Ahok Sindir Pengucap Istilah "Lebaran Kuda"

Usai ditetapkan sebagai tersangka, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, melontarkan sebuah pernyataan bernada sindiran. Dia mempermasalahkan adanya istilah "Lebaran Kuda". Menurut dia, pengucap istilah itu seharusnya juga diperlakukan sepertinya karena dinilai menista agama. Lebaran menurutnya merupakan hari raya umat Islam sehingga tak layak diidentikkan dengan kuda. "Itu bukannya menghina agama?" ujar Ahok seperti dikutip dari Tempo.co.
Ahok memang tak menyebut langsung siapa yang dimaksud pengucap kata lebaran kuda. Namun, istilah itu sempat menjadi perbincangan publik setelah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkannya beberapa waktu lalu.
Bermula dari pertemuan dengan warga.

Sindiran Ahok bermula dari kedatangan warga bernama Erma. Dia berterima kasih karena sembuh dari penyakit kanker setelah menggunakan BPJS Kesehatan. Ahok mengatakan bahwa dirinya sulit membangun sebuah rumah sakit kanker di tengah adanya kasus penistaan agama. Padahal, dia sama sekali tak berniat memusuhi Islam. "Ada bangun banyak masjid, marbut saja sudah banyak kami umrahin. Yang pasti bukan 'Lebaran kuda' ya," kata Ahok seperti dikutip dari Kompas.com.
Ahok sebut pengucap lebaran kuda sebagai "Pak Prihatin".

Menurut Ahok, istilah lebaran kuda tak datang dari dirinya. Dia menyebut ada seorang yang mempopulerkan istilah itu. Ahok juga tak mau membocorkan siapa orang yang dimaksud, dia hanya menyebutnya sebagai "Pak Prihatin". Sebutan itu diberikannya karena sang tokoh kerap mengucap kalimat "Saya prihatin".
"Lebaran Kuda" populer karena SBY.

Istilah Lebaran Kuda sempat viral di Twitter usai dilontarkan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Istilah itu dilontarkannya saat menanggapi dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Saat itu, SBY mengatakan bahwa rencana demonstrasi besar-besaran akan terus terjadi jika polisi tak menggubris tuntutan para pedemo. Bahkan, kata dia, sampai lebaran kuda pun demonstrasi akan tetap ada.