Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arahan Prabowo, Guru Dilatih Fokus Asah Fisik Motorik Anak Usia Dini

Program Penguatan Stimulasi Fisik Motorik PAUD yang diselenggarakan Bakti Pendidikan Djarum Foundation (Dok/ Bakti Pendidikan Djarum Foundation)
Intinya sih...
  • Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menerapkan inovasi pembelajaran fisik motorik anak usia 4-6 tahun
  • Program Penguatan Stimulasi Fisik Motorik PAUD diselenggarakan Bakti Pendidikan Djarum Foundation sejak Juli 2024
  • Peningkatan durasi kegiatan fisik motorik dari dua menjadi empat jam per minggu dan hasil pre-post test menunjukkan dampak positif yang signifikan

Jakarta, IDN Times - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah jadi salah satu wilayah pertama di Indonesia untuk menerapkan inovasi pembelajaran yang berfokus pada perkembangan fisik motorik anak. Total ada lima lembaga PAUD yang ikut program Penguatan Stimulasi Fisik Motorik. Selama enam bulan, guru-guru mengikuti pelatihan dan pendampingan intensif untuk memperkuat kemampuannya mendukung perkembangan fisik motorik anak usia 4-6 tahun.

Ada ide aktivitas fisik sesuai tahap perkembangan anak, serta cara mengatur waktu dan melakukan penilaian secara efektif. Selain itu, parenting class juga membekali orang tua untuk mendukung aktivitas fisik anak di rumah. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak Jumat (13/12/2024) hingga Minggu (15/12/2024).

"Kami bangga karena Kudus telah menjadi salah satu kabupaten pertama di Indonesia untuk menerapkan inovasi pembelajaran yang berfokus pada perkembangan fisik motorik anak. Program ini juga mendukung target Presiden Prabowo yang mengarahkan minimal satu jam aktivitas fisik per hari di sekolah," kata Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Disdikpora Kudus, Arini Budi Utami dalam keterangannya, Senin (16/12/2024).

1. Ada peningkatan durasi kegiatan fisik motorik

Program Penguatan Stimulasi Fisik Motorik PAUD yang diselenggarakan Bakti Pendidikan Djarum Foundation (Dok/ Bakti Pendidikan Djarum Foundation)

Program Penguatan Stimulasi Fisik Motorik PAUD ini diselenggarakan Bakti Pendidikan Djarum Foundation sejak Juli 2024. Ada 650 anak usia dini dari lima PAUD yang diikut sertakan dalam kegiatan ini, dengan total 45 guru dari KB atau TK dan RA di Kudus yang berpartisipasi.

Ada peningkatan durasi kegiatan fisik motorik dari dua menjadi empat jam per minggu dan mengintegrasikannya ke dalam rutinitas harian, seperti pembiasaan awal sebelum kelas, transisi antar kelas, dan kegiatan inti pembelajaran. Salah satu contohnya, anak berpindah ke ruang makan dengan cara melompat mengikuti pijakan di lantai sekolah.

2. Peningkatan jam aktivitas fisik tingkatkan kebugaran anak

Program Penguatan Stimulasi Fisik Motorik PAUD yang diselenggarakan Bakti Pendidikan Djarum Foundation (Dok/ Bakti Pendidikan Djarum Foundation)

Peningkatan jam aktivitas fisik ini disebut punya berbagai manfaat bagi anak, salah satunya adalah peningkatan kebugaran jasmani. Hasil pre-post test menunjukkan dampak positif yang signifikan untuk kemampuan berlari, melompat, kekuatan genggaman, dan keseimbangan tubuh. Mayoritas anak yang sebelumnya berada pada kategori 'sangat rendah' kini meningkat ke kategori 'sedang.'

“Setelah kami terapkan kegiatan fisik yang konsisten di sekolah, kami melihat anak-anak menjadi lebih sehat, bugar, dan semangat datang ke sekolah. Saat makan anak juga jadi lebih lahap. Selain itu kemampuan komunikasi, empati, dan bekerja sama dalam tim semakin terasah. Kami benar-benar merasakan perubahan yang baik pada diri anak,” ujar Kepala Sekolah RA Nurul Haq, Solihati yang jadi satu PAUD yang mendapatkan program pelatihan.

3. Banyak PAUD fokus pada kognitif, abaikan perkembangan fisik

Program Penguatan Stimulasi Fisik Motorik PAUD yang diselenggarakan Bakti Pendidikan Djarum Foundation (Dok/ Bakti Pendidikan Djarum Foundation)

Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Felicia Hanitio mengatakan banyak riset menunjukkan pentingnya kegiatan fisik motorik sejak usia dini. Sayangnya, banyak lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih terjebak dengan tekanan masyarakat untuk fokus pada perkembangan kognitif. Sementara aspek perkembangan fisik dan motorik lainnya sering kali kurang diperhatikan, padahal keduanya sama penting untuk tumbuh kembang anak.

“Sayangnya, banyak PAUD masih terjebak dengan tekanan masyarakat untuk mengejar perkembangan kognitif seperti kemampuan baca, tulis, dan hitung, sementara aspek perkembangan lain kurang diperhatikan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mengatakan Presiden Prabowo Subianto memantau program Kemenpora yakni Gerakan Indonesia Bugar. Program tersebut bertujuan agar siswa mau berolahraga.

"Presiden memantau update perkembangan yang dijalankan Kemenpora, tadi khususnya, ini kita akan meluncurkan Gerakan Indonesia Bugar, ayo gerak bersama Kementerian Pendidikan, di mana itu dalamnya itu kebijakan terkait penambahan jam olahraga dan jam gerak, ekstrakulikuler olahraga, dan juga gerakan dasar senam akan dikembalikan juga, Pak Presiden sangat menginginkan hal itu," ujar Dito di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12/2024)

Presiden Prabowo juga ingin jam olahraga ditambah 1 jam setiap harinya. "Yang akan kita galakkan adalah bagaimana memacu para siswa-siswi ini kembali bergerak dan juga jam olahraga ditingkatkan dan juga membudayakan olahraga makin banyak lagi, tadi Bapak Presiden bahkan menginginkan per hari minimal bisa 1 jam targetnya, tapi akan kita lakukan secara bertahap," kata dia.

 

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Dwifantya Aquina
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us