Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Andika Perkasa Ungkap Langkah Masa Depan Usai Pensiun dari TNI 2023

Panglima baru TNI, Laksamana Yudo Margono (kanan) dan Jenderal Andika Perkasa (kiri) saat upacara sertijab pada Selasa, 20 Desember 2022. (www.instagram.com/@marinir_tni_al)

Jakarta, IDN Times - Jenderal Andika Perkasa resmi menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Laksamana Yudo Margono dalam upacara sertijab pada Selasa (20/12/2022). Meski begitu, ia baru resmi pensiun dari TNI pada 1 Januari 2023. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu memilih untuk tidak terburu-buru mengungkap langkah selanjutnya tahun ini. 

"Saya baru mulai pensiun pada 1 Januari 2023. Walaupun sekarang sudah (menggelar) serah terima, tetapi sesuai dengan aturan yang berlaku, baru 1 Januari esok. Apa yang akan kita lakukan, nanti saja, setelah saya resmi memasuki masa pensiun," ungkap Andika yang berdiri di samping Yudo ketika memberikan keterangan pers di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. 

Di sisi lain, Andika mengaku lega lantaran bisa menuntaskan tugasnya sebagai Panglima TNI yang dijabat selama 13 bulan. Sementara, Andika telah berkarier di TNI selama 35 tahun. 

"Jadi, ya saya merasa lega karena telah menyudahi dinas aktif. Sementara, terkait penilaian, itu bukan milik saya. Itu merupakan hak orang lain untuk menilai. Tapi, saya bersama istri dan keluarga, telah menyelesaikan tugas saya sampai dengan akhir," tutur dia. 

Apakah Andika bakal mempertimbangkan opsi untuk terjun di dunia politik praktis dan mengikuti jejak ayah mertuanya?

1. Jenderal Andika tidak mau terlalu percaya diri meski namanya masuk bursa cawapres

Foto Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa ikut masuk dalam tiga kandidat capres Partai NasDem dalam rakernas Jumat, 17 Juni 2022. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Sementara, dalam wawancara khusus bersama jurnalis senior Andy F. Noya, Andika mengaku tidak ingin terlalu percaya diri meski namanya masuk ke dalam bursa calon wakil presiden di Pemilu 2024. Ia pun bakal memikirkan langkah selanjutnya usai memasuki masa pensiun. 

Di sisi lain, Andika juga menepis anggapan sejumlah kelompok yang muncul dan mendukung namanya jadi bakal cawapres adalah instruksi dari dirinya. "Saya kan baru menuntaskan tugas saya sebagai Panglima TNI. Saya baru memikirkan itu (langkah selanjutnya) setelah masuk masa pensiun," ungkap Andika di stasiun Metro TV dan dikutip pada Senin, (19/12/2022).

 "Yang jelas bukan saya (yang menyuruh ada kelompok dan menjadi pendukung). Saya juga tidak berhak melarang mereka (memberikan dukungan)," tutur dia lagi. 

2. Jenderal Andika mengaku sayang bila masa pensiun hanya dihabiskan dengan nganggur di rumah

Panglima TNI baru, Laksamana Yudo Margono (kanan) dan Jenderal Andika Perkasa (kiri) saat dilakukan upacara sertijab pada Selasa, 20 Desember 2022. (IDN Times/Santi Dewi)

Lebih lanjut, Andika belum ingin memberikan jawaban yang tegas menolak atau bersedia terjun ke dunia politik. "Pokoknya semua masih on the table, karena saya baru memikirkan nanti ketika sudah masuk masa pensiun," kata dia. 

Ia mengatakan ketika memasuki masa pensiun dari TNI, Andika juga tak ingin berdiam diri di rumah. Andika bakal terus mencari aktivitas dan mengasah kemampuannya. 

"Usia 58 tahun, masih mampu untuk beraktivitas. Jadi, jangan malah nganggur di rumah, sayang," ujarnya. 

3. Nama Andika masuk bursa cawapres Partai NasDem

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sementara, nama Andika sempat masuk bursa cawapres Partai Nasional Demokrat untuk mendampingi Anies Baswedan. Saat ditanyakan responsnya, Andika hanya tersenyum dan memilih menghindari media. 

"Waduh, waduh, waduh," ujar Andika singkat ketika ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat pada (21/10/2022). 

Selain Andika, Partai NasDem turut menyebut sejumlah nama yang berpotensi jadi cawapres pada pemilu 2024. Mereka adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

"Kalau memotret siapa-siapanya kan banyak anak bangsa. Ya, contohnya ada Ridwan Kamil, ada Andika, ada Khofifah," ungkap Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali kepada media pada (7/10/2022). 

Menurut Ali, ketiga tokoh tersebut memenuhi kriteria cawapres Partai NasDem. Pasalnya, tokoh cawapres NasDem harus yang bisa mendongkrak elektoral Anies pada pemilu 2024. 

"Cawapres juga harus membantu pemenangan elektoralnya ya. Membuat capres harus memiliki potensi untuk menambah elektoralnya," tutur dia. 

Meski demikian, Ali mengatakan NasDem belum fokus membahas cawapres saat ini. Ia mengungkapkan, nama cawapres akan dibahas bersama koalisi.

"Bagaimana mungkin kita bicara wapres sedangkan belum ada. Nah, koalisi ini salah satunya adalah menyatukan pandangannya kan. Jadi, itu kami harus bicarakan lebih awal hal-hal yang kemudian memudahkan capres kami untuk memilih wakilnya," kata dia lagi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Dwifantya Aquina
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us