Alasan Ferdy Sambo Susun Skenario Brigadir J Tewas dalam Baku Tembak

Jakarta, IDN Times - Eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, mengungkapkan alasan mengapa dirinya menyusun skenario bahwa Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas disebabkan oleh baku tembak.
Hal itu Sambo sampaikan ketika membacakan nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Cerita tidak benar mengenai tembak-menembak tersebut saya susun setelah Richard Eliezer menembak Yosua. Cerita tersebut bersandar pada pemahaman saya atas Peraturan Kapolri Nomor 01 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian," ujar Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).
"Penggunaan kekuatan dapat dilakukan oleh anggota Polri apabila terdapat ancaman kepada diri sendiri maupun orang lain sehingga saat itu cerita tembak-menembak antara Richard dengan Yosua untuk melindungi istri saya yang dilecehkan di rumah Duren Tiga dapat menjadi alasan yang masuk akal untuk melindungi Richard dari pertanggungjawaban pidana," sambungnya.
Sambo membantah skenario yang disusunnya itu merupakan bagian dari rencana membunuh Yosua. Sebab, ia tidak pernah berkomunikasi tentang skenario tersebut dengan terdakwa lain yakni Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal, dan Putri Candrawathi sebelum penembakan terjadi.
"Demikian pula saya tidak mengetahui posisi dan pergerakan masing-masing mereka termasuk almarhum Yosua saat di rumah Saguling maupun saat di rumah Duren Tiga 46," ujarnya.