[UPDATE] Kasus Baru COVID-19 Hari Ini 5.744, Meninggal 161 Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengumumkan, kasus COVID-19 mengalami kenaikan 5.744 kasus, pada Senin (22/3/2021). Sehingga, total kasus di Indonesia telah mencapai 1.465.928.
DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus positif harian terbanyak, yaitu 1.474 kasus. Disusul Jawa Barat 1.253 kasus, Jawa Tengah 741 kasus, Banten 440 kasus, dan Jawa Timur 270 kasus.
Baca Juga: [UPDATE] Waspada! Kasus Aktif COVID-19 Dunia 21,3 Juta
1. Ada 7.177 orang yang sembuh dari COVID-19 hari ini
Satgas COVID-19 juga mencatat 7.177 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia kini mencapai 1.297.967 kasus.
Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah 1.739 kasus, DKI Jakarta 1.714 kasus, Jawa Barat 1.053 kasus, Kalimantan Timur 413 kasus, dan Jawa Timur 291 kasus.
2. Kasus kematian COVID-19 dalam sehari naik 161
Sementara kasus kematian akibat COVID-19 naik 161 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal akibat virus corona mencapai 39.711 kasus.
Editor’s picks
Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu Jawa Barat 48 kasus, Jawa Timur 27 kasus, DKI Jakarta 20 kasus, Jawa Tengah 16 kasus, dan Kalimantan Tengah 7 kasus.
3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.
"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.
Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.
Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.
"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.
Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.
"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.
Baca Juga: Zona Merah COVID-19 Sisa 10 Daerah , Bali dan Kalteng Mendominasi