Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Tolak Bantuan Risma Kelola Sampah Jakarta

Capres dari Partai BasDem, Anies Baswedan.(IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara terkait tawaran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membantu pengelolaan masalah sampah di ibu kota. Meski demikian, Anies tetap mengapresiasi perhatian yang diberikan Risma untuk Jakarta

"Kita apresiasi pada perhatian. Kemudian, biarlah Jakarta diurus oleh DPR Jakarta, oleh Pemprov Jakarta," tegas Anies, Rabu (31/7).

1. Menurut Anies, Bestari sebenarnya bukan mau menyerang dirinya, melainkan gubernur sebelumnya

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Komentar itu muncul setelah ketua fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Bestari baru dan rombongan bertandang ke Surabaya, Jawa Timur. Dalam pertemuan itu, Bestari membahas soal permasalahan sampah yang ada di Ibu Kota.

Menanggapi pertemuan itu, Anies mengatakan bahwa Bestari sebetulnya membahas permasalahan sampah yang sudah ada sejak era gubernur-gubernur sebelumnya. Sebab, menurut Anies dirinya saat ini sedang mengubah permasalahan yang diwariskan sejak dulu.

"Beliau suka lupa, maunya nyerang gubernur yang sekarang, lupa ini nyerang gubernur yang sebelum-sebelumnya tuh. Yang saya terima saat ini adalah kenyataan yang ada sejak kemarin. Angka-angka itu kan sudah bertahun-tahun. Justru sekarang kita sedang menyiapkan," jelas Anies.

2. Langsung dibantah Bestari

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Ketika dikonfirmasi, Bestari membantah tudingan Anies. Ia menjelaskan, tawaran Risma untuk ke Jakarta merupakan masukan anggota DPRD DKI, bukan bermaksud untuk menyerang Anies.

"Masa anggota DPRD menyerang gubernur, bukan. Memberikan masukan dalam tugasnya dalam tiga tugasnya, fungsi pengawasan, fungsi budgeting dan fungsi pembuatan peraturan daerah," kata Bestari saat dikonfirmasi.

3. Bestari tak mungkin menyerang Anies

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Lebih lanjut, Bestari mengatakan bahwa dirinya tak mungkin menyerang Anies karena keduanya merupakan sama-sama bagian pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

"Kita ini satu kesatuan dalam pemerintahan daerah, jadi bukan cuma gubernur dan bukan cuma DPRD DKI. Kita tapi, gubernur dan DPRD," tuturnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us