Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arif Rachman Saksikan Ferdy Sambo Menangis Menatap Foto Keluarga

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo (kedua kiri) memeluk istrinya yang juga terdakwa dalam kasus tersebut Putri Candrawathi (kiri) saat akan menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, IDN Times - Terdakwa obstruction of justice atau menghalangi penyidikan pembunuhan berencana Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Arif Rachman Arifin menyaksikan Ferdy Sambo menangis sambil menatap foto keluarga.

Tangisan itu terjadi di ruang Kadiv Propam Polri setelah pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo. Hal itu ia ungkap ketika menjadi saksi di sidang dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022).

Awalnya, Arif mengaku sempat melihat rekaman CCTV Duren Tiga yang mengambarkan Brigadir J masih hidup sebelum Ferdy Sambo Tiba. Namun, Ferdy Sambo membantah kesaksian Arif dan meminta anak buahnya percara.

“Sempat terdiam lalu ngomong sedikit agak marah ‘nggak bener itu, udah kamu percaya saya aja’. Terus beliau nanya ‘siapa aja yang sudah nonton?’ Saya sampaikan ada Kompol Cuck, Baiquni, dan Ridwan,” kata Arif.

“‘Terus kamu simpen di mana itu?’ saya laporkan saya simpan di laptop Baiquni dengan hardisk, eh flashdisk yang menempel di Laptop. Pak Ferdy Sambo bilang ‘berarti kalau sampai bocor kalian berempat lah yang bocorin’, saya diam saja karena beliau mukanya seperti sudah merah marah gitu,” imbuhnya.

“Setelah itu?” tanya Majelis Hakim.

“Setelah itu beliau memerintahkan untuk dimusnahkan semuanya,” kata Arif.

“Bagaimana perintahnya?”

“Kamu musnahkan itu,” kata Arif.

“Terus?”

“Terus beliau melihat foto, di kursi beliau ada foto di belakangnya itu, foto keluarganya terus menangis beliau. ‘Kamu tahu nggak ini, sudah menyangkut kehormatan saya. Percuma saya bintang dua tapi tidak bisa menjaga istri saya’,” kata Arifz

“Terus?”

“Pak Hendra mengajak keluar karena melihat beliau mulai menangis, pak Hendra ajak keluar. Pas kami berdiri, pak Ferdy kemudian ngomong ‘Kamu pastikan itu nanti semuanya sudah musnah’,” kata Arif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irfan Fathurohman
EditorIrfan Fathurohman
Follow Us