Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Targetkan Pendapatan DKI Jakarta Naik Rp12,2 T dalam RAPBD 2022

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadiri sekaligus memberikan jawaban atas pemandangan umum fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta terkait Raperda Perubahan APBD 2021 dan Raperda tentang Jaringan Utilitas pada Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (19/10/2021). (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan pendapatan daerah DKI Jakarta dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2022 naik sekitar Rp12,2 triliun. Peningkatan itu setara 18,77 persen dibandingkan yang tertulis di APBD Perubahan 2021.

“Pendapatan Daerah Tahun 2022 direncanakan sebesar Rp77.448.713.889.500 atau meningkat 18,77 persen dari APBD Perubahan 2021 sebesar Rp65.209.105.040.795,” terang Anies di DPRD DKI Jakarta, Senin (15/11/2021).

1. Pendapatan yang berasal dari PAD sebesar Rp55,6 triliun

Foto aerial kendaraan melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (11/10/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta ditarget sebesar Rp 55.658.635.618.592. Jumlah tersebut berasal dari pajak daerah sebesar Rp45,7 triliun, retribusi daerah sebesar Rp806.878.300.000, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp793.735.537.821, serta pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp8.358.021.780.771.

Jumlah itu kemudian ditambah dari transfer pemerintah pusat sebesar Rp16.882.866.000.000 serta pendapatan daerah yang sah atau pendapatan hibah sebesar Rp4.907.212.270.908.

2. Belanja Daerah ditargetkan Rp75,6 triliun

KRL Commuter Line melintas di daerah Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat, 26 September 2021. (IDN Times/Herka Yanis)

Untuk belanja daerah, pada 2022 direncanakan sebesar Rp75.657.234.793.334. Jumlah tersebut naik 8,09 persen dibandingkan belanja daerah pada APBD Perubahan 2021, yakni Rp69.992.620.874.576.

“Rencana belanja daerah berasal dari belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga, dan belanja transfer,” kata Anies.

Rinciannya adalah Rp58.933.888.525 untuk belanja operasional, Rp13.407.259.540.022 untuk belanja modal, belanja tak terduga senilai Rp2.836.331.049.537, dan belanja transfer Rp479.755.389.250.

3. Penerimaan pembiayaan

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Adapun, untuk penerimaan pembiayaan tahun 2022 direncanakan sebesar Rp7.438.020.964.799. Jumlah ini berasal dari sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun 2021 yang diproyeksikan sebanyak Rp4.035.856.630.001 dan juga pinjaman daerah senilai Rp3.402.164.334.798.

“Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp9.229.500.055.965 yang dialokasikan kepada Badan Usaha Milik Daerah berupa penyertaan modal daerah sebesar Rp5.635.964.934.677,” terang Anies.

Sementara itu, pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo sebesar Rp927.935.121.288. Selanjutnya, untuk pemberian pinjaman daerah dalam RAPBD 2022 adalah Rp2.665.600.000.000.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
Uji Sukma Medianti
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us