Arus Mudik Tol Cikampek Meningkat, Contraflow Bakal Mulai Diberlakukan

- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mulai lakukan rekayasa arus lalu lintas contraflow di Tol Cikampek KM 47-70.
- Peningkatan jumlah kendaraan mudik sebanyak 7 persen, mendorong pemanfaatan fasilitas keringanan dan kebijakan pemerintah.
Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut rekayasa arus lalu lintas contraflow di ruas Tol Cikampek KM 47 sampai 70 akan mulai dilakukan hari ini, Rabu (26/3/2025).
Hal itu disampaikan Sigit usai meninjau Rest Area KM 57 bersama Menko PMK Pratikno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Hari ini kita mulai akan memperlakukan rekayasa apakah itu contraflow yang dilaksanakan di kilometer 47 sampai dengan 70. Kemudian selanjutnya apabila memang dibutuhkan kita juga persiapkan one way," ujarnya.
1. Kendaraan pemudik meningkat 7 persen

Sigit menjelaskan, berdasarkan data yang diterima pihaknya dari Jasa Marga, tercatat telah terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang mudik sebanyak 7 persen, terhitung sejak H-10 hingga H-6 Lebaran.
Ia mengatakan, peningkatan jumlah kendaraan ini sejalan dengan adanya pemberian fasilitas keringanan dan kebijakan pemerintah mulai dari diskon tarif tol hingga kebijakan Work From Anywhere (WFA).
Karenanya, Sigit mendorong agar masyarakat yang akan mudik untuk dapat memanfaatkan kebijakan yang telah disediakan pemerintah tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 lebaran atau pada 28 Maret 2025.
"Tentunya saran kita manfaatkan insentif dari pemerintah ini dengan sebaik-baiknya, khususnya bagi yang punya rencana untuk melaksanakan mudik karena bisa dilaksanakan WFA," tuturnya.
2. Ganjil-genap, contraflow dan one way bakal diterapkan

Untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik, ia memastikan pihaknya telah mempunyai sejumlah skenario dan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan mulai dari penerapan ganjil-genap, contraflow hingga one way.
Hanya saja, Sigit menegaskan pelaksanaan one way baru akan dilakukan jajaran Korps Lalu Lintas apabila jumlah kendaraan yang melintas di atas 8.000 per jam. Apabila masih di bawah angka itu, rekayasa yang dilakukan hanya contraflow.
"Tentunya akan diinformasikan kepada masyarakat sebelumnya melalui jalur-jalur media yang kita miliki, media sosial, media mainstream, media TV, sehingga masyarakat terinformasi dari awal terkait dengan potensi-potensi rekayasa yang akan terjadi," tuturnya.
3. Kapolri apresiasi fasilitas Rest Area KM 57

Dalam kesempatan yang sama, Sigit juga mengapresiasi kelengkapan sarana dan prasarana yang dapat digunakan masyarakat di Rest Area KM 57, mulai dari tempat ibadah, ruang laktasi, stasiun pengisian mobil listrik hingga layanan bengkel.
Ia berharap agar seluruh rest area yang ada dapat menyediakan sarana dan prasarana serupa sehingga bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat saat dalam perjalanan mudik.
"Ini tentunya perlu kita apresiasi karena lengkap, mulai dari tempat untuk berbuka puasa, kemudian tempat istirahat, kemudian juga ada berbagai macam fasilitas lain," ucapnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengaku telah mempersiapkan total 66.714 personel untuk membantu pengamanan mudik yang dilakukan oleh Korps Bhayangkara.
"TNI menyiapkan personil sebanyak 66.714 personil yang akan diperbantukan kepada Polri dan sebagian akan stand by di satuannya untuk menghadapi apabila terjadi bencana alam untuk perbantuan kepada masyarakat," ujarnya.