengan konstituennya. Artinya, terjadi split voting ticket.

Fenomena seperti ini, dijelaskan Agung juga terjadi di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Padahal PKS merupakan partai kader, tapi fenomena split voting ticket masih ada.

Hal ini berbeda dengan PDIP yang kala itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan dukungan terhadap Pramono-Rano, seluruh kader patuh terhadap perintah ketum. 

Bila mengacu terhadap jajak pendapat Litbang Kompas, dukungan Anies terhadap pasangan Pramono-Rano dapat menjadi potensi tambahan suara bagi pasangan kandidat Pramono-Rano.

Hal ini juga disinyalir karena dukungan pemilih PKS masih belum solid. Meski PKS menjadi partai pendukung pasangan Ridwan-Suswono, tapi kecenderungan dukungan konstiuennya justru terbelah.

Sebanyak 36,9 persen pemilih PKS mendukung pasangan Ridwan-Suswono. Adapun 30,6 persen pemilih lainnya cenderung mengarahkan dukungan ke Pramono-Rano.

Litbang Kompas juga merekam, para pemilih PKS cenderung masih bimbang dalam menentukan pilihannya. Pemilih PKS yang masih ragu pilihan ini mencapai 28 persen.

3. Dukungan Jokowi bisa jadi tak berefek 100 persen

Jokowi usai bertemu Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (IDN Times/Muhammad Ilman Na'fian)

Bila melihat fenomena ini, maka Agung juga memprediksi, split voting ticket juga terjadi untuk pasangan kandidat Ridwan Kamil dan Suswono meskipun didukung oleh Jokowi. 

Ia menduga, endorsment Jokowi itu tidak akan berdampak 100 persen terhadap kemenangan Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada DKI 2024.

"Arahan Pak Jokowi bisa jadi hanya 50 persennya saja. Bisa jadi kurang dari itu," ujar dia.

4. Dharma-Kun ikut tentukan Pilkada DKI berjalan dua putaran

Paslon Nomor Urut 02, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto dalam Kampanye Adab Akbar di Lapangan Bola Tabaci, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (23/11). IDN Times/Veronica Theresia Taruh Barguna

Sementara itu, Peneliti Utama Polling Institute, Kennedy Muslim menjelaskan, peluang terjadinya satu atau dua putaran di Pilkada DKI masih sama-sama terbuka saat ini.

Muslim mengakui, karakter pemilih Jakarta memang berbeda dengan karakter pemilih di wilayah lain baik dari sisi tingkat pendidikan yg jauh lebih tinggi maupun dari sisi sosio-ekonomi.

Oleh sebab itu, program yang ditawarkan kandidat yang secara riil bisa menjawab isu yg menjadi concern bagi warga DKI juga menjadi faktor penting yang bisa menentukan secara elektoral.

Selain adanya pertarungan Anies dan Jokowi hingga Prabowo sebagai king maker di dua kandidat lain, perolehan suara Dharma-Kun juga turut berimplikasi apakah Pilkada DKI berjalan satu atau dua putaran.

"Perolehan suara paslon Dharma-Kun pun akan sangat menentukan apakah pilkada berlangsung satu atau dua putaran," tutur dia.

5. Anies hidupkan macan tidur bernama Jokowi

Anies Baswedan hadir di acara Ngobrol Seru by IDN Times pada Selasa (11/6/2024). (IDN Times/Tata Firza)

Adapun, Politkus Partai Gerindra, Maruarar Sirait, menyatakan dukungan Anies Baswedan terhadap pasangan Pramono-Rano membangunkan macan tidur.

Ara begitu ia disapa itu menyebut macan tidur yang dimaksud adalah Presiden ke-7 RI Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto.

Hal tersebut disampaikan Maruarar Sirait saat hadir dalam acara rilis survei Indikator Politik di Pilkada Jakarta, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024) lalu.

"Ada satu hal yang menarik, dengan Anies mendukung Pramono datang kampanye yang kemarin ya. Itu membangunkan macan tidur. Selama ini, Pramono itu mengesankan, dia juga dekat sama Jokowi dan Prabowo," kata Ara.

Menurut Ara, Anies telah membangunkan konsolidasi dukungan terhadap pasangan kandidat Ridwan Kamil-Suswono. Ia mengatakan konsolidasi pemenangan RK-Suswono sangat cepat.

"Sekarang sudah susah lagi, dengan adanya Anies. Macan tidurnya itu, yang selama ini tidur tenang-tenang, namanya Jokowi dan Prabowo. Dan ini, konsolidasinya cepat. Percayalah, konsolidasinya cepat," kata Menteri Perumahan itu.

6. PDIP yakin efek Jokowi tak berdampak

Presiden Jokowi pimpin Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Istana Negara, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sementara itu, Politikus PDIP Once Mekel tetap meyakini masyarakat Jakarta tetapi akan memilih pasangan kandidat Pramono-Rano pada Pilkada DKI 2024.

Ia mengklaim ikut turun gunung untuk mengampanyekan pasangan yang memiliki slogan "Jakarta Menyala" itu. 

Once meyakini, efek Jokowi tidak akan berefek besar bagi kemenangan Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada DKI Jakarta 2024. Once mengklaim telah banyak melihat reaksi dan kecintaannya terhadap Pramono-Rano.

"Kita sih berharap seperti itu (efek Jokowi tidak berdampak). Saya sebagai orang yang tiap hari turun ke masyarakat melihat sendiri reaksi masyarakat, kecintaan mereka untuk mas Pram dan Bang Doel," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Amir Faisol
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us